16

20 8 1
                                    

Pagi ini makanan sudah siap dimeja dengan rapih.Tante Sooji sudah pulang,dan dia yang menyiapkan semuanya.

" Jiseo,tante akan pulang kerumah tante.Mungkin akan cukup lama disana,kalian bisa tinggal berdua kan? " memakan makanan yang sudah ada di piringnya.

" Iya bisa tan,tenang aja " mengunyah makanannya dengan perlahan.

" Aku berangkat ya tante,yuk Yeri " berdiri dan berjalan menuju pintu.Yeri lalu menyusul Jiseo dengan cepat.

Sekolah

Dikelas hari ini lumayan tenang,Jiseo langsung menuju kursinya dan membaca komik kesukaannya.Komik yang dibaca Jiseo sudah tamat dan dia lalu mendengus pelan.

" Edisi baru belum rilis,padahal seru banget..aaaah kapan rilisnya ya? " melihat ke langit langit kelas.

" Komik yang ini? " suara itu langsung membuat Jiseo kaget dan membalikkan badannya.Barusan Taehyung.

" Kok bisa punya yang edisi ini sih?padahal belum rilis loh.." kaget dengan yang dia lihat,komik kesukaannya.Taehyung cuma tersenyum.

" Mau pinjem?nih? " menyodorkan komik yang dipegangnya ke arah Jiseo yang sudah melongo melihat komik kesukaannya.

" Wah beneran? " sambil mengambil komik itu dengan perlahan dan tersenyum kearah Taehyung.Taehyung mengangguk kecil.

" Seru banget sama komik ini,dirumah hampir saru lemari komik semua " secara spontan Jiseo bercerita pada Taehyung.

" Maaf " membalikkan badannya,dan menunduk.

Apa apaan sih barusan?,ujar Jiseo dalam hati dengan menunduk dan menutuo kedua matanya.

Tanpa Jiseo sadari,dari tadi ada yang memperhatikannya.Melihat saat Jiseo berbicara dengan Taehyung,Shiah.Dia berdiri diambang pintu dengan kesal.

Liat aja nanti,bentar lagi dimulai-pikir Shiah sambil mengepalkan tangannya.

-
-

" Selamat ulang tahun Yuna " memberikan kue yang dibelinya tadi.

" Wah makasih Jiseo " memeluk sahabatnya itu dengan terharu.

" Iya sama sama,awas ini nanti kuenya jatuh " menjauhkan kue itu agar tidak terkena oleh Yuna.

" Yuk masuk " ajaknya dengan menarik tangan Jiseo perlahan.Jiseo sedang berada dirumah Yuna,dia kesana diantar Yuri.Kini Jiseo sudah duduk disofa yang berada diruang tamu,rumahnya sepi.Yuna sedang pergi kedapur mengambil minum untuk Jiseo.Lalu kembali membawa sebuah nampan berisi minuman dan cemilan.

" Ayo dimakan " menyimpan nampan itu dimeja tepat didepan Jiseo.

" Repot repot amat,kan sekarang kamu lagi ulang tahun "

" Ga papa lah,kali kali nyiapin ginian buat tamu " tertawa kecil.

" Makasih ya udah ngasih surprise "

" Iya sama-sama,tapi maaf gak bawa temen lain "

" Ga papa lah,biar nanti pas traktirnya gak banyak,cuma kamu doang " tertawa bangga.

" Sudah kuduga_- eh mau nraktir nih? "

" Iya,mau apa?makan aja?! "

" Ditempat biasa " mereka pun setuju,malam ini mereka bakal ke tempat biasa mereka nongkrong.

-

" Aku bentar lagi nyampe " ucap Jiseo sambil menyetir mobil.

" Okeh,aku tungguin " jawab suara disebrang sana.

5 menit kemudian Jiseo sampai didepan sebuah kafe,kafe biasa yang selalu mereka kunjungi.Tapi tidah terlihat ada Yuna didalam kafe itu,lalu Jiseo merogoh ponselnya dan mencoba menelepon Yuna.Jiseo lalu melihat kesebrang jalan,Yuna melambaikan tangannya.Yuna lalu menyebrang jalan dengan agak berlari kecil,tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang menuju arah Yuna.Jiseo memperingati Yuna,tapi terlambat,mobil itu semakin mendekat.Segera Jiseo berlari dan mendorong tubuh Yuna dan..

Braaakkk!!!

Suara benturan keras dan mengalirnya darah segar dijalan membuat semua orang yang lalu lalang berhenti.Yuna membulatkan matanya,apa yang terjadi,sahabatnya,Jiseo.

" JISEO "

Kini didepan mobil tadi,terbaring seorang gadis dengan berlumuran darah.Dan suara yang memanggil namanya,membuatnya sadar dan bangun.Sontak semua yang melihatnya kaget,seseorang masih bisa bergerak setelah kecelakaan yang sangat parah,bahkan kehilangan banyak darah.Jiseo lalu berusaha berdiri,memegang kepalanya yang masih mengelurkan darah.Orang semakin tersentak dengan apa yang mereka lihat.

" J-ji-jiseo.." suaranya tertahan.

" Wah dia bukan manusia "

" Ya benar "

" Masa bisa selamat dari kecelakaan kayak gitu,bener bukan manusia dia."

" Mungkin dia siluman "

" Atau vampir "

" Hiih.."

Semua orang melihat Jiseo dengan jijik,bukannya menolong.Jiseo menatap Yuna,lalu berjalan menjauh dari kerumunan dan mulai berlari sekencang mungkin.Yuna dibantu oleh beberapa orang,dan mengobati lukanya.Yuna masih tidak percaya,sahabatnya..

Kesempatan bagus,sekarang baru dimulai..

-
-

Lukanya kenapa lama untuk sembuh?batin Jiseo sambi menahan sakit.

Jiseo sekarang duduk disebuah kursi taman yang agak sepi dan gelap.Dia berencana pulang setelah membersihkan semuanya.Luka dikepalanya yang parah,benturannya sangat keras.Kini dia merasa pusing berkunang kunang.Lalu terdengar langkah seseorang mendekat dengan perlahan dan berdiri tepat didepan Jiseo sekarang.Wajahnya tak jelas,karena gelap.

" Si-apa kau? " tanya Jiseo perlahan.

Orang itu tersenyum miring dan..
Gelap





Lanjut gak?coment
Makasih udah baca
Voment ya
Makasih

081218

My self in secret [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang