Happy Reading
"Jung-Jungso Hy-Hyung" cicit Donghae pelan memanggil orang yang dicarinya dan dirindukannya.
"Donghae..." panggil orang itu yang ternyata Leeteuk dengan nada tak percaya.
Tak membuang-buang waktu Jungsoo langsung menghampiri Donghae dan memeluknya. Jungsoo atau Leeteuk menangis sesengukan. Begitupula Donghae yang terus-terusan memanggil nama sang Hyung.
"Hae-ya gwenchana saengi?" tanya Leeteuk khawatir melihat keadaan Donghae.
"Hyung..Hiiks...Gwenchana" jawab Donghae disertai isakan.
"Uljima Hae-ya" bujuk Leeteuk setelah Dia bisa menghentukan tangisnya sendiri.
"Ini benar-benar Hyungkan? Hae tidak mimpikan Hyung?" tanya Donghae masih tak percaya. Dan menghiraukan perkataan Leeteuk yang menyuruhnya untuk berhenti mnangis.
"Nde Hae. Ini Hyung, Teukie Hyung. Hae tidak bermimpi" ucap Leeteuk meyakinkan.
"Uljima Donghae-ya" bujuk Leeteuk sekali lagi.
"Nde Hyung" patuh Donghae dan langsung membersihkan sisa air mata di kedua pipinya. Dan tersenyum sambil menatap Leeteuk tak berkedip. Takut ini adalah mimpi.
"Apa ada yang sakit?" tanya Leeteuk penuh perhatian.
Lalu setelah Leeteuk menanyakan keadaanya, Donghae baru ingat jika sejak bangun atau lebih tepatnya sadar Donghae merasakan sakit di tubuhnya juga kepalanya.
Mungkin efek terkejut karena bertemu sang Hyung, Donghae sampai melupakan sakitnya beberapa saat. Dan sekarang Donghae baru merasakan jika kepalanya tambah sakit setelah menangis.
"Kepala Hae sakit Hyung dan juga tubuh Hae juga sakit" adunya dengan ekspresi seperti ingin menangis.
Jujur Donghae tidak sedang mencari perhatian dari Leeteuk. Namun Donghae benar-benar merasakan sakit. Seumur hidupnya Donghae belum pernah mengalami sakit seperti ini. Itulah yang menjadi alasan Donghae ingin menangis.
"Hyung periksa dulu nde..." ucap Leeteuk dan langsung melakukan beberapa pemeriksaan pada Donghae.
"Hyung akan memberikan obat penghilang rasa sakit" kata Leeteuk.
Dan Leeteuk kemudian mengambil jarum suntik beserta satu ampul obat di meja samping kanan ranjang yang ditempati Donghae. Setelah itu, Leeteuk mendekati Donghae untuk menyuntiknya.
"Hyung mau apa?" tanya Donghae dengan wajah ketakutannya ketika retina matanya mengarah pada tangan Leeteuk yang tengah siap menghunuskan jarum ketangannya.
"Menyntikmu, waeyo?" Leeteuk heran mengapa Donghae menanyakannya bukankah Leeteuk sudah mengatakannya tadi.
"Shirreo!" tolak Donghae dengan keras.
Kemudian Leeteuk menatap Donghae heran. Bukannya jika Donghae diberikan obat ini maka rasa sakitnya akan berkurang. Namun Leeteuk ingat jika Donghae takut dengan jarum.
Setelah menyadari ketakutan Donghae, Leeteuk memberikan senyuman yang menenangkan untuk membujuk Donghae.
"Apa Hae takut eoh?" tanya Leeteuk sambil tersenym jahil.
"Ani, Hae tidak takut. Tapi Hae tidak suka" bantah Donghae tak terima dikatai takut.
"Arraseo. Gwenchana tidak sakit kok" bujuk Leeteuk sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Can I Be Happy
FanficSuatu hal sederhana yang selama ini ku impikan adalah bisa meraih kebahagiaan di dalam hidupku. Bisa merasakan bagaimana kehangatan sebuah keluarga walau tanpa adanya seorang Ibu didalamnya. Akankah aku bisa mewujudkannya?? Dan kapan aku bisa merai...