Part 21

5.3K 707 74
                                        


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

           Malam sunyi dengan udara dingin menyusup lewat sela sela ruang rawat,,  di sana terlihat Baekhyun menidurkan dirinya di sebuah sofa panjang, 

      Chanyeol mencoba bangun dari tempat tidurnya, dia mengambil infus yang tergantung di tiang yang ada di samping tempat tidurnya kemudian berjalan perlahan mendekati tempat Baekhyun beristirahat. 

  Anak anak Chanyeol sudah pulang,  Baekhyun yang meminta mereka untuk pulang bersama Guanlin dan Linhoon,,

       Dia berjongkok untuk menyamakan dirinya dengan Baekhyun,  tangannya terulur menyentuh pipi Baekhyun yang menjadi sangat kurus,, 

         " Maafkan aku,,  aku terlambat mencarimu" Gumam Chanyeol,,  tangannya menemgelus pipi tirus Baekhyun,,  walaupun masih selembut dulu akan tetapi kini tulang pipi Baekhyun sangatlah kentara,, 

   Air mata Chanyeol kembali menetes,tak perduli jika saat ini dia berubah menjadi sosok yang cengeng. Tak perduli jika dunia kini memandangnya lemah karena menangis,, 

      Dia tak memperdulikan pandangan orang lain lagi karena saat ini dia tentu saja merasa sedih, 

        Cintanya ,dunianya, dan alasannya untuk hidup menjadi sangat menderita dan itu semua karena kesalahannya,, 

     Lihatlah bahkan setelah semua luka dan kesedihan yang dia alami Baekhyun masih mau tidur di rumah sakit dan menungguinya,, 

  Dengan mata yang buram karena air mata,  Chanyeol menyusupkan tangannya di bawah tubuh Baekhyun, mengangkatnya perlahan dan membawanya menuju ke ranjang rawat,, 

          " Kau sangat kurus,lihatlah aku bahkan bisa mengangkatmu walau aku sedang sakit" Gumam Chanyeol. 

     Chanyeol kini menangis tersedu,,  tubuh Baekhyun  begitu ringan,  bahkan sangatlah ringan,,  dia ingat bagaiman Baekhyun bekerja dari pagi hingga malam, dia mengingat bagaimana Baekhyun menahan rasa laparnya untuk kedua  putranya,, 

   Chanyeol membaringkan tubuh Baekhyun perlahan,,  kemudian dia ikut berbaring di samping Baekhyun,, 

     Chanyeol menangis tentu saja, dia membiarkan orang yang dia cintai menderita, walaupun penderitaan itu bukan seratus persen kesalahannya tapi tetap saja dia menderita,, 

         " Kau pasti sangat lelah," Gumam Chanyeol dengan suara lirih,,,

        " Lihatlah bahkan dalam keadaan seperti ini kau masih bersedia menjagaku"

     Chanyeol mengangkat kepala Baekhyun kemudian menyusupkan tangannya dia bawah kepala Baekhyun, membiarkan Baekhyun tidur dengan berbantalan lengannya,, 

  Dia tak perduli tangannya akan keram,

   Dia tak perduli luka memar di tubuhnya. 

    Yang dia perdulikan saat ini adalah dia bersama Baekhyun,, 

        " Chagi,,  aku mencintaimu" Gumam Chanyeol,  dia mendekatkan wajahnya ke arah Baekhyun kemudian mengecup bibir Baekhyun,,

  Hanya menempel akan tetapi sangat lama, karena jujur Chanyeol merindukan saat saat seperti ini, tak pernah Chanyeol merasakan rasa lega dalam hatinya,, 

Sun and the Moon ( Chanbaek)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang