"Kau tidak apa-apa?" tanya Joohyun pada Sehun ketika memasuki apartemen pria itu. Sehun terlihat murung dengan pandangan mata yang menerawang. Mendengar suara Joohyun, pria itu menoleh.
"Menurutmu bagaimana?" tanya Sehun.
Joohyun mendudukkan dirinya di sebelah Sehun, "Kau memiliki masalah."
Keheningan terjadi di antara mereka berdua. Joohyun merasa tak nyaman, sungguh. Ia ingin berbicara sesuatu dengan Sehun.
"Kau bisa cerita padaku jika kau memiliki masalah, Sehun," ujar Joohyun, namun Sehun bungkam. Pria itu hanya mengusap wajahnya dengan kasar.
"Apakah ini masalah So–"
"Bisa kau tinggalkan aku sendirian, Joohyun?" tanya Sehun, membuat Joohyun tertegun. Gadis itu akhirnya tersenyum dan berdiri.
"Katakan padaku jika kau membutuhkan sesuatu, mengerti?" kata Joohyun. Gadis itu pun langsung keluar dari rumah Sehun dengan senyum yang perlahan memudar. Di luar pintu apartemen, gadis itu menghela nafasnya berat.
Ada satu hal yang ingin ia katakan sejak lama. Perasaan yang tidak pernah ia ungkapkan pada Sehun dari awal menjalin hubungan. Ia ingin sekali mengatakannya, namun ternyata Sehun tidak dalam kondisi yang baik. Joohyun tahu, ini dikarenakan gadis bernama Kim Sohyun, murid Sehun. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan kekasihnya dan gadis itu, tapi yang jelas, bukanlah sebuah masalah yang biasa, dan bukan sekedar hubungan yang biasa.
Sebuah panggilan menginterupsi lamunannya. Joohyun merogoh sakunya dan melihat pemanggilnya.
"Halo? Dokter Taeyang? .... baiklah, aku akan segera ke sana."
Joohyun mematikan teleponnya dan ia berjalan menuju ke rumah sakit dengan segudang pikiran yang ada di kepalanya.
***
Liburan musim panas meninggalkan banyak cerita untuk anak-anak, terkhusus anak kelas tiga yang akan segera menuju semester akhir, menuju pendidikan yang lebih tinggi lagi, yaitu di perguruan tinggi.
"Hei, Sohyun, bagaimana liburanmu?" tanya Kim Lyn pada Sohyun yang tengah menulis sesuatu.
"Biasa saja," jawab Sohyun tanpa mengalihkan pandangannya dari kegiatannya.
"Liburanmu pasti menyenangkan ya, Sohyun. Kau bisa bersantai saat liburan, sedangkan aku harus belajar untuk menuju perguruan tinggi. Oh, ya! Kau sudah tahu ingin kuliah di mana?"
"Belum."
Senyum Lyn perlahan pudar. Ia merasa temannya ini memiliki masalah.
"Sohyun..." panggil Lyn lembut, membuat Sohyun menoleh, "kau... baik-baik saja?"
Sohyun tersenyum, namun bagi Lyn senyum itu penuh kepalsuan.
"Aku baik-baik saja, Lyn."
Lyn tidak bertanya lagi pada Sohyun dan hanya memperhatikan temannya itu. Sementara Sohyun masih asyik menulis sesuatu. Suatu hal yang abstrak dan hanya Sohyun yang tahu.
Pelajaran sekolah di hari pertama masuk telah berakhir begitu cepat karena memang belum banyak belajar tentang materi sekolah. Ya, hanya beberapa pembicaraan mengenai ujian dan perguruan tinggi. Sohyun melangkahkan kakinya menuju rumah Hanok tempatnya tinggal, lalu masuk begitu saja, menghiraukan Baekhyun yang sedang mengenakan sepatu untuk pergi bekerja. Biasanya Sohyun akan memnaggil Baekhyun sembari tersenyum, baru masuk ke dalam rumahnya. Pria itu menghela nafas.
Sohyun berubah.
Gadis yang ia kenal waktu itu adalah gadis yang ramah dan cukup ceria. Lukanya akan masa lalu sudah sembuh dan ia sudah berdamai dengan hal itu. Sohyun juga sudah mulai bisa mengendalikan perasaannya agar tidak terlalu meledak berlebihan. Namun sejak kejadian tiga bulan lalu, di awal musim panas, gadis itu berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine ✔️
RomanceHidup bagiku adalah sebuah kutukan. Tidak kumengerti kenapa orang menghargai kehidupan. Mati. Itu yang aku inginkan. Karena bagiku, kedua hal itu tidak jauh berbeda seperti yang kujalani sekarang. Apakah kematian jauh lebih baik dari kehidupanku? N...