“Jadilah kekasihku, serius,” ucap Myung Soo sesaat ciuman itu usai.
So Eun mengerjapkan mata tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Satu titik hatinya merasa tersanjung namun sebagian besar dikuasai oleh pikiran sadarnya. “Jangan menjeratku, cukup.” So Eun lalu berdiri.
“Kalau aku mengatakan serius, berarti itu yang sebenarnya. Kalau hanya ingin menjeratmu sudah kulakukan sejak malam itu.” Myung Soo memegang tangan So Eun, menahannya agar gadis itu tak melangkah.
“Mana kutahu kalau ini bukan jeratan darimu? Siapa yang menjamin kau tidak sering merayu dengan cara seperti ini?”
“Aku memang suka iseng merayu tapi semua wanita yang pernah dekat denganku itu bukan hasil merayu, mereka sendiri yang datang.”
“Aku tak percaya.”
“Kau mengatakan akan percaya padaku selama tiga hari bersamaku.” Myung Soo kini sudah ikut berdiri.
“Tapi tidak termasuk hal ini.”
“Jadi kau menolakku?”
“Kalau iya kenapa? Merasa harga dirimu dijatuhkan kembali?”
Myung Soo tak marah, ia justru tersenyum. “Aku mengerti kenapa kau hanya fokus di musik, itu karena kau tak punya kemampuan akting yang bagus.”
“Apa katamu?”
“Sudahlah, aku tak perlu kata-kata darimu. Saat berciuman tadi dan apa yang disampaikan matamu sudah cukup bagiku.” Myung Soo berjalan dengan menggandeng So Eun, hatinya merasa sangat senang.
Lampu-lampu sudah menyala pertanda hari telah usai, namun hutan bambu ini masih tetap bisa dinikmati. Angin berembus membuat dedaunan bergesekan dengan batang pohon mencipta suara yang terdengar merdu.
“Lepaskan tanganku,” pinta So Eun.
“Kau tak takut? Bagaimana jika ada hantu.”
“Jangan bercanda, lebih baik bertemu hantu daripada sedekat ini denganmu.”
“Berhentilah berpura-pura, Kim So Eun.”
So Eun menggigit bibirnya, ia mengaku kalah dari tekad yang sudah dibuatnya siang tadi namun So Eun berusaha tetap dalam titik sadarnya. “TIDAK!”
Myung Soo menghentikan langkah setelah mendengar teriakan So Eun. “Kau kenapa lagi?”
“Ini hanya rasa sesaat, setelah itu kau akan bosan dan mencampakkanku.”
“Aku tak menyukaimu selama ini tapi entah bagaimana rasa itu hadir begitu saja bahkan ketika kau menanggalkan imejmu dengan bertingkah seenaknya aku justru semakin tertarik.”
“Pasti hanya penasaran, tipikal pria sepertimu selalu tertarik dengan wanita yang membuat penasaran tapi setelah penasaran itu usai maka berakhir juga perasaanmu.” So Eun bersikeras menyanggah ucapan manis Myung Soo.
“Tahu apa kau tentang aku? Jangan menilaiku hanya karena rumor murahan.”
“Ah, itu dia! aku tak tahu apapun tentangmu jadi untuk apa menerimamu?”
“Apa kau tak tahu kalau ada proses saling mengenal? So Eun, jujurlah, kau benar tak mau atau kau hanya takut?”
So Eun tak tahu harus bicara apa, akhirnya memilih untuk menunduk.
“Anggap kau takut, kalau memang takut kenapa kau memulainya? Kau ingin keluar dari zona nyaman yang ternyata tak senyaman itu, apa kau sadar langkah yang kau ambil berisiko besar? Kau bertindak seolah tak tahu kalau industri yang kita geluti ini kadang bisa kejam. Katakan padaku, apa yang mendorongmu dan apa yang kau rencanakan selanjutnya terkait ide skandal ini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Myung&Sso Short-chapters Stories
Fanfic1. A Story in Autumn 2. It Started With a Scandal 3. First Love's Charm 4. Interlude 5. Shattered, Not Broken