Part 12

5.5K 674 76
                                    

.

.

.

.

.

     Baekhyun menatap kumpulan bunga mawar yang sedang berlalu lalang di hadapan toko ikan tempatnya bekerja. 

     Bunga mawar? 

  Baekhyun tersenyum masam,  dia selalu mengibaratkan orang orang yang memiliki kehidupan yang lebih baik dari dirinyaa sebagai bunga mawar, sedangkan dia hanyalah sebuah dandelion,, 

    Sebuah bunga liar yang tumbuh di alam liar,sebuah bunga yang tidak pernah di harapkan dan sebuah bunga yang akan di musnakan jika dia tumbuh di dekat bunga bunga yang lain,, 

     Dandelion tetaplah dandelion, dia tak akan pernah berubah menjadi bunga mawar walaupun dia tumbuh di tengah hamparan mawar yang indah,   sama seperti Baekhyun walaupun dia pernah masuk ke dalam sebuah keluarga yang terpandang tapi dia tetap saja di anggap seorang penghuni panti asuhan,, 

        " Hey kau!!! Kau di gaji untuk bekerja bukan untuk melamun" Sebuaah teriakan di sertai lembaran botol yang tepat mengenai kepala Baekhyun membuat dia tersadar dari lamunannya,, 

       " Iya nonnaa,aku akan bekerja"Jawab Baekhyun dengan suara lembutnya,, 

    Yeoja yang bernama Sunbin itu mendengus kesal,,  sebenarnya jika boleh jujur Baekhyun lebih kesal pada Sunbin karena mereka bekerja di tempat yang sama dan di gaji dengan nominal yang sama pula akan tetapi bagian yang harus di kerjakan Baekhyun lebih banyak,   padahal harusnya pekerjaan Mereka kan 50_50,,

    Baekhyun mulai mengangkat kotak kotak kayu berisi buah buahan segar,,  dan menatanya di depan toko,  jadi selain menjual ikan di depan toko itu juga ada stand buah buahan dan sayuran,, 

   
      " Pagi Hyung" Sapa seorang kelinci gembul yang kini sudah berdiri di depannya dengan menggendong balita lucu di depannya,, 

       " Pagi Honie,,  apa yang kau lakukan disini?? " Tanya Baekhyun dengan senyum hangatnya,, 

    Kelinci gembul yang di panggil Honie itu tersenyum,,,

     " Aku ingin membeli buah hyung, Linhoon ingin makan buah pisang katanya" Jawab Jihoon dia kemudian menurunkan Linhoon dari gendongannya dan membiarkan batita lucu itu berdiri di samping stan buah buahan yang di tunggui oleh Baekhyun,, 

     Baekhyun tersenyum ke arah Linhoon dia berjongkok kemudian mengelus kepala batita putra pertama dari Jihoon itu,, 

     " Kau ingin pisang sayang??" Tanya Baekhyun masih dengan seulas senyum di bibirnya, 

       "Au" Linhoon menganggukkan kepalanya,  Baekhyun bangkit kemudian mengambil pisang untuk Linhoon.

    Jihoon terdiam memperhatikan peluh yang menetes di seluruh tubuh Baekhyun, ada rasa lelah yang tercetak di wajahnya sekarang Jihoon menyadari jika dia masih lebih beruntung di banding Baekhyun,  setidaknya dia tidak perlu bekerja untuk membiayari kebutuhan putranya karena selama ini dia memiliki sebuah cafe kecil yang dia bangun dengan uang yang dulu di berikan oleh mantan kekasihnya yang tak lain adalah ayah dari Linhoon. 

     Jihoon menerawang jauh di saat kekasihnya menyodorkan seamplop uang di hadapannya sebelum dia pergi untuk melanjutkan bisnis keluarganya ke Amerika,  saat itu mantan kekasih Jihoon memintanya untuk menggugurkan anak yang ada di kandungan Jihoon, karena bagaimanapun dia tak bisa bertanggung jawab,  mengingat saat itu Jihoon masihlah anak anak sedangkan mantan kekasihnya sudah berumur,,  ya jarak usia mereka memang sedikit jauh,6 tahun. 
 

Sun and the Moon ( Chanbaek)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang