Ciuman itu begitu romatis dan penuh gairah. Pasangan lelaki itu tidak sadar bahwa ada mata yang sedang mengawasi mereka. Mereka tetap asyik dengan dunianya hingga mengabaikan sekitar. Salah satu lelaki itu tiba-tiba menghentikan aksi ciumannya dan melepaskan pelukannya kepada pasanganya tersebut.
"Kenapa berhenti sayang?" tanya salah satu lelaki bermuka oriental khas dengan mata sipit dan berperawakan tinggi pada pasangannya.
"Tidak apa Dokter Koko. Sebelum kita melanjutkannya. Aku mau bertanya tentang beberapa hal. Aku mau kau menjawab jujur dan tidak menutupi apapun dariku. Mengerti!" sahut lelaki yang bertubuh kurus dan lebih pendek daripada pasangannya tersebut.
"Baiklah, Freddy... Apa yang ingin kau tanyakan sayang? Aku pasti akan menjawab semua pertanyaanmu itu dengan sesungguhnya" timpal dokter Koko.
"Aku hanya bertanya kepadamu. Sebenarnya apakah yang kita lakukan ini murni karena rasa suka sama suka atau kau hanya melampiaskan nafsumu kepadaku. Karena kulihat kau begitu cuek kepadaku dan lebih memperhatikan dan bermain mata dengan suster perempuan daripada denganku" tanya Suster Freddy.
"Oh jadi itu yang ingin kau tanyakan. Jika itu pertanyaanmu maka jawabanku... Ya aku serius suka kepadamu. Bukan hanya sekadar pelampiasan nafsu, tapi kau adalah bagian dalam hidupku. Kau tau aku hanya bertindak semacam itu kepada suster lainnya agar tak ada yang curiga bahwa aku punya hubungan spesial denganmu. Aku tidak mau reputasiku sebagai dokter bisa hancur karena hubungan terlarang kita sayang. Jadi harap kau memaklumi situasi dan kondisiku. Aku juga khawatir kepadamu. Kau juga bisa dipecat dari rumah sakit ini jika ketahuan suka kepadaku. Mengerti sayang!" jawab Dokter Koko sambil mengelus rambut Freddy dan tersenyum.
"Jadi seperti itu yang kau pikirkan selama ini tentang hubungan kita. Aku sungguh beruntung memiliki pasangan sepertimu dokter. Kau begitu perhatian sampai memikirkan masa depan pekerjaan kita. Aku begitu bodoh karena hanya terbakar api cemburu saat melihatmu bercanda dengan wanita lain. Aku tak tau kau begitu dewasa memikirkan hubungan kita ini. Aku semakin cinta kepadamu." sahut suster Freddy yang kemudian memeluk erat Dokter Koko dan menciumnya kembali dengan romantisnya.
Selang beberapa menit berciuman, Dokter Koko menyuruh Suster Freddy memeriksa kondisi Samuel. Sementara itu dia mengunci pintu kamar vip ini dari dalam. Samuel pun menyuntikkan sesuatu kepada cairan infus Samuel. Sepertinya itu adalah obat penenang agar Samuel dapat tertidur dengan pulas tanpa bisa menggangu kelanjutan percintaan yang akan mereka lakukan di kamar ini. Mereka tidak sadar bahwa kelakuannya tersebut sedang diperhatikan jelas oleh Daniel di balik kamar mandi tempat ia bersembunyi.
Dokter Koko pun langsung membuka pakaian dokternya, begitu pula dengan Suster Freddy. Mereka langsung meletakkan pakaian kerjanya itu di atas meja. Mereka pun kemudian duduk di sofa dan saling membuka resleting celananya untuk membebaskan burung yang tersembunyi di balik sangar tersebut. Segera dengan lincahnya, tangan suster Freddy pun mengenggam batangan keperkasaan milik dokter Koko. Ia pun dengan sigap langsung memasukkan penis sepanjang 15cm itu ke dalam mulutnya. Dikulumlah penis panjang itu secara nikmat olehnya secara berulang-ulang. Ia menjilati penis dokter koko dan sesekali mengocoknya dengan cekatan. Daniel semakin terkejut melihat pemandangan aneh yang kini ada di hadapannya. Sebab baru pertama kali ia melihat adegan ranjang seorang pria dengan pria yang begitu romatis dan menggairahkan hingga membuat batangan keperkasaannya itu menegang dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samuel and Daniel (Gay Story) End
RomansaFeve adalah seorang cewe fujoshi yg tak sengaja menumpahkan ide liarnya dalam sesosok karakter bernama Samuel dan Daniel. Mengisahkan tokoh Samuel, si anak indo-amrik yg bergelimang harta, dgn tokoh Daniel, anak asli Indonesia yg bertahan hidup dgn...