30 - Sèanne

1K 73 0
                                    

Ń






"Bertemu? Entahlah sesuatu yang paling mustahil bagiku."




🌹🌹🌹
"IH CHAENG! Kalo ada apa-apa tu bilang dong!" ucap Nayeon khawatir. Gadis itu terus menatapi tubuh Rosè yang terbaring lemah diranjang rumah sakit. Perasaan bersalah menguasainya.

"Kepalaku pusing aja, eon. Seriusan, terus sakitnya pas eonnie udah pergi." jawab Rosè lirih, gadis itu masih terlalu lemas untuk menjawab.

Nayeon tertunduk, gadis itu dirubungi rasa bersalah. "Mianhae, aku meninggalkan mu..."

Rosè menggigit bibir bawahnya, gadis itu tidak bermaksud menyinggung tentang Nayeon yang meninggalkannya. "Aniyeo, bukan begitu eon, tapi maksudnya ah-"

"Sshh, udah kamu sekarang udah gapapa? Udah baikan kan?" Nayeon menyela ucapan Rosè. Rosè tersenyum lalu mengangguk.

"Lebih mendingan kok, eon. Oh iya eonnie, yang membawa aku kesini siapa?" tanya Rosè seraya mendudukan badannya pada ranjang, Nayeon membantu gadis itu.

"Eunwoo." jawab Nayeon. Rosè menelan ludahnya susah payah, ia jadi mengingat kejadian dimana Eunwoo melamarnya.

"Lalu Eunwoo kemana?"

"Oh dia, tiba-tiba ada kontrak tadi. Kenapa? Kau ingin menelponnya?" Nayeon merogoh tasnya untuk mengambil ponselnya.

Rosè bergeleng kepala cepat, gadis itu mencegah tangan Nayeon yang ingin mengambil ponselnya. "Aniyeo eon, hanya bertanya saja."

Nayeon berhenti merogoh tasnya, lalu tersenyum. "Cepat sembuh ya, Chaeng."

"Terimakasih eon." jawab Rosè. Gadis itu bertanya didalam hati ketika Nayeon merubah senyumnya menjadi senyum evil yang sangat menyebalkan.

"Kau tau? Kata Jaebum oppa, managernya Eunwoo. Eunwoo begitu panik ketika melihatmu pingsan ditengah koridor, pria itu berlari keluar perusahaan tanpa memperdulikan identitasnya. Pria itu sangat khawatir denganmu Rose, aigoo! Lucunya!"

Rosè tersenyum canggung, gadis itu tak tau harus merespon bagaimana. "Eoh? Jinjja?" tanya gadis itu pura pura terkejut. Nayeon mengangguk mantap, lalu gadis itu merogoh tasnya ketika merasakan getaran yang berasal dari ponselnya.

"Eh bentar ada telpon, aku angkat dulu ya?" Nayeon menjauhkan dirinya dan hilang ditelan pintu kamar ruangan inap Rosè. Tak lama kemudian Nayeon kembali dengan muka resah, yang membuat Rosè mengernyitkan dahinya bingung.

"Eon, tak apa? Ada masalah apa?"

"Agensi di Seoul itu, meminta kita ke Korea besok. Padahal keadaanmu?" untuk kesekian kalinya Nayeon memasang wajah khawatir. Nayeon bergeleng. "Gak bisa! Harus aku batalin!"

[END] Rosèanne Park | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang