Dihukum Gara-Gara Mereka

23 2 1
                                    

* * *

"Kalian ini sudah dewasa, tapi kenapa sikap kalian masih saja seperti bocah Tk,?" Bentak ibu kepala sekolah pada dua siswanya yang sudah membuat pertengkaran di pagi hari.

"Apa ibu yang harus mengajari kalian agar tingkah laku kalian baik? Atau mau langsung ibu berikan surat panggilan orang tua? Jadi kalian pilih yang mana?" Ancamnya pada kedua siswanya yang masih saja menunduk dalam diam tanpa menjawab.

"Tadi kalian bertengkar dan sekarang diam? Ada apa dengan kalian? Apa ada masalah sehingga kalian bisa sampai bertengkar? Ingat iya kalian itu udah sma! Terutama kamu sandi, kamu itu udah kelas XII seharusnya memberikan contoh yang baik buat adik kelasnya bukannya begini." Cerocosnya

"Jadi apa masalah kalian? Ceritakan pada ibu" ucapnya dengan nada datar. Tetapi tidak bisa disembunyikan bahwa dia masih marah terhadap kedua siswanya itu.

"Engg..."

"Jujur pada ibu!"

Lalu mereka berdua pun menjawab dengan bersamaan dan kompak!

"Frisma, frisma ainina afinda yang kami permasalahkan."

"Ada masalah apa dengan frisma? Pak, tolong panggilkan frisma kesini. Saya perlu penjelasan dari dia." Ucapnya sambil menyuruh pak satpam untuk memanggil kan frisma kesini, ke ruang kepala sekolah yang mengerikan.

* * *

Frisma pun datang dengan kerutan di dahinya.

Jelas saja, untuk apa dia dipanggil ke ruang kepala sekolah?

Sedangkan dia saja tidak pernah membuat masalah sekalipun.

Frisma berdiri ditengah-tengah cowok yang menurutnya adalah biang dari masalahnya.

"Pasti ini ulah mereka! Mereka yang bertengkar, kok jadi aku sih yang disalahin!" Batin prisma

* * *

"Aduh.. ini semua gara-gara kalian tahu ngak! Coba aja kalian ngak bertengkar pasti gw ngak dihukum" gerutu frisma sambil memegang sapu

Apa kalian tahu apa yang sedang frisma lakukan?

Dan dengan siapa dia sekarang?

Yah, frisma sedang menyapu lapangan sekolah bersama dua manusia laknat yang menjadi sumber kesialan frisma pagi ini.

Gara-gara mereka nasib seorang frisma ainina afinda berakhir dilapangan sekolah ini! Sangat menyebalkan!

"Duh.. gw capek! Pokoknya gw musuhin kalian! Jangan ngomong sama gw lain!" Teriak frisma dengan wajah yang cemberut.

Lain halnya dengan sandi dan refan yang sama sekali tidak menyentuh peralatan kebersihan. Mereka malah sibuk melihat wajah frisma.

Berarti mereka tidak mengerjakan tugasnya dong? Sungguh ini tidak adil.

"Lo berdua! bersihin ngak! Kalau ngak gw bilangin ibu kepsek, mau?" Ancam frisma sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Iya, sayang nanti aja." Ucap sandi

"Iya, princess itu gampang." Ucap refan

Frisma terkejut bukan main, bagaimana mereka bisa kompak berbicara?

"Loh.. kok kalian ngomongnya barengan sih! Kalian berdua thu bener-bener ngeselin ya!" Teriak frisma lalu kemudian dia pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sekarang waktunya kita bicara" ucap sandi dengan nada datar lalu menoleh ke arah samping kanannya, tempat duduk refan menempatkan bokongnya di kursi.

"Okey, apa yang mau lo omongin?" Jawab refan yang sama sekali tidak menoleh ke arah sandi.

"Berhenti deketin frisma." Ucap sandi the point

"Apa alasan di balik gw harus berhenti deketin dia? Semua orang punya hak untuk suka dan mengatakan perasaannya, termasuk frisma. Gw masih punya hak!" Ucap refan tegas.

"Gw mau nembak dia, itu alasannya di balik gw nyuruh lo buat jauhin dia. Ini peringatan pertama dari gw. Refan wijaya." Ucapnya

"Apa gw harus turutin permintaan lo? Ngak segampang itu, bro!" Ucap refan sambil tertawa renyah

"Susah ya tinggal pergi jauhin frisma? Apa itu susah buat lo?" Ucap sandi sinis

"Itu susah buat gw karena gw juga punya hak untuk suka pada seseorang. Lebih tepatnya seseorang itu adalah frisma ainina afinda. Princess gw!" Bentak refan lalu berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan sandi yang masih sibuk berpikir.

"Terserah lo mau ngelakuin apa ngak, yang pasti gw ngak bakalan biarin lo ngerebut tempat di hati frisma yang di peruntukan buat gw!" Batin sandi sambil tersenyum licik.





Hey guys!!

Gimana lanjutannya kali ini? Seru ngak?

Maaf ya kalau jarang ngeshare soalnya akhir-akhir ini aku banyak kegiatan jadi ngak sempat ngeshare ceritanya🙏🙏

Intinya kalian jangan lupa vote dan comentnya iya😊😉

Starting From Coercion That Leads To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang