BACK TO ROUTINITY

224 25 122
                                    

Masa libur terasa sangat singkat. Hari kerja terasa sangat panjang.

Mungkin hal tersebut dirasakan seluruh umat manusia yang tinggal di bumi. Pasalnya pengantin baru-Jisung dan Sojung itu sudah harus kembali ke rutinitas awal mereka. Bekerja.

Sesungguhnya bukan kewajiban Sojung untuk tetap bekerja. Mengingat statusnya saat ini adalah istri dari Jisung. Suaminya itu termasuk golongan pria mapan. Penghasilan yang didapatkan Jisung sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua.

Namun bukan berarti Sojung akan melepas kariernya begitu saja. Meskipun statusnya sudah berubah, wanita itu tetap ingin berkarier. Bekerja di bidang yang ia sukai.

Sebenarnya meski Sojung tak bekerja pun Jisung tak keberatan. Sebab saat ini Sojung sudah jadi tanggung jawabnya. Priotasnya yang utama. Dirinya lah yang harus memenuhi segala kebutuhan.

Namun kembali lagi.. Jisung tidak memaksakan hal tersebut. Semua keputusan ia kembalikan pada Sojung. Wanita itu memutuskan untuk tetap berkarier. Jisung hanya bisa mendukungnya.

Pagi itu.. keduanya terlihat tengah sibuk merapikan diri sebelum berangkat ke kantor. Lelaki berhidung mancung itu sibuk merapikan kemeja putih yang tengah dikenakannya. Dipakainya dasi bercorak gelap disertai dengan setelan jas berwarna senada. Mata Jisung sesekali melirik Sojung dari pantulan standing mirror di hadapannya.

Tak jauh darinya, wanita cantik itu juga tengah sibuk merapikan penampilannya di meja rias. Saat ini wanita itu tengah memoleskan lipstik berwarna pink di bibirnya. Sungguh. Bagi Jisung, wajah Sojung sudah sangat sempurna meskipun tanpa make up. Namun ia mengerti. Di zaman sekarang mana ada wanita yang tidak memakai riasan saat pergi ke kantor.

Setelah dirasa penampilannya sudah siap, keduanya berbalik. Tanpa sengaja mereka berpapasan saat ingin mengambil tas kerja masing-masing.

Jisung sempat tertegun selama beberapa saat melihat cantiknya Sojung dengan setelan blouse putih dan rok pensil berwarna maroon. Rambut panjangnya dikuncir satu. Khas sekretaris sekali.

Sayang sekali kami bekerja di perusahaan yang berbeda. Rasanya ingin sekali aku merekrutnya jadi sekretaris pribadiku. Dia kelewat cantik.

Sojung juga tak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan penampilan Jisung. Jika sehari-hari pria itu selalu menurunkan poni rambutnya, kali ini rambut Jisung ditata agak berbeda dari biasanya. Tampak semakin menawan dengan setengah keningnya yang terlihat. Menampilkan kesan dewasa yang semakin kentara jelas dengan setelan suit yang ia kenakan.

"Dasimu masih belum rapi," tunjuk Sojung pada dasi yang dikenakan Jisung. Memang benar. Dasi itu agak miring.

"Eoh?" Jisung menunduk dan melihat letak dasinya yang masih berantakan dan berusaha membetulkannya.

Tanpa sadar Sojung mendekat dan mulai membenahi dasi yang Jisung kenakan.

"Aku bisa sendiri," tegur Jisung. Namun Sojung tetap tak menurunkan tangannya.

Wanita itu tampak serius merapikan dasinya dan tersenyum puas setelah melihat hasilnya. "Nah. Sudah rapi"

"Terima kasih"

Dua kata tersebut harusnya terdengar biasa saja jika Jisung tidak menyertakan senyuman saat mengucapkannya. Menambah kesan manis di pagi buta seperti ini. Sungguh silau. Ehmmm..

Ting!

Suara tanda pesan masuk terdengar dari ponsel Sojung. Wanita itu membacanya cepat dari pop up yang muncul di layarnya.

Hwang Chansung

Tidak sabar bertemu denganmu hari ini Sojung-ah.

KINDHEARTED HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang