Chapter - XXIII

1K 93 7
                                    

"Geser dong dikit Woo, gue mau duduk di sini."

Jennie berdecih pelan saat tiba-tiba Daniel datang begitu saja, duduk diantara ia dan Wonwoo. Tanpa memperdulikan Daniel, Jennie mengambil buku paket milik Wonwoo.

"Kalau mau ngambil bilang dong sama aku, biar aku ambilin." Ucap Daniel.

"Enggak perlu, gue bis..."

Daniel meletakan jari telunjuknya di depan bibir Jennie dan membuat gadis tersebut memotong ucapannya. "Sssttt... Aku enggak suka kamu pakai gue-lo, pake aku-kamu."

Jennie memutar bola matanya dengan malas dan memukul tangan Daniel yang jari telunjuknya berada di bibir Jennie. "Siapa lo mem..."

Lagi dan lagi Daniel meletakan jari telunjuknya kembali ke bibir Jennie dan menggelengkan kepalanya. "Aku enggak akan berhenti kalau kamu enggak pakai aku-kamu."

"Kalau orang enggak mau jangan di paksa." Ucap Wonwoo yang masih fokus menulis.

"Apa sih ini rubah ganggu orang aja lagi berduaan." Balas Daniel.

"Yang ganggu kan lo beruang, enggak sadar diri apa lagi kerja kelompok. Balik sana ke meja kelompok lo." Ucap Wonwoo yang menunjuk meja Jisoo.

"Enggak ah dia galak dari tadi gue salah mulu." Balas Daniel yang kembali memandang Jennie. "Aku di sini aja, gimana kalau kita tukeran kelompok. Aku sama kamu dan biarin si rubah ini sama Jisoo."

Jennie menatap tajam ke arah Daniel sampai Jisoo berteriak.

"Eh kutu beruang! Sini lo main kabur aja dari tugas lo. Balik sini enggak lo."

"Enggak! Gue salah mulu dari tadi sama lo."

"Itu lo yang kerjanya enggak benar."

"Gue udah ben..."

"Stop! Jis, gue sama lo. Biarin nih beruang sama rubah aja." Ucap Jennie yang langsung berjalan ke arah meja Jisoo.

"Lah Jen ? Aku kan udah di sini kenapa kamu ke sana." Ucap Daniel dengan sedikit dramatis.

Daniel mengalihkan pandangannya kepada Wonwoo yang masih menulis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, karena baru pertama kalinya ia satu kelompok sendiri bersama dengan saingan terbesarnya. Biasanya Jennie lah yang akan menyuruhnya untuk melakukan ini dan itu saat dirinya satu kelompok bersama Jennie dan saingannya ini, Wonwoo. Karena kalau Wonwoo yang menyuruh, ia akan dengan malas melakukannya.

"Enggak usah lihatin gue mulu, gue enggak akan belok ke lo. Mending lo tulis rangkumannya yang ada di buku paket gue, udah gue tandain dengan stabilo." Perintah Wonwoo.

"Ya kali gue berpaling dari Jennie ke saingan terbesar gue. Sorry gue enggak suka batang." Balas Daniel yang mengambil buku paket Wonwoo yang berada di tempat Jennie tadi duduk.

"Lo dari kemarin dan kemarin, selalu menyebut gue saingan tapi jujur aja gue enggak pernah menganggap lo saingan."

Daniel berhenti menulis sebentar karena mendengar perkataan dari Wonwoo. Ia menatap ke arah wajah serius Wonwoo yang masih menulis.

"Mungkin cuman lo yang menganggap gue saingan dan beberapa orang di kelas ini. Tapi, gue enggak pernah mengganggap itu sama." Lanjut Wonwoo yang masih menulis.

"Gue emang suka sama Jennie dari pertama kali masuk sekolah ini. Rasa suka gue itu memang lama kelamaan berubah menjadi sayang dan cinta, seberapa kali pun gue di tolak olehnya hanya karena seseorang yang ada di sebelah gue ini. Gue enggak pernah sekalipun menyerah."

Daniel mengepalkan tangannya dengan kuat saat mendengarkan perkataan Wonwoo yang menyebutkan pria di sampingnya ini sangat menyukai Jennie.

"Lo tahu seberapa gue marahnya saat Jennie menangis dan kabur karena kelakukan lo ? Rasanya saat itu gue mau menyusul lo dan menghajar lo saat itu juga, tetapi saat itu prioritas gue adalah Jennie." Lanjut Wonwoo yang tanpa melihat ke arah Daniel.

"Dan saat lo pertama kali masuk ke kelas ini rasanya gue mau menghajar lo detik itu juga. Tapi gue urungkan niat gue, karena gue enggak mau melukai orang yang disayang oleh orang yang gue sayang." Ucap Wonwoo yang tersenyum ke arah Daniel.

"Kemarin saat Jisoo, Rose dan Lisa menyindir lo di kantin gue akui itu memang benar. Apa gue pernah menggangu lo saat lagi berdua dengan Jennie ?"

Daniel dengan cepat menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Wonwoo. "Kenapa lo enggak lakuin apa yang gue lakuin kek lo ?" Tanya Daniel balik.

"Karena gue enggak mau ganggu waktu kalian berdua. Tapi ternyata saat gue lagi berdua dengan Jennie, lo malah ikut bergabung bahkan menyusul gue sama Jennie, berasa takut pacarnya direbut padahal kalian udah mantanan." Jawab Wonwoo yang kembali menulis.

"Jujur sih, gue merasa risih saat lo ngebuntutin gue sama Jennie dan ada dimana gue rasanya mau ngebuntutin lo juga cuman kayak bukan gue banget."

Daniel hanya mengganggukan kepalanya, ia tahu betul bagaimana perasaan Wonwoo saat ia tiba-tiba datang dan bergabung. Apalagi melihat wajah Wonwoo yang setiap saat langsung kusut, tapi bagaimana pun ia harus selalu berada di sisi Jennie.

"Gue cuman mau kasih lo satu langkah terdepan. Minggu depan gue enggak akan masuk selama seminggu karena gue ada acara keluarga dan lo enggak akan terganggu karena kehadiran gue. Jadi, tolong cepat lo selesaikan tugas lo karena gue sudah mau selesai menulis ini."

"Hah ? Lo udah mau selesai ? Heh gue baru satu paragraf nulisnya."

"Siapa suruh lo dengerin gue ngomong enggak sekalian nulis."

"Lo kata gue multi talenta ? Bisa dengerin sekalian nulis ? Yang ada gue malah nulis apa yang lo omongin."

Seisi kelas yang mendengar perdebatan dua orang pengejar cinta Jennie hanya dapat menggelengkan kepalanya. Bahkan Jennie sudah menatap tajam ke arah keduanya yang sedari tadi saling bisik-bisik rahasia berubah menjadi saling debat lagi yang membuat seisi kelas bersorak ke arah keduanya.

"Woi lo berdua bisa diem enggak ? Berisik banget dari tadi." Ucap Jennie yang menimpuk Daniel dan Wonwoo menggunakan kedua penghapus miliknya.

"Aduh, maaf kan aku Jen. Ini si rubah rese sih masa udah mau selesai, akunya belom." Ucap Daniel yang langsung mendapat gelengan dari satu kelas.

"Lah lo nyalahin gue ? Lo nya aja yang lama malah dengerin gue ngomong." Balas Wonwoo. "Jen maaf ya kalau berisik."

"Jadi cuman ke Jennie doang minta maafnya ? Perasaan satu kelas ini digangguin sama keberisikan kalian berdua." Sindir Rose yang langsung mendapat kan senyuman dari Daniel.

"Maaf ya kalau kita berdua berisik." Ucap Wonwoo yang langsung berdiri. "Lo juga kutu beruang! Minta maaf." Balas Wonwoo yang langsung memaksa Daniel membungkuk kan badannya.

"Sana lanjutin lagi, jangan berisik rubah sama beruangnya Jennie." Ucap Lisa.

"Lah kok beruang gue sama rubah gue ?" Tanya Jennie.

"Lah emang, lo pikir apa lagi ?"

Jennie mendengus dan kembali mengerjakan tugas miliknya, mengabaikan kedua manusia yang membuatnya bikin kesal. "Awas ya kalian berdua."

Tanpa ada aba-aba Daniel langsung memeluk Wonwoo. "Terima kasih, gue akan memanfaatkan waktu satu minggu tanpa lo. Gue yakin gue pasti lebih duluan."

Wonwoo dengan paksa berusaha melepaskan pelukan dari Daniel. Ia memandang malas Daniel yang terus tersenyum ke arahnya.

"Sebagai ucapan terima kasih, lo hari ini pulang sama Jennie. Gue enggak akan ganggu, gue mau buat rencana satu minggu berdua bersama Jennie tanpa ada gangguan dari lo." Ucap Daniel yang kembali menulis.

To be continued

Published October 24th, 2018

I DONT CARE (Kang Daniel x Kim Jennie) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang