FAKE RUMOR

209 28 8
                                    

Siapapun tolong ingatkan Jisung untuk menjahit bibir Sungwoon karena sudah bermulut besar.

Tak ayal karena gosip yang ia sebarkan membuat Jisung dan Sojung tak tahu harus berbuat apa. Layaknya The Flash, dengan secepat kilat keluarga Jisung langsung mendatangi mereka begitu mendengar kabar bahagia tersebut.

Namun sayangnya semua itu tak lebih dari sekedar rumor.

Hanya ringisan yang bisa mereka lakukan begitu rentetan pertanyaan diajukan oleh keluarga Jisung. Keduanya ingin sekali membantah berita tidak benar tersebut, namun melihat raut bahagia di wajah orang tua Jisung membuat mereka jadi tak tega.

Menghapuskan senyuman di wajah kedua orang tuanya yang menginginkan cucu? Jisung dan Sojung tak setega itu.

“Lihat menantu ayah yang cantik sampai pucat begini. Adukan pada ayah jika Jisung tidak merawatmu dengan baik ya,” pesan ayah Jisung pada Sojung.

“Jangan khawatir appa. Jisung memperlakukanku dengan sangat baik. Dia yang terbaik,” ucap Sojung. Tersenyum lembut ke arah Jisung yang secara tidak langsung membuat pria itu tersentuh.

“Apa masih terasa mual sayang?” tanya sang ibu penuh perhatian.

“Sudah tidak lagi eommoni,” jawab Sojung tersenyum.

“Di awal kehamilan memang biasa seperti itu. Tapi lama-kelamaan itu akan hilang dengan sendirinya”

Jisung dan Sojung terdiam. Keduanya tak menanggapi. Hanya senyuman yang terulas di bibir mereka. Seulgi menangkap ada sesuatu yang aneh. Dan seketika merasa ada yang tidak benar di sini.

“Ayah ibu, bolehkah aku dan Sojung bicara dengan Seulgi dulu sebentar?” ucap Jisung tiba-tiba pada kedua orang tuanya.

“Kenapa tidak bicara di sini saja?” tanya ayah Jisung heran.

“Oh—itu..”

“Ah itu sekalian ada yang mau kutunjukkan pada Seulgi di kamar,” jawab Sojung menyelesaikan kalimat Jisung.

“Oh ya sudah,” tanggap sang ibu mengangguk mengerti.

Seulgi yang tangannya ditarik hanya mengikuti pasrah langkah kakak laki-laki dan kakak iparnya menuju kamar. Tahu pasti kalau ada yang tidak beres.

🌻🌻🌻🌻🌻

Ketika pintu kamar tertutup, Jisung langsung menyerang Seulgi dengan tatapan tajamnya. Yah meski tak berhasil menakut-nakuti adik perempuannya itu.

“Kenapa kau memberitahu ayah dan ibu soal itu?” tuntut Jisung dengan suara sepelan mungkin.

Seulgi masih tak paham arah pembicaraannya. “Soal?”

"Kehamilan Sojung"

Alis Seulgi bertaut bingung. "Wae? Bukankah itu berita baik? Berbagi kebahagiaan apa salahnya? Terlebih yang kuberitahu orang tua kita sendiri"

"Seulgi-ya.. aku tidak hamil," ucap Sojung dengan suara rendah.

"Ne??? TIDAK HAMIL?!"

Suara Seulgi tanpa sadar meninggi beberapa oktaf. Jisung refleks membekap mulut adik perempuannya itu. Guna meredam suara kerasnya.

"Jangan keras-keras," sergah Jisung dengan suara pelan.

"Lalu bagaimana? Ah sial! Gara-gara si little itu. Awas saja kalau bertemu nanti!" rutuk Seulgi kesal yang jelas ditujukan pada Sungwoon.

Jisung berdecak. "Kau kenapa juga percaya?"

"Kupikir sungguhan oppa. Ternyata temanmu hanya menyebar gosip. Dasar!" maki Seulgi bersungut-sungut. "Bagaimana ini oppa? Ayah dan ibu sudah terlanjur kuberi tahu," lanjutnya mendadak merasa bersalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KINDHEARTED HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang