Sudah sebulan lebih?? Sangat tidak terasa:v
Maafkan, belakangan ini aku sangat sibuk. Harus membaca ini dan itu, membuat karya tulis singkat ini dan itu, dan lapak wordpress sebelah yang panjangnya sepanjang tembok besar cina.
|||
Malamnya, Semi sudah sampai terlebih dahulu daripada Yixing. Setelah dia membersihkan diri, Semi berbaring di kasur. Dia tidak bisa tidur. Sebagaimanapun dia bertingkah, dia tetap tidak bisa tidur.
Frustasi, dia membalikkan tubuhnya ke samping. Beberapa saat kemudian, pintu kamar itu terbuka. Semi berbalik untuk melihat, dan pandangannya terfokus pada pria jangkung yang memasuki kamar, Zhang Yixing
"Kamu, belum tidur?" Ucap pria itu, duduk di sisi kasur.
"Tidak," Semi bangun dan duduk.
Yixing, "kalau begitu, bolehkah aku membicarakan sesuatu?"
Semi, "bicaralah."
Semi sudah menyiapkan telinganya untuk mendengarkan. Sebelum dia terkejut karena wajahnya tiba tiba berada di pundak Yixing.
Pelukan Yixing yang mendadak itu erat, seakan takut orang yang didekapnya itu akan menghilang menjadi debu. Sedangkan Semi, kebingungan. Antara membalas pelukan tersebut, atau membiarkan posisinya tetap seperti itu.
Sebelum Semi sempat memutuskan, Yixing sudah terlebih dahulu berbicara. "Maaf..."
Bukannya menemukan titik terang, Semi semakin dibingungkan dengan perkataan Yixing. Dia tidak dapat melihat wajah Yixing, dan itu semakin membuatnya bingung. Semi mendorong badan Yixing agar dapat melihat wajahnya. Namun semakin dia mendorongnya, dekapan tangan Yixing semakin erat dan erat.
"Maafkan aku..." Kata Yixing sekali lagi. Semi semakin kebingungan. Sebelum dia sempat merespon, Yixing mulai berbicara lagi. "Maafkan aku, untuk segalanya. Selama ini, maafkan aku karena mengabaikanmu, dan hubungan kita. Padahal masa depanku sudah pasti bersamamu, tapi aku bersikap kekanak kanakan. Maafkan aku."
Wajah Yixing tenggelam dalam bahu Semi. Semi menepuk nepuk punggung Yixing untuk menguatkannya. "Tidak apa apa, aku memaafkanmu."
"Kalau begitu..." Yixing memberi jeda, "bisakah kita... Memulai kembali?" Pada saat itu juga, Yixing melepaskan pelukannya, dan duduk di depan Semi. Tangan Yixing membawa kotak kecil, didalamnya terdapat dua buah cincin.
Semi tidak thu ingin bereaksi seperti apa. Perasaannya campur aduk, senang, terkejut, terharu. Akhirnya, dia tidak sanggup menahan air matanya.
Icing balik lurus uyeyyy “ヽ(´▽`)ノ”
|||
Semua berjalan dengan baik sejak saat itu. hanya tinggal beberapa hari lagi sebelum pernikahan mereka berlangsung. Semua orang bahagia, termasuk Semi, dan Yixing.Semi disibukkan dengan berbagai perawatan bagi pengantin wanita. Bukan kemauannya sendiri, melainkan perintah mutlak dari ibunda tercintanya. Semua kesibukan itu membuat Semi berangkat pagi dan pulang larut malam hampir setiap hari.
Yixing saat itu sudah berada di rumah. Dia selalu datang sebelum Semi belakangan ini. Yixing memaklumi hal itu dan melakukan semuanya dengan mandiri. Dia tidak mau merepotkan Semi yang mungkin sedang dalam kondisi fisik yang kurang baik. Dia juga sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah. Karena dahulu dia sempat tinggal bersama Suho, dan Yixing merupakan pihak bawah. Dia sering berperan seperti seorang istri teladan yang melakukan pekerjaan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Married A Gay[lay]
FanfictionBest Rank: #1 in suholay 17/07/2019 Dijodohkan dengan pria tampan? Siapa yang akan menolak?! Namun siapa sangka, pria itu adalah seorang gay! Yang lebih parah lagi, dia sudah punya pacar dan enggan mengakhiri hubungan mereka. Adalah Park Semi, wanit...