part40-bohong

8K 398 6
                                    

Vote!!vote!!vote!!!

Happy reading😘😘😘


Dea membuka pintu rumahnya dengan kasar. Ia tak peduli lagi kalau pintu itu akan rusak atau semacamnya. Raka yang ada disofa terperanjat kaget saat mendengar bunyi pintu yang dibuka secara kasar itu

"Eh bego ti ati tu pintu mahal belinya" kata raka tanpa memperhatikan raut wajah dea

Dea melewati raka begitu saja dan berlari kearah kamarnya

Ia membuka sepatunya dan melempar asal tas slempang hitamnya. Ia menangis sesegukan dibalik bantalnya

Raka bingung melihat sikap adiknya itu. Bukaannya biasanya kalo orang habis ngedate sama pacar itu seneng ya?lah ini malah banting pintu,tarik selimut,bobo manis aja. Lah malah nyanyi anjir.

Raka segera keatas,ia akan ke kamar dea. Sudah bisa di tebak bahwa adiknya itu sedang ada masalah

Ia membuka pintu kamar dea perlahan,terlihat dea yang menenggelamkan kepalanya dalam bantal. Bahunya bergetar tanda ia sedang menangis?

Raka mengusap rambut dea membuat gadis itu mendongakkan kepalanya,matanya sembab dan hidungnya merah

"Kenapa?" Tanya raka lembut

Bukannya menjawab dea malah memeluk raka erat. Raka mengusap pelan bahu dea. Setelah 15 menit dea segera melepas pelukannya

"Mau cerita?" Tanya raka. Dea mengangguk

"Jadi,lo tau kan kalo kak alfa ngajak gue ngedate tapi dia gak bisa jemput gue entah karena apa. Waktu gue nyampe disana ternyata kak alfa belum dateng. Gue nunggu selama 3 jam lebih sampe restorannya mau tutup tapi kak alfa belum dateng juga,gue khawatir takut terjadi apa apa sama dia,tapi pas gue pulang gue berhenti bentar di depan taman dan disitu gue kecewa banget karena gue ngeliat kak alfa lagi pelukan sama......perempuan" kata dea panjang lebar dan diakhir kalimatnya yang lirih

Raka menggeram. Ia sangat marah pada sahabat gobloknya itu. Alfa sudah dua kali mengecewakan adiknya,dia tidak bisa tinggal diam. Raka terus mengusap bahu dea untuk memberi ketenangan pada gadis itu

"Bang" panggil dea

"Kenapa?" Tanya raka

"Jangan apa apain kak alfa,gue gak mau dia terluka,gue juga gak mau persahabatan kalian hancur. Kali ini please dengerin gue" mohon dea. Raka mengehela nafas. Kenapa adiknya bisa sesabar ini? Kalo raka jadi dea sudah pasti raka akan membuang alfa ketengah hutan biar dimakan kancil sekalian

"Iya. Yaudah lo sekarang tidur aja ya udah malem" kata raka memposisikan dea agar tidur dengan benar lalu membelai rambut gadis itu yang membuat sang empunya terbang ke alam mimpi

"Gue bakal terus jagain lo dek. Mungkin sekarang gue bisa nahan diri buat gak mukul si brengsek itu tapi kalo gue liat sekali lagi lo nangis gara gara si brengsek itu maaf gue gak bisa nurutin permintaan lo meskipun itu persahabatan gue yang jadi taruhannya. Gue tau lo udah cinta sama dia" gumam raka lalu keluar dari kamar sang adik

*****

Dea sudah sampai di sekolah,padahal ini baru jam 6 pagi. Ia memang sengaja berangkat pagi untuk menghindar dari alfa,entahlah rasa kecewanya belum hilang pada laki laki itu

Setelah sampai dikelas,dea berjalan kearah bangkunya. Hanya ada tiga orang yang sudah datang di kelas itu,salah satunya adalah dea. Ia memasang earphonenya lalu membaca novel yang ia bawa dari rumah. Selanjutnya ia terlarut dalam novel yang ia baca

                                   💔💔💔

Alfa memakai seragamnya dengan santai. Entahlah mengapa ia sebahagia ini sekarang seakan beban yang dipikulnya hilang seketika. Apakah karena vania,sang masa lalu yang kembali hadir di hidupnya?entahlah.

Ia membuka ponsel yang dari semalam tak ia sentuh sama sekali. Puluhan notif bermunculan saat benda pipih itu dibuka,salah satunya dari dea

My princess💕

Kak ada dimana? 19.00

Dimana?itulah yang ada dipikiran alfa sekarang. Alfa memutar ingatannya hingga

JDERRR

Bagai tersambar petir disiang bolong,tubuhnya kaku. Astaga,dia melupakan janjinya dengan dea. Bagaimana keadaan gadis itu sekarang?apakah gadisnya baik baik saja?apakah dea masih menunggu di restoran itu?ah rasanya tidak

Alfa segera menyambar kunci mobilnya mengabaikan sekelebat pertanyaan yang bersarang diotaknya

Alfa melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata mengabaikan teriakan bahkan makian dari pengemudi lain yang ada dipikirannya sekarang adalah gadisnya,sudah itu saja.

Sesampainya di depan rumah dea,alfa segera menekan bel bertepatan dengan terbukanya pintu yang menampilkan raka dengan pakaian seragamnya,sepertinya dia akan berangkat kesekolah

"Rak mana dea?" Tanya alfa. Sungguh ia sangat khawatir

"Masih inget sama adek gue lo?" Tanya raka sinis. Kalau bukan karena permohonan dea sudah dipastikan akan ada tanda diwajah rupawan sahabatnya itu

"Apa maksud lo?" Tanya alfa

"Heh,gak penting" kata raka memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan alfa yang kebingungan

-----*****-----

Alfa sampai di sekolah. Ia segera berlari menuju kelas dea. Siswa dan siswi kebingungan sendiri melihat alfa yang berlari di koridor seperti mengejar telolet itu

Alfa segera masuk ke kelas dea. Dea tidak menyadari kedatangan alfa karena gadis itu sedang memakai earphone dengan novel ditangannya

"Sayang..." panggil alfa. Dea diam tak merespon

"Sayang..." panggil alfa lagi kali ini dengan mengusap rambut dea yang membuat gadis itu mengalihkan pandangannya dari novel yang ia baca kearah alfa

Dea terkejut melihat alfa yang sudah ada di sampingnya. Dea segera menormalkan ekspresinya seolah tak terjadi apa apa,padahal dalam hatinya ia seakan ingin berteriak dan memaki laki laki dihadapnnya ini tapi ia tak bisa,lidahnya terasa kelu

"Kenapa kak?" Tanya dea santai

"Aku minta maaf" kata alfa

"Minta maaf buat apa?" Pancing dea. Dia memang sengaja memancing alfa,dia hanya tidak mau terjadi kesalah pahaman antara keduanya. Bukankah kejujuran adalah kunci dalam suatu hubungan?

"Aku minta maaf karena gak dateng semalem. Aku ada urusan penting" kata alfa. Bohong,alfa terpaksa berbohong karena dia tidak ingin dea menjauhinya

'Heh,urusan penting' batin dea

"Iya gak papa kok" ucap dea. Mungkin jika di dengarkan baik baik suaranya sedikit bergetar?

"Kamu gak marah?" Tanya alfa

"Nggak. Lagian kamu kan ada urusan" kata dea dengan sedikit menekan kata urusan

"Yaudah sana masuk kelas bentar lagi mau bel" kata dea tersenyum paksa. Alfa mengangguk lalu mengacak rambut dea sebelum akhirnya keluar dari kelas itu

"Aku gak tau kak kenapa kakak sampe bohong sama aku. Aku juga gak tau siapa perempuan itu tapi aku bakal berusaha biar tetap percaya sama kakak" gumam dea. Tak terasa setetes air mata jatuh dari mata bulatnya
















Haii haiii guysss i'm comeback😗😗😗

Ada yg msh nunggu cerita ini gk???angkat tangan:v

Jadi aku mau bilang mungkin ini juga ada dipemikiran author author lain juga ya

Gini akutuh mikir buat apa aku rajin update sedangkan kalian buat vote aja susah gitu #nahkancurhat. Kalian cukup tekan tombol bintang udahh itu aja ga lebih

Ok jgn lupa vomment terus ya👍👍👍

See you next part and love you guysss👋👋👋❤❤❤


My Ketos Is Prince IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang