11

171 20 12
                                    

Hola~

Mau nanya nih, kalo aku juga bikinin spoiler kayak work sebelah mau gak :v

Gatau, aku suka aja ngespoilerin sesuatu :v

Voment!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Memberitahukan namanya tidak mengurangi kewaspadaan Semi pada Irene, "apa maksudmu untuk 'mendapatkan Zhang Yixing sepenuhnya'?"

Irene, "yah, aku ingin memberikan penawaran yang sangat menguntungkan bagi kita berdua. Kau bisa mendekati Zhang Yixing sementara aku akan menjauhkan Suho dari kalian berdua. Dan aku akan melakukan hal yang sama terhadap Suho sementara dirimu mendekati Zhang Yixing. Bukankah ini sangat menguntungkan untuk kita? Dengan begitu kau bisa dekat dengan Zhang Yixing, dan aku juga bisa dekat dengan Suho Kim!"

Dia mengatakan itu dengan sangat antusias, bagaikan seorang sales yang bernegosiasi dengan calon pembelinya. Namun berbeda dengan lawan bicaranya, wajahnya datar. Namun hatinya seperti diterjang badai. Tidak tahu antara harus menerima tawaran itu atau menolaknya.

Semi, "aku, tak tahu. Aku tak bisa melihat Yixing terluka," dipikiran Semi terlintas wajah sedih Yixing apabila dia melihat Suho dengan wanita lain, dia tidak mau melihat wajah itu. Apakah bila dia menolak penawaran Irene, Suho bisa kembali bersama Yixing, sedangkan Semi mengorbankan dirinya sendiri demi mereka?

Irene berdecak, masih berusaha meyakinkan Semi. "Jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Bukankah momen ini sangatlah tepat, jadi kita berdua bisa mendekati pria idaman kita masing masing,"

Fokus Semi beralih pada kata 'pria idaman'. Dia berpikir sejenak, lalu kembali melayangkan pertanyaan. "Pria idaman? Memangnya Suho pria idamanmu?"

Irene, "tidak, hanya saja.... hartanya itu idaman buatku. Dengan mendekati Suho aku punya kesempatan untuk menguasai hartanya. Namun Zhang Yixing itu terus menempel padanya. Dan saat ini, adalah kesempatan emas buatku untuk mendekatinya, dan ini juga menjadi kesempatan emas buatmu. Kau bisa mendekati Zhang Yixing asalkan kita berdua tidak membiarkan mereka bersama." *

(* : hahaha, tipe tipe antagonis yang kecerdasannya dibawah rata rata. Selalu mengakui semua rencananya.)

- pengarang yang jadi kritikus novel dadakan


Darah Semi naik ke kepalanya, cara wanita ini busuk. Tanpa mengucapkan satu kata pun, sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Irene.

(Pengarang : uwooo~~ go go Semi! Fighting~~)

Irene terdiam beberapa saat. Lalu memasang muka tebal* dan berkata, "yah.... terserahmu saja. Aku tidak akan memaksamu. Tapi sejujurnya, aku tidak akan berhenti mendekati Suho walaupun kau menolak. Sudah banyak pria yang kuperas sendirian, jadi walaupun kau tak mau membantuku, itu tidak berefek besar pada pergerakanku. Karena aku disini bukan untuk memberimu penawaran, aku disini untuk memperingatkanmu jangan coba coba mendekati aku dan Suho, baik itu dirimu ataupun Zhang Yixing." **

(* : muka tebal = tidak tahu malu.
Disini merujuk pada Irene tidak menunjukkan perubahan sikap setelah tercyduk dan ditolak mentah mentah 2 kali)

(** : kecerdasan antagonis ini benar benar dibawah rata rata :")
Yah, tapi meskipun kecerdasannya dibawah rata rata, dia licik, dan pandai memanfaatkan situasi.)

-pengarang yang jadi kritikus novel dadakan pt.2

(Pengarang sengaja menambahkan sifat ini karena tidak ada orang yang sempurna, jadi dalam pembuatan suatu tokoh, tokoh tersebut harus memiliki kelemahan.)

-Tips dan trik menulis dari pengarang:v

***

Di kediaman Park Semi & Zhang Yixing

Zhang Yixing duduk di pinggir kasur, termenung. Menghadap ke jendela kamar, yang menunjukkan pemandangan kota di malam hari. Acara galau galau'an ala Zhang Yixing belum berakhir. Dia memegang ponselnya. Sejak tadi berusaha menghubungi Suho. Baik menelponnya secara terus menerus, ataupun spam chat yang bunyinya ppppppp itu. Namun hasilnya nihil.

Semi ikut merasa sedih melihatnya. Dia mendekati Yixing dari belakang, dan memeluknya dari belakang. Semi membenamkan wajahnya di punggung Yixing, "maafkan aku."

Yixing tidak mengerti kenapa Semi meminta maaf. Dia tetap diam tanpa mengubah posisi mereka.

Semi, "maaf, gara gara aku, Suho...."

Yixing segera membalikkan badannya sebelum Semi melanjutkan kata katanya, dan menatapnya. "Jangan menyalahkan dirimu sendiri, ini semua salahku. Aku melibatkanmu dengan kekacauan ini."

Sekarang Yixing yang memeluk Semi. Dia membenamkan wajah Semi di dadanya, sambil mengelus elus rambutnya.

T
B
C


Baca work aku yg satunya, masih baru netes. Masih butuh asi :D

https://my.w.tt/5DokxCTWQS

Sekalian promot ig :D

@tiaraput_riyanto

I Married A Gay[lay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang