Entah darimana, Jisoo hanya mengikuti feelingnya. Yaitu menuju halaman belakang dorm Bangtan atau sering disebut Kolam Renang.
PYARR
"ROSE!?" teriak Jisoo histeris. Yang ada di dorm Bangtan pun terkejut mendengar pecahan barang dan juga teriakan Jisoo, mereka semua berlari kearah halaman belakang.
Disana ditemukan Rose sudah bergenang dilengkapi cairan merah yang terus keluar dari hidungnya. "Kenapa kalian hanya diam, ini bukan tontonan!" Jisoo menutupi kupingnya sendiri, ia menangis keras setelah itu. Jin merangkul Jisoo dan membawanya dalam pelukan.
Jimin atas perintah Jennie, berenang dan menyelamatkan tubuh Rose yang sudah pucat pasi itu.
"Siapa pun hubungi ambulance!" Lisa menyeru khawatir, dan Jungkook dengan segera menghubungi ambulance.
Sesampai nya dirumah sakit
Taehyung terpukul atas semua ini, dirinya sungguh tak menyangka Rose akan menjadi seperti ini. Sungguh sebenarnya ini sangat keterlaluan.
Bukan hanya Taehyung yang terpukul, Jennie, Lisa dan Jisoo juga terpukul dengan cara mereka sendiri. Lisa menangis dipelukan Jungkook, Jisoo yang sedaritadi masih memejamkan matanya ketakutan bahkan tangannya tak lepas dari telinga sedaritadi nya dan Jin selalu setia menemani Jisoo didalam dekapan nya.
Sedangkan Jennie, sekali lagi harus diingatkan ia perempuan yang tak mudah menangis. Ia hanya bolak balik didepan pintu ICU sedaritadinya.
Decitan pintu pun membuat atensi mereka teralih, kecuali Jisoo yang masih nyaman mengeluarkan air matanya. Dokter yang memeriksa keadaan Rose pun menatap mereka satu persatu. "Adakah diantara kalian keluarga pasien Roseanne?" tanya Dokter tersebut.
Entah darimana, Chanyeol datang dan melayangkan telunjuknya keudara, yang berarti menunjukkan jika dirinya keluarga dari pasien Roseanne. "Begini-" Doker tadi berdeham. "Jantung Pasien terlalu banyak memeras air, Saya memberi dua ospsi untuk anda. Pasien dioperasi atau diberi obat obatan saja?" Detik itu juga, atensi Jisoo teralihkan.
Dengan ekor matanya yang masih berair Jisoo melirik sang Dokter, tanpa ragu mulutnya mengatakan. "Diberi obat obatan saja Dok!" bukan mengatakan lebih tepatnya menyerukan.
"Janganlah, biar dioperasi saja!" Jimin berkomentar.
"Ya benar Jimin, dioperasi saja dok," putus Chanyeol kemudian, Dokter pun memberi isyarat pada perawat yang ada disampingnya dan Rose pun dipindahkan diruangan Operasi.
Detik itu pun tangisan Jisoo semakin membara, matanya tak rela melihat tempat tidur Rose yang digeret menuju ruangan Operasi. Sampai dirinya pun meraung raung, "Kau kenapa Changi-ya?" tanya Jin khawatir.
Lisa yang sedang dirangkul Jungkook pun menepis tangan Jungkook pelan, ia memdekat dan mengambil alih Jisoo dari Jin. "Tenang unnie, Rose akan baik baik saja," memang Lisa ini paling peka diantara anggota Blackpink yang lainnya.
Jennie yang mulai menyadari pun menyuruh Lisa sedikit menjauh, dan Jennie menginterupsi mereka semua. "Jisoo mempunyai pengalaman buruk, ia kehilangan seseorang ketika di Operasi." Jennie menjelaskan.
Chanyeol yang sudah kembali dari ruangan Dokter pun tak segan segan memberi Taehyung pelajaran dengan sebuah bogem mentah kerahang tegas pria itu. "Bangsat lo!" Chanyeol benar benar kalang kabut sekarang. Dan anak Bangtan yang lainnya pun membantu untuk menahan Chanyeol.
"Gue, Gue tau Gue bangsat Gue tau! Gue juga ga ngerti sama diri Gue sendiri!" Taehyung mengelap pelipis bibirnya yang terkena bogem dari Chanyeol.
Jennie wanita satu satunya yang masih terlihat fine diantara yang lainnya pun mendekat kearah Taehyung, PLAK
"Otak lo, lo taro dimana tadi? Lo pikir kita kita pada goblok? Itu yang dibilang tidak sengaja, huh?" Satu tempelengan berhasil mendarat ke kepala Taehyung, dengan Jennie yang menekankan kata yang tercetak tebal.
"Lo pikir setelah lo berbuat ina itu, lo bakalan dimaafin?" Jennie tertawa renyah, ia menatap Taehyung tajam. "Gue heran sih sama Rose, padahal yang mau banyak yang dipilih? SAMPAH!"
Kedua kalinya tempeleng itu lulus mendarat kekepala Taehyung. "Lo jadi orang diuntung dikit kek!" Oke, ini tempeleng yang ketiga kalinya.
"Muka pas pasan aja belagu!" Jennie menitihkan air matanya, entah mengapa ucapannya malah terkesan 'Senjata makan Tuan' dan dengan sigap Jimin merengkuh tubuh Jennie kedalam pelukannya.
Lisa kembali dengan Jisoo yang mulai tenang, Jisoo berhasil mencairkan suasana yang memanas dengan atmosfer yang sama sekali membuat orang tidak nyaman. "Jangan pada berantem, mendingan kita doa'in Rose biar selamat," ucap Jisoo dengan suara parau khas orang setelah menangis itu.
Dokter yang memeriksa Rose keluar dari ruangan Operasi masih dengan makser yang menempel dimulutnya, dan tentu saja membuat semua orang merapat. "Alhamdulillah Operasi berhasil," semua orang menghela nafas lega. Kelegaan itu tak berangsur lama ketika Dokter tadi menghela nafas panjang yang terdengar begitu berat.
"Tapi maaf saya harus mengatakan ini, bahwa ... "
Beritau aku gimana cara membuat reader ikut merasakan emosi, huhuhu
Tapi aku greget sendiri nulis bagian Jennie yang marahin Tae 😂
VOMMENT NYA DITUNGGU
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Rosèanne Park | KTH
Hayran Kurgu[ R E V I S I ] Follow sebelum baca, mohon hargai penulis cerita ini! 😉 Biarlah semesta menentang, aku masih milikmu. Jarak memisah, walaupun begitu belum tentu ada kata pisah. Sakit memang, mencintai orang yang banyak dikagumi orang. Aku tambah...