Happy Reading
Sudah hampir satu bulan Donghae dirawat di Tokyo International Hospital. Keadaannya semakin membaik. Bahkan Donghae sudah bisa berjalan walau masih harus berhati-hati karena kaki kanannya dulu pernah cedera sewaktu kecelakaan. Bahkan infus di tangan kirinya sudah dilepas sejak dua hari yang lalu.
Leeteuk berkata jika kemungkinan tiga hari lagi Donghae sudah diperbolehkan pulang. Namun Donghae sudah merengek minta dipulangkan sejak dua hari lalu. Tepatnya setelah sang Hyung melepas infusnya. Donghae mengira jika infusnya sudah dilepas, berarti Dia sudah sembuh dan boleh pulang saat itu juga.
Tapi Leeteuk malah melarangnya dengan alasan masih ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan oleh Donghae. Karena Donghae mengalami benturan pada kepalanya, Leeteuk menyuruh Donghae untuk melakukan pemeriksaan ulang agar tidak ada masalah lain yang bisa timbul pasca kecelakaan.
"Teukie Hyung, Hae ingin pulang sekarang" rengek Donghae yang sudah puluhan kali terucap dari kedua belah bibirnya pada sosok Dokter baik nan ramah.
"Aniyo Hae" dan jawaban ini sudah terlontar berulang kali dari Leeteuk.
"Jebalyo Hyungie..." Donghae mengatupkan kedua tangannya memohon pada Leeteuk yang sekarang masih sibuk mempelajari berkas pasien di meja kerjanya.
Leeteuk melirik sekilas Donghae yang sedang melancarkan aksinya, lalu Leeteuk pun kembali fokus pada pekerjaanya. Bukannya Leeteuk tidak peduli pada Donghae. Tapi Leeteuk lama-lama kesal juga dibuatnya.
Leeteuk sudah mengatakan tidak ya tidak. Tapi Donghae yang pada dasarnya keras kepala tidak mau mendengarkan perkataannya. Mungkin jika dibiarkan nantinya Donghae akan berhenti sendiri, pikir Leeteuk.
Donghae merasa usahanya telah gagal membujuk sang Hyung. Sekalipun Donghae menangis, Leeteuk tetap tidak akan mengubah keputusannya. Jika Leeteuk sudah berkata tidak ya tidak.
"Hyung menyebalkan! Hae marah sama Hyung!" setelah mengatakan itu Donghae meninggalakn ruang kerja Leeteuk dengan menghentakan kakinya dan menutup pintu secara kasar.
Leeteuk menatap punggung Donghae yang sudah menghilang dari pandanganya. Lalu Leeteuk tersenyum singkat karena tingkah Donghae.
Kemudian Leeteuk mengambil ponsel miliknya yang terletak di atas meja kerjanya dan mencari kontak yang akan Dia hubungi.
"Yeobseyo" sapa Leeteuk pada orang yang Dia hubungi.
"Yeobseyo Hyung, ada apa Hyung menghubungiku?" tanya orang yang sedang ditelephon Leeteuk.
"Yesung-ah apakah Kamu masih ada pekerjaan?" Leeteuk tidak menjawab pertanyaan dari Yesung, melainkan bertanya balik.
"Aniyo Hyung. Waeyo?" Yesung penasaran dan bertanya balik.
"Bisakah Kamu temani Donghae sampai pekerjaan Hyung selesai" kata Leeteuk memberitahu tujuannya menghubungi Yesung.
"Nde Hyung. Kebetulan Aku belum pulang" ucap Yesung menyetujui.
"Gomawo Sung-ah. Hyung tutup telephonnya nde" Leeteuk lega akhirnya Yesung mau menemani Dongsaengnya.
"Nde Hyung" jawab Yesung.
Leeteuk pun mengakhiri panggilan tersebut. Lalu Leeteuk kembali fokus pada setumpuk berkas pasien yang harus Dia pelajari di meja kerjanya.
Seperti yang dikatakan Leeteuk waktu menelphonnya, Yesung sedang menuju kamar yang ditempati Donghae hampir sebulan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Can I Be Happy
FanfictionSuatu hal sederhana yang selama ini ku impikan adalah bisa meraih kebahagiaan di dalam hidupku. Bisa merasakan bagaimana kehangatan sebuah keluarga walau tanpa adanya seorang Ibu didalamnya. Akankah aku bisa mewujudkannya?? Dan kapan aku bisa merai...