lanjut

29 1 0
                                    


Hari ini adalah hari yang sanagat menyebalkan ,aliya pengen bolos kulia gagal total gara-gara kak rendra nyebelin bangetttt, kenapa kak rendra kesini sihhh knapa bukan ica aja kesini aku sangat merindukan ica haaaaaa 

Saat berjalan menaiki anak tangga tiba tiba saja aku melihat sesosok bian, mampusss kenapa harus ketemu dia lagi sih...dirumah ada kak rendra di kampus ada pak dosen bian yaa allah cobaan apa lagi ini

Aku pura pura tidak melihat pak bian aku segera menaiki anak tangga dengan cepat sambil berdoa muda mudahan pak bian tidak melihat akuu dan  berharap semoga aku cepat berada di dalam kelas

Dengen kecepatan tingkat dewa aku berlari sekencang mungkin bodo amat apa kata orang yang bilang aku aneh yang penting hari ini jangan ketemu pak bian dulu

"Heiii kamu.... aliya nabila zahraa kemari" teriak bian sampai sampai penjuru kampus menoleh ke bian bagaimana tidak suaranya sangat besar mengalahkan suara orang yang lagi demo

Deg... mampuss bagaimana bisa pak bian melihat aku tamatlah riwayatkuu dengan ragu rau aku membalikan badan mengara kepadanya sambil senyum senyum nga jelas " ee pak bian apa kabar pak" tanya ku basa basi emang pertanyaan basi sihh

Raut muka pak bian yang datar itu seperti  orang emosi , bian tidak merespon pertanyaan aliya namun detik berikutnya bian menarik tangan aliya sontak aliya kaget dong

" eee pak bian lepasin  tangan saya " berusah melepaskan tangan pak bian dari pergelangan tangannya " saya mau di bawa kemana si pak"

Bian tidak mempedulikan perkataan aliya, bian terus menyeret aliya tampa peduli yang melihat mereka, setelah sampai di ruangan bian, bian langsung menutup pintu dengan kasar

Seakan tidak terjadi apa apa bian menyuruh aliya duduk di kursi dengan ekspresi datar dan agak menyeramkan
Aku hanya bisa pasra aja sama pak bian takut lihat tampangnya yang nyeremin banget daaa, aku mengumpulkan keberanian untuk bertanya" hmm ppak ada apa yaa kenapa bapak menyeret saya kesini " sati detik 2 detik tidak ada respon dari pak bian, aku memberanikan diri berdiri dari kursi " kalau tidak ada hal yang penting sama saya, saya permisi pak saya kesini mau kulia pak mau cari ilmu bukan untuk jadi sasaran emosi bapak yang tidak jelas" kata ku emosi yang sudah di ubun ubun

***

Yuhuuu up lagi maaf kalau banyak tipo penasaran nga nii apa yang akan di utarakan pak bian hehehe

Pensaran tunggu aja lanjutan ceritanya ingat kasi jejak dong kasi bintang dan komen

Assalamualaikum

Sahabat Terbaik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang