Tinnn.. tinnn...
"Ah itu lo Rose kekasihmu!" ejek Chanyeol yang sama sekali tak Rose hiraukan. Rose tetap berjalan dengan tatapan kosongnya menuju pintu dan membukanya perlahan.
Langsung saja Rose dihadiahi dengan senyuman kotak khas nya itu. Rose tersenyum kecut, sayang sekali senyum itu bukan miliknya seutuhnya. Rose mengedarkan pandangannya, ternyata sudah komplet, kurang Rose saja.
Seakan mengerti yang Rose pikirkan, Taehyung mengucap. "Memang aku yang sengaja, menjemputmu paling terakhir," Rose hanya mengangguk paham sebagai jawaban nya.
"Yaudah ayo!" Taehyung menggandeng tangan Rose, tapi Rose hanya terdiam tanpa berkutik seperti seekor anjing yang ditarik majikannya.
Mata Rose bertemu dengan mata Lisa. Rose menghela nafas, pasti sebentar lagi ponselnya akan dibanjiri notifikasi dari gadis Thailand itu.
Tuling! Tuling! Tuling!
"Ah benarkan.." gumam Rose.
"Apanya yang benar?" tanya Taehyung yang mencoba melihat apa yang ada diponsel Rose, Rose tentu tak membiarkannya. Ia tersenyum lantas menjawab. "Kau tak perlu tau."
LILIS SAYANG
HEY KAU KENAPA DIAM SAJA CURUT, SENYUM PUN TIDAK!
WOI CURUT
CHIPMUNK!!
Kenapa? Aku tak apa
Bohong najis
SAYANG SEKALI PARK CHAE, KAMU TIDAK PANDAI DALAM MENYEMBUNYIKAN MASALAH
Aku benar benar tak apa Lisa, Capslock nya kondisikan..
Bodoamat! Intinya kau hutang cerita padaku
"Cih!" langsung saja Rose me locksreen ponselnya dan menaruhnya kasar pada slingbag yang sedang ia gunakan.
"Kau kenapa?" tanya Taehyung sekali lagi yang hanya Rose jawab senyuman dan..
"Kau tak perlu tau." jawab Rose singkat.
Sesampainya di studio
"Ah maaf kak, satu studio max 7 orang yaa.." ucap karyawan yang sepertinya bertugas melayani di Studio itu.
"Pokoknya ada aku dan Lisa" sahut Jungkook, dan Lisa hanya tersenyum mendengarnya.
"Aku dan Jisoo juga!" sahut Jin tak ingin kalah pada sang maknae itu. Dan berhasil membuat Jisoo blushing.
"Aku dan Jennie jug-" ucapan Jimin terpotong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Rosèanne Park | KTH
Fanfiction[ R E V I S I ] Follow sebelum baca, mohon hargai penulis cerita ini! 😉 Biarlah semesta menentang, aku masih milikmu. Jarak memisah, walaupun begitu belum tentu ada kata pisah. Sakit memang, mencintai orang yang banyak dikagumi orang. Aku tambah...