2

44 12 1
                                    

05:05

Jiseo bangun dan menuju kamar mandi membersihkan badannya.Setelah itu dia turun kebawah menemui Yeri dan tantenya.

" Ayo makan Jiseo "-tante

Dimeja makan sudah ada Yeri.Makan dengan lahap.Kayak manusia aja.Percuma,nanti juga keluar.

Jiseo hanya menggeleng dan pergi ke luar.Diluar sangat dingin,tapi emang badanku udah dingin.Jiseo lalu berjalan jalan ke sekitar kota.Belum banyak orang.Karena memang masih pagi,belum banyak yang beraktivitas.Apalagi sekarang musim dingin.

Matahari mulai muncul dan memberikan sedikit kehangatan.Jiseo masih terus berjalan.Lalu dia memasuki kawasan suatu tua rumah besar.Rumah itu ada di tengah kota.Keadaannya sudah tidak terurus.

Saat Jiseo sedang melihat sekeliling rumah itu,tiba tiba ada yang menepuk pelan pundaknya.Lalu Jiseo pun berbalik.

" Hey nak,sedang apa kau disini? " tanya perempuan tua yang menepuknya.

" Tidak sedang apa apa " dengan tersenyum ramah.Lalu Jiseo pamit untuk pergi dari sana.

Degg!!

" Kau harus mati " " Kau menghalangi kebahagianku " " Dasar tidak tahu diri "
" Mati saja kau..mati mati mati "

Tubuh Jiseo lemas,kepalanya sakit.Jantungnya seperti berhenti berdetak.Dia jatuh tertunduk.Memegang dadanya yang sakit.

Kenapa ini?rasanya sangat sakit.Aku tak bisa menahanya.

Blug..

Tubuh Jiseo jatuh ke tanah.Perempuan tua tadi kaget dan mencoba membangunkanya.Tapi Jiseo pingsan.Lalu dia memanggil beberapa orang untuk membantu Jiseo.Lalu warga pun menelepon tante Jiseo,menggunakan handphonenya.

Tak lama lalu datang tante Sooji,juga dengan Yeri.Mereka lalu membawa Jiseo ke mobil dan berangkat pulang.

Sepertinya Jiseo kehilangan energinya.Jadi dia lama untuk sadarkan diri.Andai mereka tadi tak menyentuhnya.-batin tante Sooji.









Maaf:(
Author akan berusaha:)
Jangan lupa vote and coment
Makasih❤

301018

My self in secret [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang