CONSIDERATE

258 28 43
                                    

Sinar matahari yang menelisik dari balik tirai membangunkan lelaki yang tengah tertidur nyenyak bersama sang istri.

Jisung menoleh. Mendapati Sojung yang masih tertidur lelap dalam dekapannya. Pria itu mengangkat tangannya dan beranjak dari tempat tidur dengan hati-hati. Tak berniat membangunkan wanitanya.

Ia tahu. Sojung pasti kelelahan karena semalam pulang larut lantaran ada acara kantor. Jadi Jisung akan membiarkan wanita itu tidur lebih lama dari biasanya.

Selesai mandi dan menyiapkan sarapan, Jisung yang sudah memakai setelan kantornya kembali mendekati tempat tidur dan membangunkan Sojung lembut.

"Sojungie. Bangun dulu ya," ucap Jisung seraya menepuk lengan wanita yang masih menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut. "Sudah waktunya kau bersiap-siap"

Pria itu menunggu hingga beberapa menit namun wanita itu tetap tak bergeming.

"Sayang..." panggil Jisung sekali lagi. Beralih mengusap rambut ikal Sojung.

Kali ini Sojung bergerak, namun tetap memejamkan mata. Wanita itu berbalik menghadap Jisung dan mulai mengeluh.

"Perutku mual sekali," ucap Sojung seraya memegangi perutnya. "Kurasa karena semalam aku minum soju dengan perut kosong"

"Mwo?" Mendadak Jisung khawatir. Sebenarnya ia hendak mempertanyakan perihal soju itu, namun baginya kondisi Sojung saat ini lebih penting. "Ke dokter ya?" imbuh Jisung.

Sojung menggeleng. "Tidak. Istirahat sebentar juga hilang mualnya"

"Kalau begitu aku izin tidak masuk kantor," ucap Jisung yang mulai melonggarkan dasinya.

Karena tak ingin membuat lelaki itu lebih khawatir, Sojung beralih duduk dengan bersandar pada sandaran ranjang. "Tidak perlu begitu. Aku baik-baik saja"

Namun Jisung lebih keras kepala. "Mana mungkin aku tega meninggalkan istriku yang sedang sakit"

Sojung tersenyum. Sifat perhatian seorang Yoon Jisung memang tidak akan pernah hilang. Pria itu terlihat mengetikkan sesuatu di ponselnya. Kemudian meletakkan benda itu ke atas nakas.

"Aku sudah kirimkan pesan ke Minhyun. Nah sekarang biar aku merawatmu, hm?" ucap Jisung kemudian menaiki ranjang dan memeluk Sojung. Membuat lengannya kembali menjadi sandaran bantal bagi wanita itu.

"Sarapan dulu ya. Lalu minum obat," ucap Jisung perhatian.

Wanita cantik itu menggeleng. Malah semakin mengeratkan pelukan. "Begini dulu sebentar"

Tak beberapa lama, ponsel Jisung berbunyi nyaring. ID Cloud Sungwoonie berkedip di layarnya.

"Ne? Sungwoon-ah?" jawab Jisung dengan sebelah lengan memegang ponsel, sebelahnya memeluk Sojung.

"Hyung benar tidak bisa datang ke kantor hari ini?" tanya Sungwoon di ujung telepon.

"Iya. Sojung sakit. Aku harus menemaninya"

"Masalahnya..."

Ucapan Sungwoon menggantung. Ragu untuk melanjutkan. Pemuda itu mengerti keadaan Jisung. Tidak mungkin hyungnya itu meninggalkan istrinya yang sedang sakit. Namun urusan kantornya juga mendesak.

"Waeyo?" tanya Jisung ketika merasa Sungwoon hanya diam dan tidak melanjutkan ucapannya.

"Hari ini kita ada rapat dengan klien dari luar negeri. Beliau ingin bertemu denganmu secara langsung hyung," jelas Sungwoon.

Jisung menepuk keningnya. Dirinya baru ingat. Kemarin sekretarisnya bilang bahwa hari ini ada rapat dengan klien penting. Menyangkut dengan cabang perusahaan yang ada di luar negeri. Jika Jisung membatalkan janji dan tidak datang, pastinya akan menimbulkan kesan buruk bagi perusahaan.

KINDHEARTED HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang