Seumur hidup, Sehun belum pernah masuk ke sebuah club atau bar. Dan karena sosok yang terlihat seperti Sohyun, muridnya, pria itu akhirnya masuk ke tempat ini. Suasana ruangan yang remang cahaya, lampu yang berkelap-kelip, dan lagu-lagu bertempo cepat dan sangat kencang memenuhi inderanya. Apalagi beberapa wanita mulai mendekatinya atau merayunya. Sungguh, ia ingin keluar sekarang juga!
Namun ketika Sehun hendak keluar karena ia pikir mungkin ia salah lihat, netranya kembali menangkap satu sosok yang tengah duduk sendiri di sudut ruangan dengan beberapa minuman keras ada di depannya. Gadis itu persis gadis yang ia lihat tadi, dengan pakaian hodie yang nyaris menutupi seluruh tubuhnya.
Ketika gadis itu mengangkat sebuah gelas minuman dan hendak menegaknya, Sehun semakin yakin bahwa itu adalah Sohyun. Dengan cepat pria itu mendekati tempat Sohyun berada. Saat Sohyun hendak menegak gelas kedua, Sehun segera mengambil gelas itu, membuat Sohyun terlihat marah, lalu terkejut ketika melihat gurunya berada di hadapannya.
"Wah, tidak kusangka Saem akan ke tempat seperti ini juga," kata Sohyun sembari tersenyum.
"Keluar," kata Sehun singkat namun sarat akan perintah.
"Izinkan aku minum separuh minuman ini dulu, baru aku akan pulang," kata Sohyun yang hendak mengambil minumannya lagi. Namun sekali lagi, Sehun meraih minuman itu dan menjauhkannya dari Sohyun.
"Keluar," kata Sehun lagi masih dalam intonasi nada yang sama. Sohyun pun mendengus kesal dan kini berjalan keluar dari klub itu diikuti oleh Sehun.
Sesampainya di luar, Sohyun masih berjalan dan kali ini, gadis itu terlihat berusaha meninggalkan Sehun. Namun pria itu masih mengekori Sohyun.
"Kenapa kau berada di tempat itu?" tanya Sehun masih berjalan di belakang Sohyun.
"Ini sudah malam dan harusnya kau berada di rumah. Dan lagi, kau itu siswa! Kenapa minum alkohol?!"
Sohyun masih membisu sembari melangkah, dan Sehun mulai tersulut emosinya.
"Kau bisa bicara pada gurumu ini?" tanya Sehun lagi.
Masih tidak ada jawaban, akhirnya Sehun berjalan lebih cepat dari Sohyun dan menghentikan gadis itu dengan menahan lengannya. Sohyun dengan cepat pula berusaha menepis lengan Sehun yang kini mencengkramnya.
"Lepaskan!" seru Sohyun.
"Kau bisa jawab aku dulu jika kau ingin aku lepaskan," kata Sehun menatap Sohyun tajam.
"Ini bukan urusanmu, Saem," jawab Sohyun balas menatap mata Sehun dengan tatapan tak kalah tajam.
"Tentu saja ini urusanku. Kau siswaku sekarang. Bagaimana bisa seorang guru hanya diam jika melihat siswinya sedang berada di klub dan minum alkohol?! Kau itu perempuan!"
Pria tampan itu akhirnya marah juga, sedangkan Sohyun masih diam. Tatapan gadis itu melemah dan ia menunduk, membuat Sehun kini menebak lagi apa isi pikiran gadis di hadapannya ini.
"Tidak kusangka orang sepertimu bisa marah juga," kata Sohyun perlahan tersenyum sinis. Gadis itu mendongakan kepalanya lagi lalu menatap Sehun, "Tapi ini hidupku, dan bukan urusanmu."
Dengan kasar sekali lagi Sohyun menghempaskan tangan Sehun dan berjalan meninggalkan Sehun. Pria itu menghela nafas berat.
Benar. Untuk pertama kalinya, Sehun marah seperti ini karena seorang siswi. Marahnya Sehun bukan karena gadis itu kurang ajar, tetapi ia khawatir pada siswinya itu. Hei, walaupun Sohyun sudah berumur 18 tahun, ia tetaplah seorang gadis. Bagaimana bisa sendirian masuk ke sana dengan beberapa gelas alkohol yang jika dikalkulasikan menggunakan uang yang banyak?! Sehun takut ada apa-apa terjadi pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine ✔️
RomanceHidup bagiku adalah sebuah kutukan. Tidak kumengerti kenapa orang menghargai kehidupan. Mati. Itu yang aku inginkan. Karena bagiku, kedua hal itu tidak jauh berbeda seperti yang kujalani sekarang. Apakah kematian jauh lebih baik dari kehidupanku? N...