CDS 13

122 13 0
                                    

Prilly membuka ruang kerjanya dan Ia dikejutkan oleh seorang laki-laki yang sebaya dengannya. Namun Ia tetap berjalan ke mejanya tanpa menghiraukan seseorangnya yang melihat tanpa berkedip.

Melihat tidak ada respon dari perempuan yang didambanyanya, laki-laki itu mendekat dan bermaksud memberikan pelukan hangat...

Prilly membalas pelukan sebentar saja. Ia tau jika Laki-laki itu berusaha menghilangkan rasa kecewa atas sikapnya.

Laki-laki itu pun duduk berhadapan.

"Dear... Kamu ku hubungi susah sekali. Jadi aku ke sini?"

"Sibuk"

"Satu lagi jangan panggil... Dear. Orang bisa menyalahartikan ucapanmu..." ucap Prilly.

"Ehmm... Oke aku paham. Tapi... kita sudah lama berteman. Aku sudah kenal keluarga kamu.... Dan kamu, sudah kenal keluarga aku. Dan terpenting AKU MENCINTAI KAMU hingga saat ini."

Prilly bangkit dari duduknya. Sudah sering kali Ia menginggatkan laki-laki itu kalau dirinya hanya menganggap sebagai teman yang sangat baik.

"Benar kita sudah saling mengenal. Tapi  Aaa k k u.... "

"OKE... Aku akan selalu paham. Aku selalu menunggu kesiapan kamu sampai kapanpun. Tapi untuk malam ini... please temani aku makan malam ya. Sengaja dari Singapore aku datang buat ketemu kamu, Dear." Kevin memotong pembicaraan.

"Kev.... " sela Prilly.

"Opsss... piss." ucap Kevin saat Prilly terlihat berang mendengar panggilan memuakkan itu.

***

Prilly dan kevin sudah berada di mobil. Prilly terlihat asik dengan HPnya. Hingga...

"Dear... "

"Ehhhh... Prilly. Mama dan Papa tanyain kamu kapan main ke tempat mereka?" ujar Kevin membuka pertanyaan.

Prilly melihat sekilas ke laki-laki di sampingnya. Namun Ia kembali mengarahkan pandangan ke depan.

Plasback On

Prilly begitu menghormati dan menyayangi kedua orang tua Kevin. Mereka adalah orang yang selalu ada saat dirinya terpuruk akibat kehilangan Mama dan adiknya yang masih di kandungan. Saat itu usia Prilly baru beranjak remaja.

Rumah mereka yang berdekatan membuat kedua keluarga saling menjaga. Bahkan Papa dan Mama Kevin sudah menganggapnya seperti anaknya sendiri. Saat kedukaan melanda tak jarang Prilly menghabiskan waktu di rumah mereka. Tak jarang juga Ia berbagi ranjang besar milik Kevin.

Kevin juga bukan hanya sahabat tetapi kakak tempat Prilly berbagi kesedihan. Bahkan Kevin merelakan waktu bermain dengan teman sebayanya hanya untuk menemani Prilly.

Hingga kelulusan SMP...

Kevin dan keluarga memutuskan menetap di Singapore dan meninggalkan Prilly seorang diri. Memang raga Kevin sangat jauh namun setiap saat Ia selalu menanyakan keberadaan Prilly. Sering kali Kevin mengunjungi Prilly di Jakarta saat liburan sekolah. Bahkan sejak mereka masuk universitas pun tak jarang Kevin menjemput Prilly untuk berlibur di luar negeri dan menghabiskan waktu bersama.

Tiba pada waktu secara tidak sengaja... Prilly mendengar percakapan Kevin dan Mamanya... Bahwa Kevin mencintainya bukan sebagai adik tetapi sebagai perempuan.

Tak dipungkiri jika Prilly juga mencintai Kevin... Namun layaknya seorang adik kepada kakaknya.

Bahkan berulang kali juga Kevin baik secara langsung maupun tidak mengungkapkan perasaannya kepada gadis yang membuatnya jatuh hati sejak usia remaja.

"Dorrrr"

"Kebiasaan kalau diajak omong" Kevin membuyarkan lamunan.

"Nanti ku usahakan dulu. Lihat schedule..." Prilly berkata seraya melihat Kevin.

"Lagian Ya... Dear... Eh Prilly..... Kamu ga usah sibuk kerja. Perusahaan kamu aku handel saja. Dan kamu cukup jadi Nyonya Kevin Atmaja." Kevin tertawa senang melihat kekesalan di wajah perempuan yang sangat dicintainya.

"Becanda lagi... Aku turun dan makan malam gagal... Tuan Kevino Atmaja."

Kevin yang sudah hapal betul jika Prilly mengucapkan namanya secara lengkap, Ia akan benar-benar nekat. Akhirnya Kevin pun meminta maaf atas guyonannya meskipun apa yang diucapkan Kevin adalah pancingan kepada Prilly.

Mobil terlihat memasuki sebuah tempat yang menjadi favorit Kevin saat di Jakarta. Saat tiba di lobi. Petugas parking valet membukakan pintu untuk Kevin. Segera saja Kevin memutari mobil yang memegang handel pintu tempat Prilly duduk. Ya... memang Kevin tak memperbolehkan Prilly membuka pintu seorang diri.

Sikap inilah yang membuat Prilly merasa jengah. Ia seperti sebuah porselen yang tak boleh cacat sedikit pun. Untung saja kakinya yang terkilir sudah pulih bahkan memar dan lebam pun hilang.

Kevin mengandeng Prilly berjalan masuk dan menuju sudut ruang yang bernuansa romantis. Mungkin bagi perempuan lain di luar sana perilaku Kevin terbilang romantis namun lain halnya dengan Prilly. Ia tak ingin Kevin benar-benar terbuai zona aman dengan perlakuannya.

Apalagi makan malam kali ini Kevin benar-benar mempersiapkan sesuatu seperti sebuah kencan... atau sejenisnya. Ini semakin membuat Prilly tak nyaman.

Musik di ruangan menambah ketidaknyamaan untuk Prilly. Terlebih hampir semua pengunjung di tempat ini adalah berpasangannya. Dan Prilly mampu menebak bahwa mereka semua adalah sepasang kekasih.

Terdengar tepukan pengunjung saat penyanyi tersebut menyelesaikan lagunya. Bahkan terdengar teriakan

lagi... lagi....

Prilly tanpa sengaja mengarahkan pandangannya ke depan. Ia begitu terkejut saat melihat seseorang yang dikenalnya sedang menatap balik ke arahnya. Keduanya terkunci masa.

Hingga...

Selamat Malam....

Lagu terakhir untuk malam ini...

Has been a long time
Looking for the one And then i
Found that inside you
In your pretty eyes
I feel my home couse you are
The most beautiful soul to me

Is it true
This feeling about you
Is it true
It's you

In your pretty eyes
I feel my home cause you are
The most beautiful soul to me

Is it true
This feeling about you
Is it true
It's you

And yeah it is true
Cause i can feel you completely
You are the sun in my blue sky
And yeah it is true
You are the reason that i breathe
Love is made for me and you

Love you all the way
Love you all the way
Love you all the way
Love you all the way

And yeah it is true
Cause i can feel you completely

You are the sun in my blue sky
And yeah it is true
You are the reason that i breathe
Love is made for me and you

Love you all the way
Love you all the way
Love you all the way
Love you all the way

Love You All the Way-Aliando Syarief

***

Bersambung

Siapakah yang ditemui Prilly???

CINTA DI UJUNG SENJA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang