Seringai Myung Soo akhirnya berubah menjadi tawa saat melihat raut So Eun yang kian ketakutan. “Yah, apa kau pikir aku akan menerkam dirimu?”
So Eun, masih dalam posisi yang belum berubah mencoba seberani mungkin untuk tetap melawan pria itu dengan kata. “Apa lagi yang ada dalam pikiran pria ketika mereka tanpa sopannya menerobos kamar wanita.”
“Kau sungguh dibentuk innocent oleh manajemenmu ya tapi sebenarnya menyimpan pikiran liar.”
“Apa kau bilang?”
“Dengar, So Eun, kalau aku katakan kau harus melakukan sesuatu untukku bukan berarti melakukan itu.” Myung Soo memberi kode tanda kutip dengan jarinya. “Tapi kalau kau mau aku tak menolak.”
“Kim Myung Soo, keluar sekarang juga!”
“Baik baik aku akan keluar, tapi sebelumnya kau tahu lagu ini? Keterlaluan jika tidak.” Myung Soo menyodorkan kertas-kertas berisi lirik berikut notasinya.”
“Aku tahu, kenapa?”
“Latihan lagu ini jika belum hapal liriknya dan jangan keluar dari rumah ini karena kalau jadi aku akan menjemputmu siang nanti.”
“Latihan untuk apa?”
“Kau banyak tanya, turuti saja. Aku harus berangkat, jangan kabur karena urusan kita belum selesai.”
So Eun segera mengunci pintu setelah pria itu keluar, ia memperhatikan kertas yang ada di tangannya. “Aku sudah hapal lagu ini, apa maksudnya menyuruhku menghapalkannya?” disimpannya kertas itu di atas nakas.
“ohya bagaimana kabar internet hari ini?” So Eun tergoda untuk menyalakan ponselnya namun ia urungkan.
“Rasanya aku tak melihat televisi di rumah ini, setidaknya aku bisa menonton.”
“Ah, tak peduli kata dunia, tiga hari ini aku akan bebas.” So Eun pun memilih baju untuk dikenakannya hari ini.
Tetapi, So Eun bosan.
Baru satu jam tanpa melakukan apapun, tak ada televisi juga tekad tak mau menyalakan ponsel membuat So Eun kebingungan. Tiba-tiba ada suara kunci terbuka, So Eun yang sedang berbaring di atas sofa langsung terduduk.
“Siapa kira-kira? Myung Soo mengatakan akan menjemputku siang. Jangan katakan salah satu keluarga Myung Soo, ah itu lebih baik daripada…perampok?” So Eun melesat ke dapur untuk mengambil pisau.
“Nona Kim…”
“Eh? Ahjussi?” So Eun meletakkan kembali pisau yang sudah ada di tangannya.
“Se Ho Ahjussi, huft…” So Eun bernapas lega.
“Kenapa?”
“Tidak, kupikir ada orang jahat masuk. Apakah urusan kalian sudah selesai? Mana Myung Soo?”
“Ikut denganku sekarang.”
“Kita ke mana?”
“Katanya bawa juga dress.”
“Tapi ke mana? Myung Soo mengatakan aku tak boleh ke mana pun.”
“Kau patuh sekali, tapi ini juga perintahnya. Dia berubah pikiran, kehadiranmu diperlukan sekarang. Sudahi raut bingungmu itu, cepat bersiap.”
So Eun heran apakah dirinya memang ditakdirkan untuk selalu diperintah, lepas sementara dari sang ibu kini Myung Soo beserta manajernya bersikap layaknya raja yang memberi perintah pada pelayannya.
“Kim So Eun, apa kau sadar dengan yang kau lakukan?” tanya Se Ho, mereka kini tengah dalam perjalanan ke suatu tempat yang So Eun tidak tahu.
“Jika aku tidak sadar, adakah cara untuk mengubah yang sudah terjadi?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Myung&Sso Short-chapters Stories
Fanfiction1. A Story in Autumn 2. It Started With a Scandal 3. First Love's Charm 4. Interlude 5. Shattered, Not Broken