14

16 9 1
                                    

Prangg!!

Jiseo segera berlari kearah suara itu,kaca jendela dikamarnya pecah,berserakan dimana mana.Dilantai ada sebuah batu besar,Jiseo lalu masuk ke dalam kamarnya.Lalu Yeri pun datang.

" Ada apa kak? " Yuna melihat kaca berserakan dan dia melangkah perlahan kedalam kamar kakaknya.

" Kaca jendelanya pecah,ada yang sengaja melempar batu ini " memegang batu yang dilantai,mendekati jendela yang kacanya sudah pecah.Melihat keluar ke setiap sudut,tapi tak terlihat pun seorang disana.Jiseo memandang batu itu,dia terus bertanya dalam hati,perbuatan siapa ini?

" Sudahlah,mungkin dia tidak sengaja " sambil tersenyum kepada adiknya.Dan pergi mengambil sapu untuk membersihkan pecahan kaca.Yeri mengikuti kakaknya.

                            ______________

Malam ini Jiseo dan Yeri  berencana pergi keluar,jalan jalan.Setelah siap,mereka pun berangkat.Perjalanan mereka menyenangkan,Jiseo menceritakan restoran yang kemarin dirinya dan Yuna datangi.Tentang bangunannya,suasana saat didalam restoran itu,dan juga makananya tak lupa ia ceritakan pada Yeri.

" Wah benarkah?aku jadi penasaran.Aku ingin kesana kak " ajaknya dengan semangat.

" Lain kali saja ya,jika ada waktu luang " sambil fokus menyetir.

Sesekali dia melihat kaca spion mobilnya.Jiseo merasa janggal dengan mobil yang dibelakangnya,dari tadi seperti terus mengikuti mereka.Jiseo terus memperhatikannya,dan penglihatannya berpindah karena Yeri menepuknya pelan untuk berhenti di mall sambil menunjuknya.Jiseo pun berbelok kearah mall,mobil itu pun berbelok ke mall yang sama dengan Jiseo.

-
-

" Udah?lama banget " kata Jiseo sambil menyimpan handphonenya kedalam tas,dan melihat barang yang dibawa Yeri lumayan banyak.

" Banyak banget yang kamu beli.." sambil berjalan menuruni eskalator menuju tempat parkir.

" Buat makanan dirumah "  tangannya sambil membenarkan belanjaannya yang akan jatuh.Mereka sampai dimobil mereka dan segera masuk,belanjaan Yeri dia simpan di jok belakang.Jiseo pun memarkirkannya dengan hati hati dan segera keluar parkiran.

Jiseo memikirkan mobil yang tadi seperti mengikuti mereka,apa mengikuti mereka atau hanya kebetulan?

" Kak awas!! "

Ckiit..

Mobil berhenti dengan tiba tiba,ada anak kecil yang sedang menyebrang jalan.Tapi Jiseo tak melihatnya,dia tidak fokus pada jalanan.Tapi untung anak itu tidak apa apa,setelah sampai disebrang ibunya langsung memeluk anaknya itu.Kembali mobil pun dijalankan.

" Kakak kenapa sih?sampe sampe ada yang nyebrang aja gak liat.." melihat kearah kakaknya yang melamun.

" Kak " menepuk kakaknya dengan agak keras.

" Eh iya apaan? " menoleh ke arah Yeri sebentar dan kembali fokus menyetir.

" Kakak kenapa sih? "-Yeri.

" Gak kenapa napa kok " -Jiseo.

" Kita mau kemana lagi.."

" Langsung pulang aja kak.." memotong ucapan kakaknya.Jiseo hanya mengangguk.

Sampai rumah mereka langsung pergi kekamar mereka masing masing.Dikamarnya,Jiseo tidak bisa tidur.Tapi angin malam yang dingin berhembus masuk ke kamarnya,membuat rasa kantuk Jiseo muncul dan akhirnya tertidur.

02:03

Jiseo membuka matanya,dia kaget didepannya sudah ada seorang yang memegang pisau yang siap menusuk Jiseo yang tertidur.Orang itu pun kaget dan segera pergi berlari,keluar melalui jendela kamarnya,dan hilang entah kemana.Jiseo bangun dan pergi kearah jendela,dia sudah pergi,hilang ditelan gelapnya malam.Jiseo kembali berbaring,dia terus mengingat wajah orang tadi,tapi tertutup masker.Hanya matanya saja yang terlihat,tapi mata itu Jiseo seperti mengenalnya.Dan selalu melihatnya.

Mau cerita sedikit..
Karena cerita ini lumayan panjang dan gak nyambung,author rubah ceritanya jadi pendek.Dan mungkin beberapa bagian lagi selesai.Jadi maaf kalo ceritanya gak nyambung,bikin kesel.Mohon maaf🙏,dan terima kasih buat pembaca.Author juga udah publis cerita lain.Author juga mau PAS ( penilaian akhir semester ),doakan semoga lancar..amin.Makasih yah..
Luv luv❤

251118

My self in secret [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang