Play multimedia di rekomendasikan ya... Lagu itu yg buat author nggak stuck lagi heheh..
Happy reading! 😁😊
"Aku ingin kuliah di Sorbonne," ujar Sohyun ketika sedang makan malam bersama Baekhyun dan ibunya.
"Sorbonne?!" seru Baekhyun terkejut. Dilihatnya Sohyun yang sedang menunduk sembari menganggukkan kepalanya. Gadis itu lalu mengeluarkan undangan kuliah dan meletakkannya di atas meja.
"Aku ingin meminta izin dari kalian," ujar Sohyun.
Jaeri tersenyum lembut, "Kau tidak berpikir-pikir lebih dulu, sayang?"
"Aku sudah memikirkannya, Ibu. Sudah sangat lama aku menerima ini dan saatnya aku memutuskan. Aku ingin kuliah di sana," ujar Sohyun lagi. Gadis itu melirik Baekhyun yang tampak berpikir keras sekarang.
"Baekhyun?" panggil Sohyun, membuat pria Byun itu menoleh, lalu menghela nafas.
"Siapa yang akan menjagamu di sana?" tanya Baekhyun kemudian, "Aku masih mengkhawatirkan keadaanmu, Sohyun."
Sohyun tersenyum, "Aku akan baik-baik saja, Baek. Lebih tidak baik lagi jika aku berada di sini dalam beberapa waktu ini. Aku butuh suasana baru dalam hidupku."
Baekhyun meraih undangan itu dan membacanya perlahan.
"Salah satu alasan mereka menerimamu karena puisi yang kau buat di perlombaan blog? Dan kau mendapatkan juara dua?" tanya Baekhyun tidak percaya dengan apa yang ia baca.
Sohyun mengangguk, "Kau bisa membacanya jika kau ingin, Baek. Izinkan aku kuliah di sana."
"Baiklah, baiklah. Kau mendapatkan izinku. Bagaimana dengan Ibu?" tanya Baekhyun menoleh pada ibunya.
"Tentu saja yang terbaik untuk Sohyun," ujar Jaeri sembari mengusap lengan putri angkat yang ia sayangi itu, "Jika Sohyun sudah memilih pilihannya, kita harus mendukugnya. Semoga ini langkah yang terbaik untuk Sohyun."
"Terima kasih, Ibu. Terima kasih, Baekhyun," ujar Sohyun tersenyum tipis.
"Jadi, kapan kau akan berangkat?" tanya Baekhyun kemudian.
Sohyun terdiam cukup lama. Pada undangan, penerimaan mahasiswa baru akan berakhir bulan depan. Tahun ajaran baru, akan dimulai di awal musim semi. Namun rasanya gadis itu ingin pergi jauh secepat mungkin. Membayangkan Sehun secara tiba-tiba membuat Sohyun merasa down kembali.
"Bolehkah aku berangkat secepat mungkin, Baek?" tanya Sohyun lirih.
Baekhyun menghela nafas. Ia tahu isi pikiran gadis ini, "Kapan?"
"Dua minggu lagi. Aku ingin pergi ke Paris dua minggu lagi untuk mengurus semuanya," ujar Sohyun kemudian.
***
Sehun izin masuk kerja hari ini. Pria itu masih meringkuk di dalam selimut tebalnya pagi ini. Cuaca buruk terjadi pagi ini di Seoul, angin kencang dan salju kembali turun di pagi hari ini. Sebenarnya Sehun bersyukur karena cuaca hari ini, ia bisa membuat izin untuk tidak bekerja.
Pikiran Sehun penuh akan Sohyun hari ini. Dirinya benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa setiap mengingat Sohyun yang menangis karenanya. Ah, ia benar-benar merasa jadi pria yang brengsek sekali lagi. Jika Sohyun kemarin langsung pergi dan berkata bahwa ia membenci Sehun, mungkin pria itu bisa menerimanya karena hal itu memang sewajarnya. Namun ia melihat perubahan besar dari Sohyun. Gadis itu malah memberikannya semangat dan mendoakan hubungannya dengan Joohyun. Bukankah itu lebih menyakitkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine ✔️
RomansaHidup bagiku adalah sebuah kutukan. Tidak kumengerti kenapa orang menghargai kehidupan. Mati. Itu yang aku inginkan. Karena bagiku, kedua hal itu tidak jauh berbeda seperti yang kujalani sekarang. Apakah kematian jauh lebih baik dari kehidupanku? N...