Entah apakah hanya perasaan Sojung saja atau tidak, sepertinya Jisung jadi tak banyak bicara usai Nichkhun meminta maaf mewakili Chansung tadi.
Sojung menyadari bahwa pria itu pastilah sangat bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Keduanya memang tidak saling terbuka. Pernikahan mereka yang sudah terjalin selama beberapa bulan berjalan begitu saja tanpa adanya cerita dari masa lalu.
Saat Sojung berusaha mendekat dan berniat menceritakan semuanya, ada saja yang menghampiri dan mengajak pria itu mengobrol. Sojung tau Jisung pribadi yang ramah. Tidak heran jika temannya banyak.
Wanita cantik itu menghembuskan nafasnya. Ceritanya itu mungkin harus ditunda lain kali saja. Saat ia berbalik, tak sengaja Sojung menabrak seseorang dan membuat setelan mewah yang dikenakannya basah. Terkena tumpahan minuman yang dipegang Sojung tentu saja.
"Ceroboh sekali"
Sojung baru saja membuka mulut untuk meminta maaf. Namun bibirnya terkatup lagi ketika menyadari suara familiar yang dikenalinya itu. Ia mendongak dan bertatapan langsung dengan Chansung.
"Kau yang salah kenapa berdiri di belakangku," sergah Sojung marah-marah.
"Kau yang tidak hati-hati," Chansung balik menyalahkan Sojung. "Bagaimana ini? Kau harus bantu bersihkan. Ikut aku ke kamar!"
"Yak! Lepaskan tanganku!"
Mendadak tangan Sojung ditarik paksa oleh Chansung. Susah payah ia melepaskan diri namun mau bagaimanapun tenaga laki-laki itu lebih kuat. Akhirnya Sojung hanya pasrah mengikuti.
Pernikahan Nichkhun diadakan di salah satu hotel mewah. Satu kamar sudah disiapkan untuk Chansung sebagai teman dekat Nichkhun. Laki-laki itu membawa Sojung ke kamarnya, bermaksud meminta wanita tersebut membersihkan noda di setelan mewahnya.
"Buat apa ke kamarmu, aku bisa membersihkannya di toilet," Sojung menggerutu di belakang Chansung.
"Kau banyak sekali bicara. Masuk dan bersihkan pakaianku ini," ucap Chansung menunjuk ke arah kamar dengan pintu yang sudah terbuka.
Sojung menghela nafas. Baru saja dirinya ingin melangkah masuk, tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang. Sojung mendongak dan mendapati Jisung-lah yang ternyata mencekal tangannya. Pria itu memandang Sojung nanar. Setelahnya, Jisung melepaskan tangan Chansung yang masih memegang lengan Sojung.
"Ada keperluan apa kau sampai membawa Sojung ke kamar?"
Jisung bertanya pada Chansung dengan nada yang meninggi marah. Pria itu tadi melihat Chansung menarik paksa lengan Sojung. Tentu saja Jisung langsung ber-inisiatif untuk mengikutinya.
"Dia menumpahkan minuman ke pakaianku. Aku hanya memintanya untuk bertanggung jawab dan membersihkannya"
Chansung berusaha meraih tangan Sojung lagi. Namun dengan cepat Jisung langsung menghalangi dan membuat Sojung berdiri di belakangnya. Melindunginya.
"Dia sekretarisku," sergah Chansung tak terima.
"Dia istriku!" seru Jisung tegas dan penuh emosi.
Manik mata Jisung mengilat marah. Tajam. Satu ekspresi yang tak pernah Jisung tunjukkan selama ini. Pria itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan meletakkan di telapak tangan Chansung.
"Pernah dengar jasa laundry? Lebih baik kau bersihkan setelan mewahmu di sana tuan. Daripada meminta orang lain yang membersihkannya. Dan satu lagi.. istriku memang sekretarismu, tapi dia bukan pesuruh. Jadi jangan perlakukan dia seenaknya," tegas Jisung yang berhasil membuat Chansung bungkam.
Setelah mengucapkan sederet kalimat mutlak itu, Jisung langsung membawa Sojung pergi dari sana. Ia menarik lengan Sojung, membuat wanita itu mengikuti langkahnya. Jujur saja Sojung terkejut dengan sikap Jisung. Tak percaya bahwa pria yang tengah memegang erat tangannya ini bisa marah juga. Namun di sisi lain Sojung merasa tersentuh. Jisung membelanya, bahkan melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINDHEARTED HUSBAND
RomantikSeseorang dengan hati yang lembut dan baik bukanlah orang yang bodoh. Ia jelas mengetahui apa yang orang lain lakukan terhadapnya, tapi ia selalu memaafkan lagi dan lagi karena dirinya memiliki hati yang tulus. Seseorang dengan hati yang sempurna it...