8. Truth or Dare

2.5K 290 14
                                    

"Satu, dua, tiga, empat, lima."

Hoseok membagi kartu pada Jungkook dan Jisoo dengan bersemangat. Hari ini mereka berkumpul di rumah Hoseok untuk sekedar menghabiskan waktu bersama setelah hari mereka yang begitu sibuk. Jisoo baru saja pulang dari kantornya; Hoseok menyelesaikan tugas kampusnya; Jungkook membantu ayahnya membuat design terbaru guci yang akan mereka pamerkan satu bulan lagi.

Di tengah kesibukan mereka, mereka selalu menyempatkan diri untuk bisa berkumpul bersama. Biasanya mereka akan berkumpul di rumah Jungkook atau Jisoo mengingat jarak rumah mereka yang hanya terlampau dua meter. Ya, Jungkook dan Jisoo adalah tetangga. Itu yang membuat mereka sudah lama saling mengenal   satu sama lain.

Hari ini mereka memilih rumah Hoseok sebagai tempat untuk berkumpul. Mereka tak enak jika harus menyuruh Hoseok menempuh jarak jauh terus menerus.
Rumah Hoseok memang lumayan jauh dari rumah Jungkook dan Jisoo.

"Kau kalah." Hoseok tertawa terpingkal-pingkal sembari menunjuk-nunjuk Jungkook. Orang yang ditunjuk hanya menampilkan muka datar.

"Iya-iya aku kalah."

"Sebagai hukuman. Kau harus memilih T atau D." Jisoo tertawa jahil.

"Hei! Saat Hoseok kalah tidak ada hukuman seperti itu!" Protes Jungkook tak terima. Yang benar saja, ia merasa dicurangi saat ini.

"Aku baru terpikir ide hukuman itu sekarang Jeon Jungkook yang tampan."

Jungkook mendecak kesal.

"Baiklah aku memilih truth."

Hoseok dan Jisoo kemudian saling pandang. Tatapan mereka seolah  saling berbicara bersamaan dengan senyum jahil keduanya. Seolah-olah mereka telah merencanakan semua ini. Atau memang begitu?

"Baiklah aku dulu, Ceritakan tentang kekasihmu—Rose," tanya Hoseok menaikan sebelah alisnya.

Jungkook sudah menduga hal ini akan terjadi. Sungguh.

"Bisakah kau bertanya hal lain? Aku sedang tak mau membahasnya."

"Kenapa?"

Jungkook terdiam. Kembali teringat kejadian di sungai Han beberapa hari yang lalu.

"Tidak apa-apa."

Disebelah Jungkook, Jisoo menatap Jungkook sendu. Ia tahu betapa sedihnya Jungkook saat ini. Ia jadi teringat kejadian di restoran kemarin. Jujur, ia ikut sedih melihat fakta mengerikan bahwa Rose kekasih Jungkook berselingkuh dengan Yoongi, teman Hoseok. Mungkin Jisoo terlalu dini menyimpulkan bahwa mereka berselingkuh. Tapi apa yang dilihatnya kemarin sudah cukup membuktikan semuanya.

Panggilan sayang, rangkulan Rose disertai kecupan mesra di pipi Yoongi. Apakah masih belum bisa dikatakan selingkuh? Jisoo tidak sebodoh itu.

"Jis?" Hoseok melambai-lambaikan tangannya tepat di depan muka Jisoo.

Jisoo mengerjap beberapa saat sebelum menatap kembali presensi Hoseok di depannya. Ia tak sadar sudah melamun begitu lama.

"Ah ya?"

"Apa pertanyaanmu untuk Jungkook? Kau malah melamun."

"Haha maaf. Uhm—sebentar." Jisoo mengetuk-ngetukan jari telunjuknya pada dahi, terlihat seperti orang yang berpikir keras. "Apakah kau punya masalah yang tak kau ceritakan pada kami?"

Jungkook terdiam sejenak.

"Kau sudah melihatnya kan Jis?" Tanya Jungkook, wajahnya semakin muram.

"Me-melihat?" Jisoo menegang. Ia takut jika ternyata Jungkook melihat kejadian di restoran kemarin.

"Kau kan menguntitku di sungai Han. Kau tahu 'dia' pergi meninggalkanku bukan?"

LISTEN TO ME | RoseKook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang