6. Han

2.6K 345 12
                                    

"Jung ayolah main. Sudah lama kau tidak bermain game denganku." Hoseok menarik-narik lengan Jungkook kesal. Daritadi pria yang ia usik hanya diam dengan tatapan kosong. Entah apa yang dipikirkan.

Jisoo menatap Jungkook cemas dari kejauhan. Setelah sambutan di taman tadi, Jungkook mendadak menjadi muram. Banyak sekali yang ingin Jisoo tanyakan. Namun ia sangat mengerti Jungkook. Sangat mengerti. Pria itu tak akan mau orang lain mengetahui masalahnya.

Pasti

"Hei, bagaimana kalau kita jalan-jalan keluar nanti malam. Aku pikir melihat sungai Han pada malam hari akan menyenangkan. Kita sudah lama tak melakukannya kan?"

Jisoo menghampiri Jungkook dan Hoseok lalu merangkul kedua temannya sembari tersenyum sumringah.

"Ide bagus. Udara sejuk musim semi sungai Han pasti akan membuat pria muram di sampingku ini tersenyum." Jawab Hoseok melirik Jungkook dengan wajah meledek.

Jungkook hanya terdiam.

"Baiklah, aku akan membeli beberapa botol yogurt dan membawa pie apple lezat buatan ibuku."

"Aku pergi dulu."

Jisoo beranjak dari sofa lalu pergi meninggalkan Jungkook dan Hoseok yang masih terduduk di sofa.

Jungkook memandang punggung Jisoo yang semakin menghilang di kejauhan. Kemudian menghela nafas kasar.

Pie apple

Sialan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook mengenakan mantel, bersiap pergi karena ajakan sepihak dari kedua temannya. Bahkan ia belum mengatakan 'iya' untuk ajakan tersebut. Mereka sungguh pemaksa.

"Aku kembali."

Terdengar suara Jisoo memecah keheningan saat ini. Ia membawa plastik berukuran sedang di kedua tangannya.

"Wah berikan itu padaku." Hoseok menyambar plastik yang Jisoo bawa.

Jisoo langsung menghindar dan memukul pelan tangan Hoseok. "Kalau kau yang bawa bisa-bisa kita tidak akan makan apapun sampai di sungai Han nanti."

Hoseok mendengus kesal. "Baiklah, baiklah."

Pertengkaran Jisoo dan Hoseok biasanya akan membuat Jungkook tertawa. Tetapi, kali ini sulit sekali rasanya untuk Jungkook tertawa.

"Ayo kita berangkat."

Jisoo menyeret tangan Jungkook untuk keluar rumah. Meninggalkan Hoseok sendirian di belakang. Hoseok mengekor di belakang mereka dengan tampang masam.

"Kau tidak menggandengku Jis? Hanya Jungkook. Cih."

Jisoo terkekeh. "Kau mengesalkan."

"Bukankah seharusnya kata-kata itu aku yang ucapkan?"

Jisoo masih tetap tertawa. Orang yang ia gandeng masih tetap diam tak merespon apapun.

Jisoo melemparkan kunci mobil pada Hoseok. Namun kunci itu tak tertangkap oleh Hoseok dan berakhir jatuh di tanah.

"Payah."

"Kau yang payah melemparnya Kim Jisoo."

Hoseok memungut kunci mobil yang tergeletak.

"Pantas saja kau tidak diterima tim basket saat SMA." Hoseok bermonolog dengan suara kecil. Berusaha agar nenek sihir itu tak mendengar apa yang Hoseok ucapkan.

Jungkook, Hoseok dan Jisoo kemudian masuk ke dalam mobil. Hoseok duduk di bangku depan sedangkan Jisoo dan Jungkook duduk di bangku belakang.

"Hei, kau pikir aku supir kalian. Salah satu temani aku di depan." Keluh Hoseok. Jungkook pastikan Hoseok hanya tak mau kesepian duduk di depan sendirian. Ia selalu butuh teman mengoceh. Karena Jungkook sedang tak dalam keadaan baik untuk mengoceh, ia menyuruh Jisoo untuk menemani Hoseok duduk di depan.

LISTEN TO ME | RoseKook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang