15. Goodbye

3.9K 366 49
                                    

Mata sayu Jungkook memandang langit biru menahan rasa pilu. Angin yang berhembus pada pagi ini menerbangkan surai lembut Jungkook menghadirkan sensasi nyaman dalam dirinya, walau hati Jungkook justru merasa sebaliknya. Gelisah.

Jungkook membuka ponsel yang langsung menampilkan sosok gadis dengan senyum mempesona di layar. Sontak ia tersenyum. Park Chaeyoung tak pernah gagal membuat kedua sudut bibir Jungkook tersungging.

Ia mendaratkan ciuman pada gambar yang terpampang pada layar, atau lebih tepatnya mencium ponsel, yang membuat beberapa orang yang menangkap basah aktivitas Jungkook mengernyit heran.

"Aku akan terus mengejarmu Roseanne Park. Selama rasa cinta itu masih ada dalam dirimu. Aku yakin, waktu akan menyembuhkan semuanya dan kita akan kembali bersama. Aku tak akan menyerah."

Jungkook kembali menciumi foto cantik Rose yang terpampang di layar tanpa ragu walau beberapa pasang mata menyorot aneh ke arahnya.
Mungkin mereka berpikir Jungkook gila karena mencium benda mati dan tersenyum sendiri seperti itu. Tapi ya, memang Jungkook sudah gila. Gila karena cintanya pada Park Chaeyoung.

Setelah melakukan aktivitas gilanya beberapa saat, Jungkook beranjak dari kursi lantas mengambil sebuket mawar merah yang terletak disebelahnya.

Jungkook mencium aroma mawar itu dalam-dalam sebelum bergumam.

"Rose pasti akan menyukainya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Koper-kopermu sudah siap?" Tanya pria berhidung mancung dengan rupa masam.

Taehyung tidak siap. Yang benar saja, Rose akan pergi meninggalkan dirinya dan Rosi. Taehyung mengumpati pria bergigi kelinci itu dalam hati karena sudah membuat Rose mengambil keputusan bodoh. Keputusan bodoh bagi Taehyung dan Rosi, tapi keputusan bagus bagi ayah Rose. Ia mendukung kepindahan Rose karena selain bisa membantu bisnis ayahnya disana, ayah Rose setidaknya bisa lebih sering menatap wajah anaknya. Dukungan ayah Rose semakin memantapkan hati Rose untuk pindah. Mungkin itu pilihan yang tepat, pikir Rose.

"Sudah," jawab Rose menampilkan senyuman lebar, seakan lupa masalah yang sukses membuatnya menangis kemarin. Rose hanya tak ingin terlihat menyedihkan, mungkin.

"Baiklah, akan kubawakan kopermu." Taehyung mengambil koper-koper yang berjajar rapi di sudut ruang tamu. Entah apa yang gadis itu bawa hingga membawa koper sebanyak ini.

Taehyung menyeret koper keluar diikuti oleh Rose yang mengekor di belakang dengan tangan menarik koper berukuran kecil. Rose menatap punggung Taehyung nanar, merasa bersalah karena harus pergi meninggalkannya dan Jiho demi egonya sendiri.

Taehyung keluar lalu memasukan koper-koper ke dalam bagasi mobilnya. Rose ikut membantu sedikit pekerjaan Taehyung. Di tengah kegiatan Rose, tiba-tiba seseorang memeluk pinggangnya erat dari belakang dengan suara tangis yang pecah.

Rose menghadap pada gadis yang saat ini memeluknya erat seolah tak ingin Rose pergi. Rose mengusap puncak kepala gadis itu lembut sembari membalas pelukannya.

"Jiho jangan menangis, aku tak suka melihat-"

"Bisakah kau tetap disini kakak. Aku tersiksa selalu berjauhan denganmu."

Rose merasakan bibirnya mulai bergetar, cairan sialan yang terus ia tahan tumpah seketika.

"Sejak kapan Park Jiho jadi gadis cengeng seperti ini? Jangan menangis, jangan jadi gadis lemah sepertiku."

Jiho menggeleng keras. "Bodoh, bagaimana bisa aku tidak menangis mengetahui kakakku akan berpisah lagi denganku!"

"Tetaplah disini. Lupakan semua hal buruk yang pernah terjadi! Lupakan semua yang sudah si brengsek itu lakukan padamu. Mulai semua dari awal, jangan kabur seperti pengecut!"

LISTEN TO ME | RoseKook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang