"Tugas matematika ini akan dikerjakan secara kelompok. Jadi sekarang kalian buat kelompok sendiri untuk tugas kalian. Maksimal empat orang dan minimal dua orang," ujar Chanyeol yang hari ini mengajar di kelas Sohyun. Dilihatnya beberapa siswa mulai pindah tempat duduk dan mulai membentuk kelompok sendiri. Hanya dua orang siswa yang tidak bergerak sama sekali dari kursinya sampai akhirnya kelompok di kelas itu terbentuk.
"Tidak ada yang mau berkelompok bersama Sohyun?" tanya Chanyeol karena melihat Sohyun sendirian. Sedangkan dilihatnya siswi berkaca mata tebal hanya duduk diam sembari menatap Sohyun.
"Kim Lyn, kau tidak ingin berkelompok dengan Sohyun?" tanya Chanyeol.
Lyn menatap Sohyun dan ragu hendak menjawab Chanyeol. Dirinya sengaja diam saja karena ia tahu Sohyun tidak akan memiliki kelompok.
"Aku ingin menjadi kelompok Sohyun," jawab Lyn, membuat semua orang di kelas terkejut. Lyn, sosok yang ramah kepada siapapun, dan kini ia mau berteman dengan orang semenyeramkan Sohyun.
"Baiklah. Silakan duduk berkelompok," ujar Chanyeol. Lyn pun bangkit berdiri dan menarik kursinya menuju meja Sohyun. Sementara gadis itu hanya diam saja tanpa berkomentar. Lyn ingin mengajak Sohyun bicara, tapi sepertinya Sohyun tidak ingin bicara sama sekali pagi ini.
"Baik. Semua sudah memiliki kelompok. Sekarang kerjakan tugas kalian. Yang sudah selesai boleh dikumpulkan dan boleh istirahat duluan," ujar Chanyeol.
Semua kelompok pun mulai membuka bukunya dan terdengar bisik-bisik antar perorangan untuk membahas materi mereka.
"Sohyun, mau berbagi tugas untuk mengerjakan ini?" tanya Lyn pada Sohyun.
"Kau yang bagi. Aku bisa mengerjakan semuanya," ujar Sohyun datar dan ia membaca buku pelajarannya.
Lyn mengangguk-angguk lalu menunjukkan bagian milik Sohyun dan gadis itu mulai mengerjakannya sendiri. Setelahnya Lyn dan Sohyun tidak berbicara sama sekali. Mereka sibuk mengerjakan bagian mereka masing-masing. Sesekali Lyn ingin bertanya pada Sohyun. Namun melihat raut wajah Sohyun yang serius, gadis berkaca mata itu mengurungkan niatnya.
"Kau lihat Sohyun? Dia sama sekali tidak mau berdiskusi dengan Lyn tentang soal ini,"
Lyn terdiam dari kegiatannya karena mendengar bisik-bisik teman-teman yang lain.
"Aku merasa kasihan pada Lyn. Kurasa ia terpaksa harus sekelompok dengan Sohyun karena ia tidak mendapatkan kelompok lagi," ujar yang lain.
"Dia merasa paling pintar. Jadi dia tidak mau bertanya pada Lyn juga."
"Sombong sekali dia,"
Lyn menggenggam penanya erat. Sungguh, ia tidak suka mendengar hal itu.
"Kau tidak suka sekelompok denganku?" tanya Sohyun tiba-tiba. Dan pertanyaan itu membuat Lyn terkejut.
"Tidak! Aku senang bisa sekelompok denganmu."
"Kenapa wajahmu seperti itu?"
"Aku tidak suka mendengar mereka bicara seperti itu,"
"Kalau begitu abaikan saja," gumam Sohyun pelan. Lyn terkejut karena ini kali pertama Sohyun bicara baik-baik padanya, "kau tidak perlu kesal mendengarnya karena aku sendiri tidak peduli."
Lyn menatap Sohyun yang masih serius dengan tugasnya. Gadis itu tersenyum dan akhirnya mengangguk. Sohyun memang telah berubah. Gadis di hadapannya kini adalah gadis yang kuat. Selang beberapa menit kemudian, Sohyun dan Lyn pun menyelesaikan tugas mereka.
"Kami sudah selesai, Saem!" kata Lyn senang, sementara yang lain bereaksi lain. Ada yang terkejut karena kecepatan kedua siswi itu, ada yang mencibir mereka dan menebak bahwa jawaban mereka salah semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine ✔️
RomansHidup bagiku adalah sebuah kutukan. Tidak kumengerti kenapa orang menghargai kehidupan. Mati. Itu yang aku inginkan. Karena bagiku, kedua hal itu tidak jauh berbeda seperti yang kujalani sekarang. Apakah kematian jauh lebih baik dari kehidupanku? N...