16. Paksaan Valentino

6.6K 164 9
                                    

Valentino mengajak Samuel ke sebuah tempat yang ternyata sudah pernah mereka datangi sebelumnya. Ternyata, ia membawa Samuel ke UKS, namun yang berbeda kali ini adalah mereka hanya berdua. Tristan tidak tampak terlihat bersama dengan Valentino sekarang.

Samuel sudah memiliki pikiran buruk terhadap ajakan dari Valentino ini. Ternyata benar, setelah masuk ke ruang UKS, Valentino pun mengunci ruang UKS tersebut dan meletakkan kuncinya tersebut di dalam saku celananya.

"Hei kak, kenapa kau kunci pintunya. Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan?" tanya Samuel penasaran.

"Kau mau pintu ini terbuka, puaskan dulu adikku ini" jawab Valentino sambil menujuk pada arah kemaluannya tersebut.

"Apa maksudnya kak, aku sedang tidak ingin bercanda. Sebentar lagi acara ospek dimulai. Jika memang ada hal penting yang mau dibicarakan segera katakan sekarang" sahut Samuel kesal.

"Aku juga tidak sedang bercanda, bule. Kamu ga tau ya rasanya bagaimana jika ditinggal sendiri oleh kekasihku ke Jepang. Aku juga butuh dipuaskan. Jika tak ada dia, kau bisa jadi orang kedua yang dapat memuaskanku tentunya. Hahaha" sahut Valentino sambil melepas pakaian dan celananya.

"Apa yang kau lakukan itu salah kak. Sudah cukup pantatku mengalami kesakitan akibat perbuatan kalian kemarin. Sekarang kau ingin dipuaskan lagi oleh diriku. Kau anggap aku ini apa? Aku bukan budak nafsumu kakak. Kumohon hentikan perbuatanmu ini" keluh Samuel sambil memohon kepada Valentino.

"Aku tak peduli. Nyatanya kemarin kau tak menujukkan rasa sakit. Justru kau merasa nikmat dengan permainan panas yang kami lakukan. Janganlah kau berdusta. Sudahlah aku tidak akan berbuat kasar seperti kemarin. Asalkan kau mau menuruti semua kemauanku. Oke" sahut Valentino sambil mengelus rambut Samuel

"Kenapa kakak memaksa. Jangan seperti ini kak. Kumohon!" sahut Samuel memelas.

"Bodoh. Kau sudah kurayu malah kurang ajar. Sudah turuti saja keinginanku. Atau kau memilih kusiksa disini. HAH!" teriak Valentino sambil menarik rambut Samuel.

"Tolong hentikan kak. Sakit rambutku ini. Baiklah kalau begitu. Aku siap melayanimu. Tapi janji ini adalah terakhir kalinya. Aku tidak mau melakukan hal seperti ini lagi denganmu kak. Kumohon lepaskan aku!" sahut Samuel yang kemudian mulai mengulum penis Valentino yang masih setengah menegang.

Heem... Achh... Uchh...

"Benar lakukan sperti itu. Buat aku melayang dengan servis oralmu dik. Terus lanjutkan sampai aku keluar ke dalam mulutmu" erang Valentino menikmati.

Tanpa banyak bicara, Samuel melakukan semua perintah Valentino dengan baik. Dia mengulum dan mengocok penis yang lumayan panjang itu dengan cepat. Ia berharap agar Valentino segera ejakulasi karena perlakuannya tersebut.

Benar sudah perkiraan Samuel, beberapa menit berlalu tak berasa cairan putih kental itu tumpah mengenai wajahnya dan sebagian masuk ke dalam mulutnya.

"Ah.... Terima kasih banyak adik manis. Sekarang giliran pantatmu yang kuberikan kenikmatan. Oke?" ucap Valentino dengan santai.

"Apa kak. Apakah hal tersebut belum cukup. Bel masuk ospek sudah berbunyi. Aku tidak mau dihukum hari ini karena terlambat masuk ke aula. Kumohon pengertiannya kak" sahut Samuel memohon.

"Jangan khawatir, kau pikir aku belum memikirkan ide sebelumnya saat aku mengajakmu kesini. Tenang saja aku adalah salah satu panitia. Mereka akan memaklumi alasan kamu terlambat. Apalagi aku sebagai jaminannya. Baiklah. Ayo lanjutkan saja permainan kita ini. Cepat buka semua pakaianmu. Aku tak sabar menyetubuhi manis" terang Valentino sambil membantu membukakan busana milik Samuel.

Segera, valentino mengambil pelumas dan menyiapkan kondom untuk pengaman dari dalam tasnya. Ia begitu napsu berat melihat pantat Samuel yang begitu putih dan seksi. Pemandangan tersebut menggoda imannya dan hasratnya untuk segera mencicipi lubang pantat yang sempit tersebut.

Ach.. Ehm... Ohh...

Samuel dan Valentino saling mengerang saat keduanya sudah menyatukan diri dalam permainan panas tersebut. Hentakan demi hentakan dilayangkan pada pantat Samuel dengan lihainya. Sedangkan, Samuel cukup memaju mundurkan pantatnya dan ia pun mulai mengocok sendiri penisnya yang ikut menegang akibat rangsangan yang diterimanya.

Beberapa menit kemudian, Valentino kembali mrnumpahkan cairan kentalnya tersebut pada luar pantat Samuel. Seketika ia pun lemas karena sudah dua kali ejakulasi. Kasian melihat Valentino yang belum terpuaskan. Akhirnya ia pun mengambil alih tindakan masturbasi yang dilakukan Samuel. Ia pun mengulum penis panjang milik Samuel dengan lahap sambil ngocoknya juga. Tak lama, Samuel pun juga mengeluarkan cairan spermanya di mulut Valentino. Ditelan matang-matang sperma tersebut dengan nikmatnya oleh Valentino.

Setelah sama-sama telah berejakulasi, Valentino dan Samuel pun beristirahat sejenak di ruang UKS. Tak sadar mereka tertidur bersama sambil berpelukan dengan amat mesranya.

Samuel and Daniel (Gay Story) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang