2. Before You Go

5.3K 526 4
                                    

Setidaknya Jungkook tahu jika Rose adalah gadis yang cukup baik setelah 3 hari lamanya mereka berkencan. Bayangan ketakutan akan resiko buruk akibat keputusan gilanya sama sekali tak pernah terlintas di benak Jungkook. Jungkook sangat mempercayai Rose, dan ia juga percaya pada hatinya. Sepertinya Jungkook telah jatuh terlalu dalam pada pesona seorang Rosseane Park.

"Jung, aku membuat pie apple untukmu." Rose membawa nampan berisi sepiring pie apple dengan antusias. Ia tak sabar melihat reaksi kekasihnya mengincipi pie apple menu andalannya. Rose tahu jika ia cukup baik dalam hal memasak pie. Ia yakin 100% Jungkook akan menyukainya.

Jungkook mengambil sepotong pie apel yang telah Rose potong. Lalu segera memasukan makanan tersebut ke dalam mulutnya. Luar biasa, Jungkook rasa ini adalah pie apple terbaik dan terenak yang pernah ia makan. Bahkan Jungkook sampai mengunyah pie apple itu sembari memejamkan mata. Terlalu menikmati masakan kekasihnya.

"Aku tak tahu kekasihku pandai membuat pie apel selezat ini." Puji Jungkook sambil mengacak-acak rambut Rose dan tersenyum lebar.

Rose mulai merasakan pipinya kembali memanas. Jeon Jungkook selalu sukses membuatnya tersipu malu seperti itu.

"Tentu saja. Tidak ada yang bisa menolak nikmatnya pie apple buatan Rosseane Park" Canda Rose sambil menepuk-nepuk dadanya bangga.

Jungkook tak bisa menahan tawanya melihat Rose, tampang aegyo dan gestur lucu yang Rose buat, membuat ia tampak sangat menggemaskan. Jungkook semakin jatuh hati dibuatnya. Sepertinya ia tak salah menjadikan Rose kekasih. Rose benar-benar memenuhi list tipe idealnya. Cantik, ramah, murah senyum, manis dan tentunya sangat pandai ber-aegyo. Memiliki gadis sempurna seperti Rose memang seperti mimpi bagi Jungkook. Andaikan ini hanya mimpi, ia rela untuk tak terbangun lagi dari tidurnya.

"Jung kenapa kau melamun?" Tanya Rose yang sedikit menunduk karena malu ditatap Jungkook lekat seperti itu.

"Aku beruntung memilikimu." Balas Jungkook seraya tersenyum hangat.

"Aku harap kita bisa terus seperti ini."

Rose menyunggingkan kedua sudut bibirnya. Seakan masih tak percaya takdir mempertemukannya pada Jeon Jungkook. Dan juga masih tak percaya bagaimana dengan lucunya takdir mempersatukan mereka secepat ini.

"Aku juga Jung."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dingin membuat badan kedua orang yang tengah duduk di tengah taman universitas Helsinki menggigil. Setelah dari kediaman Rose, mencicipi pie hangat buatannya, Jungkook harus kembali ke universitas untuk menyelesaikan beberapa urusan. Rose yang tak ingin bosan karena ditinggal oleh Jungkook, memutuskan untuk ikut. Kebetulan ia juga tak ada mata kuliah hari ini, di universitas Aalto University.

"Rose, tumben kau menggigil seperti ini? Harusnya kau tetap di rumah." Jungkook mengusap-usap tangan Rose berusaha menyalurkan kehangatan.

Tidak biasanya Rose sampai menggigil seperti ini. Setahu Jungkook Rose sudah terbiasa dengan iklim seperti ini. Ini yang dikatakan Rose saat pertama kali bertemu dengannya bukan?

"Tak apa Jung. Aku hanya sedikit kedinginan." Ucap Rose dengan bibir pucatnya. Lalu tersenyum tipis.

"Ayo kita masuk saja. Aku tak mau kondisimu makin memburuk." Jungkook merangkul Rose dengan satu lengan.

Rose kembali tersenyum. Betapa beruntungnya ia mempunyai kekasih seperti Jeon Jungkook.

Jungkook dan Rose masuk ke dalam perpustakaan Universitas Halsinki. Mereka duduk di bangku yang terletak pada pojok perpustakaan. Terdapat jendela tua cukup besar yang menampilkan indahnya salju turun menutupi jalan Universitas Halsinki. Pemandangan salju memang pemandangan terbaik jika berada di Finlandia. Apalagi jika kau beruntung melihat indahnya warna-warni aurora di atas langit. Itu akan menjadi pemandangan yang tak akan pernah kau lupakan.

LISTEN TO ME | RoseKook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang