I Love You Mr. Kim (Part 2)

902 79 1
                                    

Bagian Kedua

"Seulgi... Jadi... siapkah menjadi istri Kim Suho?" tuan Kang mengulang kalimatnya, karena sepertinya Seulgi sangat kaget dengan keputusan mendadak itu.

Seulgi memang ingin menjadi bagian dari keluarga Kim, tapi bukan ini yang Seulgi inginkan.
Tiba-tiba Jongin melakukan Walk Out, membuat seisi ruangan kaget termasuk Seulgi.
Tuan Kim memanggil Jongin tapi tidak dihiraukan.

"Maapkan atas kelakuan anak bungsu kami" Tuan Kim mencoba menjelaskan walopun sebenarna beliau tidak tau apa yang terjadi dengan Jongin.

"Tidak apa-apa, mungkin dia hanya kaget. Oke mungkin untuk teknisnya kita bicarakan lagi. Tanggalnya sudah kami tetapkan yaitu bulan depan." kata Tuan Kang

Dan seketika Seulgi dan Suho kaget.
Sebenarnya Seulgi tidak menginginkan ini, tapi Seulgi sangat menghormati keluarga Kim yang memang sudah dia anggap sebagai keluarganya sendiri selama ini.
Mau tidak mau Seulgi harus menerima keputusan ini.

"Oh iya selama seminggu kedepan Papa dan Bunda akan ke Jepang, kita sepakat Seulgi untuk sementara tinggal di rumah keluarga Kim, sekalian mendekatkan dengan calon suaminya" lanjut Tuan Ka ng sambil melemparkan wink ke tuan Kim dan Tuan Kim pun menyambutnya.

Malam itu juga kedua orang tua Seulgi pergi ke Jepang dan Seulgi mulai menginap di rumah keluarga Kim.

Ternyata Nyonya Kim sudah mempersiapkan kamar Seulgi sedemikian rupa. Karena sangat excited Seulgi akan tinggal disana selama seminggu. Keinginan mempunyai anak perempuan sepertinya terpenuhi dengan kedatangan Seulgi.

Kamar cantik bernuansa kuning itu sangat hangat. Dan Seulgi sangat terharu karena kamarnya sangat indah dan sesuai warna kesukaannya.

Nyonya Kim memeluk erat Seulgi yg kini tengah duduk di kamar yg sudah disiapkan nyonya Kim.
"Apakah kamu senang akan jadi bagian dari keluarga ini? Mulai sekarang jangan panggil Om dan Tante lagi. Tapi panggil papa dan bunda" bisikan lembut nyonya Kim saat memeluk Seulgi.
Seulgi mengangguk lemah,bingung dengan apa yang sedang dia rasakan. Dia memang sayang keluarga Kim, tapi masih bingung jika harus menikah dengan Suho yang selama ini hanya dia anggap sebagai kakak.

Setelah nyonya Kim keluar dari kamar Seulgi, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Seulgi.

Tok.. Tok.. Tok...

"Masuuk.. Ga dikunci kok.." teriak Seulgi

Dan ternyata Suho yang datang ke kamar Seulgi.
Yang biasanya mereka akrab tiba-tiba menjadi awkward.
"Hai.. Seul.. Bang Suho boleh masuk" tanya Suho dan hanya dijawab dengan anggukan Seulgi.

Suho pun akhirnya duduk di pinggir Seulgi, dan dia langsung memeluk Seulgi. Suho memang mendapatkan sifat lembutnya dari nyonya Kim dan itu yang membuat Seulgi nyaman.

"Waeyo... Apa kamu tidak suka dengan keputusan tadi?" tanya Suho.
Seulgi tidak menjawab dia hanya makin menenggelamkan wajahnya di dada Suho.
Seperti yang sudah mengerti Suho pun mencoba menenangkan Seulgi "Nanti kita pikirkan lagi, semoga selama seminggu kamu disini bisa merubah pandangan kamu"

Seulgi yang kurang paham dengan kata-kata Suho pun akhirnya merenggangkan pelukannya dengan Suho.
Tapi Suho hanya menatap Seulgi dengan sendu dan tersenyum.
Itu membuat hati Seulgi menjadi lemah dan menghamburkan kembali pelukannya pada Suho.
Bingung dengan apa yang sedang dia rasakan saat ini bersama Suho. Apakah perasaan sayang Seulgi pada Suho itu sayang pada seorang kakak atau sayang pada seorang pria.

Dan dibalik pintu kamar Seulgi ada sosok yang sedang mengepalkan tangannya dan memendam amarahnya.

Setelah selesai berpelukan akhirnya Suho pun pamit dan mencium kening Seulgi.
Gadis mana yang tidak akan terpincut dengan tingkah laku bang Suho. Tampan, pintar, pekerja keras dan penyayang. Tapi entahlah Seulgi pun masih belum mengerti dengan apa yang sedang dia rasakan saat ini.

Setelah pertemuan keluarga itu, Jongin menjadi berubah. Suka marah-marah dan terlihat tidak bersahabat ketika bersama Seulgi.

Selama seminggu Seulgi diantar ke kampus oleh Bang Suho dan itu semakin membuat Jongin marah. Dengan alasan tidak suka dengan gosip yang beredar di kampus dan Jongin sempat melarang Seulgi diantar Suho.

Jengah dengan sikap Jongin yang terus-terusan seperti itu. Akhirnya Seulgi memberanikan diri untuk bertanya saat mereka bertemu di kampus.

"Jongin-ahh.... Yaaakkk... Kim Jongin.. Denger ga sih. Gw mo ngomong nih" akhirnya Jongin yg asalnya mengacuhkan Seulgi pun langsung berbalik ke arah Seulgi.
Dia langsung menyeret Seulgi ke belakang kampus yang sepi.

"Aaarkkkhh.... Sakittt tauuu...." Seulgi melepaskan cengkeraman tangan Jongin yang tadi menyeret Seulgi dengan keras ke belakang kampus.

"Lo kenapa sih.. Belakangan aneh banget,semenjak pertemuan keluarga itu. Tau gak Bunda sampe khawatir.. " omel Seulgi
Dan dengan smirk menjengkelkan Jongin mulai bicara
"Ck... Sejak kapan lo manggil Bunda gw Bunda juga.Jadi lo setuju dengan perjodohan sama Bang Suho?" teriak Jongin

"Terus kenapa kalo gw setuju? Emang lo bisa ngebatalinnya? Dan apa urusan lo sama perjodohan gw dan Bang Suho..." Seulgi teriak balik ke Jongin

"Ya.. Yaa... Bukan gitu.. Gw ga suka aja kalo lo jadi kaka ipar gw" ucap Jongin gugup

Seulgi mengernyitkan dahinya "Maksud Lo?"

"Ya.... Ya maksud gw.. Lo ga cantik.. Body lo kayak sumpit..pinter kaga bodoh iya... Kaga bisa masak.. Cerewet..."belom sempat menyelesaikan kalimatnya Jongin pun berhenti karena liat muka Seulgi yang udah ga bersahabat.

Seulgi pun tidak bisa menahan amarahnya dan langsung pergi meninggalkan Jongin. Entah kenapa dada nya terasa sakit. Bukan itu jawaban yang Seulgi harapkan dari Jongin.

Jongin pun merasa bersalah, sebenarnya bukan itu yang ingin dia ucapkan.

Hari-hari di keluarga Kim pun menjadi sangat tidak nyaman. Seulgi dan Suho masih awkward, sedangkan Seulgi dan Jongin masih terlibat perang dingin.

Saat makan malam pun hanya suara dentingan dari sendok dan garpu. Biasanya jika Seulgi ikut makan di keluarga Kim, suasana semakin hangat. Suho pun terkadang mencoba mencairkan suasana, tapi hanya disambut dengan senyuman hambar dari Seulgi.

Tuan Kim dan Nyonya Kim hanya saling tersenyum jahil melihat kelakuan tiga kesayangannya.

Hari-hari berlalu, persiapan pernikahan Suho dan Seulgi pun mulai dilaksanakan. Dikarenakan Suho sangat sibuk bekerja, dia mempercayakan semuanya pada bundanya dan Jongin untuk menemani Seulgi.
Mulai dari gedung, catering sampai baju yang akan dipakai.

Semua sudah hampir selesai tinggal fitting baju.
Seulgi, Nyonya Kim dan Jongin menuju ke salah satu butik bridal terkenal.
Seulgi mencoba-coba gaun pengantin nya.
Nyonya Kim menerima telepon dari Suho dan Suho titip pesan bahwa dia mempercayakan model Jas yang akan dipakinya nanti pada Jongin. Karena dia pikir bahwa selera mereka berdua pasti sama. Sama seperti selera mereka pada perempuan.

Seulgi mencoba beberapa gaun, sampai akhirnya ada satu gaun yang bikin Jongin melihat Seulgi dengan terpesona.

"Eotteoke..?" tanya Seulgi
"Huaaaa... Cantiikk banget menantu Bunda yang satu inii....yakkk... Yaakk...Jongin-ahh Cantik khan Seulgi?"

"Eoh... Ahhh.. Yaaa.." jawab Jongin gugup

Jongin pun mencoba beberapa pakaian untuk Suho.

"Eeehh... Sebelum diganti.. Gimana klo kalian foto berdua.. Biar nanti Bunda tunjukin sama abang kamu.."

"Oke.. Satu.. Duaa... "

Cekreeekkk.....

"PERFECT.... "

Haiii.... Sepertinya judul yg ini nambah satu part lagi yaa... Satu part terakhir.

Happy Reading

Kiss.. Kiss
Love
Seulgikang2901

#26Oktober2018

Seulgi And The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang