Musim semi adalah musim yang ditunggu-tunggu setelah musim dingin dengan nuansa putihnya menutupi seluruh wilayah di Seoul. Meski cuaca terasa masih sedikit lebih dingin, namun paling tidak ada beberapa jenis tumbuhan dan pepohonan yang kini terlihat mulai berbunga. Warna hijau hari ini terlihat segar rasanya.
Bel sekolah tanda masuk kini mulai terdengar. Seperti sekolah pada umumnya, jika belum ada guru yang masuk, masih banyak murid-murid yang duduk sembari berbincang bersama kawan-kawan.
"Hei, kau sudah kerjakan tugas dari Joo Saem?"
"Astaga, aku lupa! Yaa, izinkan aku mencontek!"
"Enak saja! Aku sudah susah payah!"
"Sekali ini saja!"
"Baiklah, baiklah, setelah ini kau traktir aku tteobboki!"
Sohyun duduk diam mengamati perilaku teman-temannya sambil tersenyum. Gadis itu sendiri kini hanya memainkan handphone-nya sesekali iseng memotret teman-temannya yang terlihat sibuk itu.
"Hei, Sohyun! Kau mengerti rumus ini?" tanya salah satu temannya menghampiri meja Sohyun.
"Ah, begini saja kau tidak mengerti?" tanya Sohyun sembari tersenyum.
"Ya ya, aku tahu kau anak yang pintar, Sohyun. Jadi tolong bantu aku!"
Gadis itu tersenyum. Senang rasanya ia mendengar temannya berkata demikian. Dengan cepat Sohyun membantu temannya mengerjakan tugas dan sesekali Sohyun menjelaskan materi tersebut.
"Woah, daebak! Kau memang yang terbaik!" seru temannya tersenyum senang ketika melihat Sohyun menyelesaikan tugasnya dengan baik dan cepat.
"Tentu saja," jawab Sohyun.
"Kalau begitu terima kasih!" seru temannya itu, lalu duduk kembali ke tempatnya. Sohyun melihat gadis berambut pendek itu meletakkan bukunya di meja guru untuk dikumpulkan, kembali duduk bersama teman-temannya dan berbincang-bincang sembari sesekali tertawa-tawa.
Sohyun tersenyum, namun perlahan senyumnya pudar. Gadis itu terlihat menatap sinis kelompok teman-temannya itu, terutama gadis berambut pendek itu. Bibirnya berdecih sedikit dan ia menggumam sangat kecil sekali. Ia mengalihkan matanya ke arah luar gedung, menatap beberapa siswa yang baru datang ke sekolah, beserta guru-gurunya yang menuju gedung.
"Dasar bodoh," bisiknya.
Pelajaran pertama pun berjalan dengan lancar. Sohyun banyak bertanya pada materi kali ini dan hal ini membuat Joo Saem, guru fisikanya, merasa heran.
"Tumben sekali kau banyak bertanya, Sohyun?" tanya Joo Saem.
Sohyun tersenyum manis sekali, "Entah mengapa rasanya aku ingin belajar lebih banyak, Joo Saem."
Joo Saem menganggukkan kepalanya lalu ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas.
"Kalian harus aktif seperti Kim Sohyun hari ini. Jangan diam saja tapi ternyata kalian tidak bisa. Untuk Sohyun, kau kuberi point lima karena aktif hari ini," kata Joo Saem, membuat teman-teman lain bersorak ramai sembari menatap Sohyun.
"Wooah, Sohyun!"
"Kereeenn,"
Sohyun tersenyum kecil lalu memegang pipinya karena sedikit memerah, "Yaa, jangan seperti itu!"
Pergantian jam, teman-temannya kini mulai duduk mendekat kepada Sohyun. Sekedar bertanya akan pelajaran, dilanjutkan dengan berbincang masalah siswa pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine ✔️
RomanceHidup bagiku adalah sebuah kutukan. Tidak kumengerti kenapa orang menghargai kehidupan. Mati. Itu yang aku inginkan. Karena bagiku, kedua hal itu tidak jauh berbeda seperti yang kujalani sekarang. Apakah kematian jauh lebih baik dari kehidupanku? N...