Berangkat Bareng Pangeran

24 2 1
                                    

* * *

Frisma Pov (Point Of View)

Pagi ini mama tidak bisa mengantarkanku karena ia harus pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan dapur. Sedangkan papa juga tidak bisa karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan secara mendadak.

Jadi gw berangkat ke sekolah bareng siapa?

Refan?

Apa gw minta bantuan dia aja buat nganterin gw ya,Tapi kan kemarin gw marah-marah sama dia.

Jadi gimana dong?

Akhirnya tidak ada pilihan lain selain terpaksa mengechatnya.

Whatsapp

Refan wijaya
terlihat pada 22.30

          Refan
                06.05

          Lo dimana?
                06.05

          Tolongin gw
                06.06

          Jemput gw ya
                06.06

Duhh.. lama banget sih balesnya!

TING!

Refan Wijaya
Online

Siap princess.
Sekarang pangeran
Akan menjemputku❤
             06.10

Ada ngak sih panggilan lain selain princess-princess gitu?

"Amit-amit deh, semoga ini yang terakhir kalinya gw ketemu dia." Batin Frisma.

* * *

Refan Pov (Point Of View)

Apa kalian tahu?
Frisma mengirimkan gw pesan dan isinya bahwa dia meminta gw untuk menjemputnya pagi ini.

Jujur ini adalah hal yang sangat membahagiakan dalam hidupku.

Saat gw sudah membalasnya untuk mau mengantarkannya, gw langsung loncat dari tempat tidur gw dan meluncur ke kamar mandi dan keluar dalam waktu 5 menit.

Kalian tahu kenapa gw mandi dalam waktu 5 menit?

Karena gw ngak mau princess gw nunggu lama.

Gw keluar kamar dengan terburu-buru.

Dan gw juga tidak peduli dengan sarapan pagi.

"Bun, aku berangkat ya! Aku ada urusan soalnya." Pamit gw pada bunda yang sibuk memasak didapur.

Gw yakin bunda pasti bingung, karena gw biasa berangkat sekitaran jam 7 dan sekarang masih jam 6 lebih 15 menit.

Inilah gw refan wijaya, yang berubah 180° hanya karena satu orang yaitu frisma ainina afinda. Alias princess gw.

* * *

Tin... Tin...

"Frisma princess aku, pangeranmu sudah datang menjemputmu." Teriak refan.

Dia memang sengaja teriak padahal sudah jelas frisma sudah menunggunya di halaman rumah.

Frisma pun membuka pintu pagarnya dengan kasar dan juga menutupnya dengan kasar.

Lalu dia berjalan kearah motor refan dan menendang motornya dengan kasar.

"Aww.. motor gw jangan ditendang dong, fris." Lirihnya sambil mengusap-ngusap motor ninja hitamnya.

Tindakan itu sungguh mirip seperti seorang ibu yang mengusap-ngusap kepala anaknya dengan kasih sayang.

Dan itu membuat frisma menahan tawanya.

"Kalau mau ketawa ya ketawa aja, ngak usah ditahan-tahan segala." Sindir refan pada cewek yang ada di samping kirinya itu.

Dan sekarang dia sedang menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya bertanda bahwa ia marah.

"Kenapa baru dateng? Lo telat jemput gw refan wijaya." Gertaknya pada refan.

Biarkan saja, rasanya frisma ingin marah terus saat ia melihat wajah refan ini.

Dan apakah kalian masih ingat? Kalau frisma masih dalam keadaan faktor Pms.

"Yaudah deh maaf kalau gw telat princess. Naik deh nanti keburu telat." Ujarnya sambil menyerahkan helm hellokity berwarna pink.

"Kok helmnya kayak gini sih? Gw ngak mau ah! Gw bukan anak kecil lagi! Pokoknya ngak mau! Titik!" Kesalnya sambil menghentakan kakinya lalu memukul lengan kiri refan dengan keras.

"Lo kenapa sih, prin? Gw ngak punya helm lagi soalnya. Ini juga gw ambil punya adik gw . Ayolah pake aja daripada nanti telat loh." Bujuk refan dengan lembut. Karena dia peka mana ada cewek yang mengamuk hanya karena dia tidak ingin memakai helm hellokity berwarna pink? Pasti frisma sedang Pms itu pikirnya.

"Ihh.. tapi gw malu tahu ngak sih. Auh ah gelap!" Kesalnya tapi tetap saja helmnya diambil dengan kasar dan memakainya dengan kasar juga.

Terlalu kasarnya dia memakai helm, frisma tidak sadar kalau helmnya tidak terpasang dengan benar.

Lalu refan pun membukanya kembali helm itu dan memasangkannya dengan halus dikepala frisma.

"Masang helm itu yang benar, cantik. Jadi cewek juga itu harus halus ngak boleh kasar, okey?" Ucap refan pada frisma.

"Bacot lo! Udah cepetan keburu telat lagi. Kalau telat gw penggal kepala lo pake penggaris besi." Ancamnya

Lalu naik keatas motor ninja hitam. Yang kursi penumpangnya tinggi bak dilangit.

"Lain kali gw saranin jangan bawa motor yang tinggi-tinggi deh! Lo tahu ngak sih gw tuh pendek." Gerutu frisma sambil berusaha naik tetapi ia bingung. Bagaimana cara naiknya?

Maaf ya bukannya frisma kampungan tapi dia tidak pernah naik motor yang aneh-aneh seperti ini.

"Gimana cara naiknya, ref?" Tanya frisma dengan polosnya.

Sedangkan yang ditanya hanya tertawa terbahak-bahak sampai memegang perutnya.

Apa yang lucu ya? Batin frisma

"Lo tinggal pegang bahu gw terus tinggal naik aja, cantikku." Ucapnya

Lama-lama refan gemas melihat tingkah laku frisma yang kadang-kadang polos tapi kadang-kadang juga galak.

"Ohh." Frisma hanya bergumam oh saja lalu naik sesuai instruksi dari refan.

Baru saja duduk beberapa detik, refan sudah menggas motornya dengan kecepatan rata-rata tanpa memperdulikan raut wajah kaget dari frisma.

Bagaimana tidak kaget!
Frisma hampir saja celaka gara-gara cowok saraf yang satu ini.

"Kenapa sih masih ada aja spesies manusia kayak refan ini? Kenapa ngak musnah aja sih? Lama-lama gw jadi kesal!" Batinnya



Hey guys!!

Gimana ceritanya kali ini?

Jangan lupa vote dan comentnya ya😉

Starting From Coercion That Leads To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang