Voment juseyo~
Aku duduk di sofa ruang tamu dengan laptop di pangkuanku. Masih mencari hal yang sama dengan tadi malam. Sedangkan Yixing sedang mandi. Dan pacarnya sudah menunggu sejak pagi buta disini. Sekarang dia sedang duduk di sofa depanku.
"Matamu kenapa?" Katanya, aku tidak menyadari sejak tadi dia memperhatikan mataku yang bengkak akibat terlalu banyak menangis.
"Apa urusanmu menyakan hal itu?" Aku mengatakan itu tanpa meliriknya sama sekali.
"Ck, aku bertanya karena aku peduli bodoh."
"Memangnya kau peduli?" Aku menatapnya dengan tatapan mengejek.
Dia balas menatapku dengan tatapan yang sama, "tidak. Aku hanya baru tau, ternyata orang yang akan menjadi istri Yixing ternyata adalah wanita cengeng."
"Sialan kau, yah aku tak kaget sih kalau kau tidak peduli. Yang kau pedulikan hanyalah Yixing. Kau terlalu terobsesi padanya Suho Kim."
"Obsesi? Bagaimana bisa kau menyimpulkan hal itu dengan satu pihak saja. Aku mencintainya! Dan tiap orang punya cara berbeda untuk mengekspresikan cintanya. Memangnya kau tidak marah kalau seseorang merebut pacarmu darimu?"
"Hei! Jangan membuat seakan akan aku yang bersalah disini!"
"Tapi itu memang kenyataannya. Hubungan kami senang senang saja sebelum kau datang dan merebut Yixing dariku."
"Kau pikir ini adalah kehendakku? Lagipula, hubungan kalian memang tidak sehat. Sejak jaman dahulu laki laki sudah ditakdirkan dengan perempuan!"
"Apa katamu barusan?!"
Cklek~
Kami berdua sontak menoleh ke arah suara dan mendapati Yixing yang baru selesai mandi. Lantas kami tidak melanjutkan perdebatan tadi.
"Pagi Semi! Pagi Suho!"
Dia duduk di sebelah Suho dan dengan mudah bibirnya meraih bibir Suho.
Sialan, apa kau lupa kalau bibirku juga terjamah olehmu semalam?!
Lelaki jalang! Kurasa kau selalu mencium semua orang yang lewat didepanmu.
"Kenapa? Kau iri?" Suho menyadari bahwa sejak tadi aku sedang memperhatikan mereka, "Yixing, cewek itu iri pada kita. Kau cium dia juga sana,"
"Cih, aku tak butuh ciuman darimu! Kau cium saja seribu orang yang lewat didepanmu,"
Keheningan menyerbu kami sampai akhirnya Yixing beralih ke dapur untukl memasak. Untuk ukuran lelaki, dia cukup rajin. Dia selalu memasak tiap pagi kadang dia juga memasak untuk makan malam. Masakannya juga cukup enak.
Sampai tengah hari, aku selesai berbelanja kebutuhan tokoku kelak. Belanja online tentunya, aku terlalu malas untuk pergi ke general store yang sangat besar dan membuat kakiku lelah.
"Yixing, bisakah besok kau bantu aku?"
"Tentu,"
***
Keesokan harinya, sesuai janjinya, hari ini Yixing akan membantuku di toko.
"Uwaah! Tempat ini sudah bersih ternyata. Apa kau membersihkan tempat ini sendirian?" Dia terlihat sangat girang entah kenapa. Terkadang dia menjadi orang yang sangat aneh.
-kayak author :v
"Tidak, aku dibantu seorang teman. Tapi, KENAPA SUHO MENGIKUTI KITA??!"
Aku pikir hari ini hanya akan menjadi hariku dan Yixing berdua. Sehari saja, bisakah Suho tidak muncul di depan mataku?
"Aku tidak bisa membiarkan kalian pergi berdua saja, lagipula aku disini juga untuk membantu."
"Cih, terserahmu. Tapi aku tidak akan membayarmu untuk ini Suho Kim,"
"Siapa juga yang minta dibayar, uangku sudah banyak tanpa bayaran darimu."
Aku hanya memutar bola mataku malas menanggapinya.
***
"Waah! Bunga ini cantik sekali!" Mulai lagi ke absurd'an Yixing yang bahkan aku tak mengerti mengapa dirinya menjadi seperti ini, "haruskah ditaruh disini? Atau disini?"
"Terserah kau saja,"
Aku melihat sekeliling dan menyadari kalau tidak ada Suho di tempat ini. Entah kemana perginya.
"Hey Yixing, mana Suho?" Aku bertanya padanya, siapa tau dia tahu jawabannya.
"Eh, mana kutahu. Mungkin dia pulang?"
***
Di tempat lain
Seorang wanita berparas cantik berjalan mendekati seorang pria di depannya.
"Hey! Kau Suho kan?"
TBC
Maaf saya lagi gak mood sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Married A Gay[lay]
FanfictionBest Rank: #1 in suholay 17/07/2019 Dijodohkan dengan pria tampan? Siapa yang akan menolak?! Namun siapa sangka, pria itu adalah seorang gay! Yang lebih parah lagi, dia sudah punya pacar dan enggan mengakhiri hubungan mereka. Adalah Park Semi, wanit...