Chapter 7

849 45 3
                                        

Happy Reading









Pada pagi hari ini Seoul sudah diguyur hujan dengan intensitas sedang. Kejadian ini sedikit menghambat orang-orang yang akan melakukan kegiatan di luar rumah.

Untungnya hari ini adalah hari minggu. Sehingga orang-orang masih bisa menikmati waktunya di rumah saat hujan seperti ini tanpa pusing memikirkan keadaan pagi ini yang hujan.

Sama halnya seperti yang Eunhyuk lakukan. Sejak semalam Dia tidur di kamar Donghae. Dia berencana ingin bangun agak siang karena hari minggu.

Juga Donghae yang berada di sampingnya masih terlelap dengan tenang. Jadi Eunhyuk memutuskan melanjutkan tidurnya.

Donghae terbangun dari tidurnya. Dia melihat dari jendela kamar bahwa diluar sedang hujan. Walaupun hujan namun langit tidak terlalu mendung.

Dia mengerjapkan matanya untuk mendapat kesadarannya setelah bangun tidur.

Setelah kesadarannya terkumpul Donghae merasa tubuhnya lemas dan kepalanya terasa pusing. Dia ingin memijit kepalanya namun tidak bisa karena merasa ada tangan lain yang menghalangi.

Diapun menoleh dan mendapati Hyungnya tertidur pulas sambil mengenggam tangannya.

Dia melihat jam waker yang ada di samping ranjangnya menunjukan pukul delapan pagi. 'Pantas saja Aku terbangun' Pikirnya setelah melihat jamnya.

Donghae ingin mengambil minum yang terleak di meja kecil samping ranjang dengan tangan kiri karena tangan kanannya masih digenggam Eunhyuk.

Tetapi gerakannya terhenti, saat Dia merasakan sakit dan pegal di punggung tangannya. Dapat Ia lihat infus menempel indah disana.

Donghae mendengus dan memanyunkan bibirnya beberapa centi. Dia berfikir bagaimana benda itu bisa menempel di punggung tangannya.

Setelah mengingat-ingat Dia baru menyadarinya. Kejadian semalam yang membuatnya menjadi sakit seperti sekarang ini. Dan berakhir dirinya terserang demam.

"Hah mengapa Aku harus di infus segala"

"Ini terlalu berlebihan"

"Apa sebaiknya Aku lepas saja ya?"

Monolog Donghae pada dirinya sendiri. Tentu saja hanya Donghae yang mendengar ucapannya.

Dia melirik Eunhyuk yang masih tertidur pulas. Kemudian Donghae tersenyum dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang king sizenya.

Donghae melepaskan pegangan Eunhyuk pada tangannya dengan hati-hati takut membangunkannya.

Setelah berhasil, Donghae menyentuh punggung tangannya yang tertancap jarum infus dengan hati-hati.

Ketika Dia hendak melepas infus itu sendiri. Tiba-tiba ada yang menghentikan kegiatannya. Dia melihat siapa pemilik tangan yang sedang mencegahnya untuk melakukan hal itu.

Dan ternyata pelakunya adalah Eunhyuk sang Hyung. Eunhyuk menatap dirinya dengan raut wajah serius seolah mengatakan 'Jangan berani kau lakukan itu' kata Eunhyuk melalui tatapan matanya.

Donghae hanya memasang wajah sepolos mungkin untuk menutupi kelakuannya.

Meskipun Dia tidak yakin jika Hyungnya akan mempercayainya. Mengingat sang Hyung sudah melihat tindakannya barusan.

"Apa yang mau kau lakukan Hae"
Tanya Eunhyuk penuh penekanan.

"Mau melepas inilah"
Tunjuk Donghae pada infus di tangannya dengan dagu.

"Jangan sekarang Hae. Kau masih membutuhkannya, lagipula Siwon Hyung akan kesini untuk memeriksamu"
Kata Eunhyuk berubah menjadi lembut.

"Aniyo Hyung. Jebal....Appo Hyung-ie"
Kata Donghae dengan mata yang berkaca-kaca pada Eunhyuk agar keinginanya bisa terkabul.

When Can I Be HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang