Chapter 18

720 49 7
                                    

Happy Reading









Pagi yang sempurna dihiasi cuaca yang cerah membuat siapa saja mungkin akan menambah semangat untuk melakukan kegiatan. Tapi pagi ini bukan pagi yang sempurna untuk seorang Donghae. Sekarang moodnya benar-benar hancur. Kenapa? karena lagi-lagi Donghae sendirian, tak ada yang menemani. Bahkan Donghae tidak tahu kapan Yesung pergi dari apartment sang Hyung pagi ini. Yesung hanya memberitahunya lewat memo yang ditempel di pintu kulkas.

Donghae sedang menonton televisi tanpa menikmati acara yang ditontonya sekarang. Donghae kesal karena kemarin Leeteuk bilang padanya jika besok sekitar jam 8 pagi Dia sudah pulang dari rumah sakit. Namun kini jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, tetapi Leeteuk belum juga pulang.

Masalahnya sekarang ini Donghae merasa sangat lapar. Donghae sudah sarapan dengan roti panggang dan segelas susu yang dibuat Yesung sebelum Dia pergi meninggalkan Donghae. Tapi itu tidak cukup membuat perut Donghae kenyang.

"Huwaaa....Hae lapar..." keluhnya entah pada siapa karena hanya ada Dia disini.

"Eothoke, apa Hae memasak sendiri saja?" tanyanya pada diri sendiri.

Donghae ingin memasak, tapi Dia takut akan membuat dapur menjadi hancur karena ulahnya. Dan jika hal itu terjadi maka Leeteuk pasti marah besar karena apartment mewah yang susah payah Dia miliki harus hancur dalam sekejap karena Donghae membuatnya rusak. Membayangkannya sudah membuat Donghae bergidik ngeri.

Donghae bahkan sudah mencari di kulkas tetapi yang ada hanya bahan-bahan mentah. Ingin pesan makanan, tapi uangpun tak punya. Sungguh miris. Jadi Donghae hanya pasrah menunggu Leeteuk pulang dan berharap Dia bisa bertahan sampai Leeteuk pulang.

Donghae lalu mematikan televisi dan pergi ke kamarnya. Mungkin dibawa main game bisa mengurangi laparnya (Aneh memangnya game bisa mengenyangkan ckckk). Beberapa menit kemudian terdengarlah suara sang Hyung yang membuat Donghae langsung berlari menghampirinya, karena dengan pulangnya Leeteuk berarti Donghae tidak harus menahan lapar lagi.

"Hyung pulang!" seru Leeteuk ketika memasuki apartmentnya.

"Teukie Hyung!" sorak Donghae langsung memeluk Leeteuk yang tengah melepas sepatunya.

"Aigooo...Hae, nanti kalau jatuh bagaimana?" kesal Leeteuk dibuat-buat, untungnya Leeteuk punya reflek yang bagus. Jika tidak, bisa dipastikan mereka akan jatuh.

"Hehe Mian Hyung" sesal Donghae melepas pelukannya lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gwenchana. Kenapa Hae senang banget Hyung pulang? Kangen eoh?" tanya Leeteuk dengan nada meledek.

"Ani. Hae lapar Hyung, masa di kulkas tidak ada yang bisa dimakan" Donghae berkata sambil memayunkan bibirnya.

"Jadi Hae lapar. Mengapa tidak masak sendiri?" tanya Leeteuk yang berjalan menuju kamarnya.

"Hyung ingin apartment mewah ini hancur?" tanya Donghae sarkasme.

"Hahaha. Arra Hyung mandi dulu, setelah itu Hyung akan masak" jawab Leeteuk.

"Huh pantas saja dari tadi Hae mencium bau asem. Ternyata itu berasal darimu Hyung" ledek Donghae sembari menutup hidungnya serta menampakkan mimik seakan ingin muntah.

When Can I Be HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang