Chapter - XVII

1.4K 111 1
                                    

Flashback

Daniel berjalan keluar dari kelasnya, ia berjalan seorang diri menuju taman belakang sekolahnya. Tugas dan ulangan dadakan hari ini membuatnya mood-nya semakin memburuk, saat ini ia memilih untuk menuju taman belakang dan mengistirahatkan dirinya sendiri tanpa diganggu oleh sahabat-sahabatnya yang lain. Sesampainya di taman belakang, ia mendudukkan dirinya disalah satu bangku yang ada dan langsung menyenderkan kepalanya mentap langit siang yang berwarna biru tanpa awan-awan yang menghiasinya.

"Hiks.. Hiks... Hiks..."

Suara tangisan yang didengar oleh Daniel, membuatnya langsung bangun dari duduknya dan melihat sekelilingnya namun tidak ada seorang pun dan hanya dirinya yang berada di taman. Daniel yang merasa dan memastikan tidak ada orang dan suara tangisan lagi, memilih kembali duduk posisi awalnya.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Kau jahat.. Hiks..."

"Ya Tuhan.. Siapa yang nagis sih ? Nggak mungkin setan kan siang-siang bolong gini." Gerutu Daniel yang sudah kembali berdiri.

"Hiks.. Hiks.. Kau jahat.. Hiks.. Hiks.. Jahat!!!"

"Ya Tuhan.. Kenapa suasananya jadi seram begini." Ucap Daniel yang sudah memeluk tubuhnya sendiri dan bintik-bintik merinding sudah muncul ditangannya. "Siapa sih yang bunuh ini setan sampai dia bilang jahat-jahat mulu."

"Hiks.. Hiks.. Apa yang kurang dari... Hiks.. Hiks.. dariku ini ? Kenapa.. Hiks.. Hiks.. kau selingkuh..."

"Oh jadi ini setan diselingkuhin gitu sebelumnya, kasihan sekali nasibmu setan. Untungnya gue single jadi nggak pernah ngerasain sakit hati karena pacar terus bunuh diri." Daniel kembali bermonolog yang masih memeluk dirinya sendiri.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Tunggu.. Hiks.. Pembalasan dariku.. Hiks.. Hiks.."

"Duh jangan balas dendam ya.. Lama kelamaan ini jeritan hati setannya kok makin serem ya mau balas dendam, mending gue pergi aja dari sini."

Selama perjalanan menuju kelasnya, Daniel masih memeluk dirinya sendiri dengan telapak tangan yang terus ia gosokan pada lengannya. Ia sama sekali tidak peduli dengan pandangan seluruh siswa-siswi yang melihat aneh kearahnya seperti orang kedinginan yang jelas siang ini begitu panas.

"Woi.. Lo ngapain kayak orang meriang gitu Niel ?" Tanya Seungwoo yang melihat Daniel masuk ke dalam kelas.

"Lo abis dari taman belakang langsung meriang ?" Tanya Minhyun.

"Siapa yang meriang ? Gue takut tahu, di taman belakang ada setan nangis." Ucap Daniel yang langsung duduk dibangkunya.

"Hah ? Gue kagak salah dengar nih ? Mana ada setan siang-siang gini ?" Tanya Seungwoo yang langsung duduk di bangku depan meja Daniel diikuti oleh Minhyun.

"Beneran.. Baru gue duduk langsung dengar isakan nangis pas gue cari-cari kagak ada orang. Mana ada suara tangisan tiba-tiba terus kagak orang ? Pastinya setan lah."

"Ngelindur kali lo, coba ceritain lebih rinci." Balas Minhyun.

"Itu setan nangis terus menerus, bilang kalau pacarnya nyelingkuhin dia. Gila ya itu setan, ngapain bunuh diri karena sakit hati diselingkuhin."

"Lo tahu dari mana itu setan bunuh diri karena diselingkuhin ?"

"Ya masa dibunuh sama pacarnya sendiri karena ketahuan selingkuh, ya pasti itu setan bunuh diri." Ucap Daniel menjawab pertanyaan dari Seungwoo.

"Tapi gue masih kagak percaya, masa iya ada setan tengah hari begini." Balas Minhyun.

"Terserah lo berdua mau percaya atau nggak."

I DONT CARE (Kang Daniel x Kim Jennie) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang