H-1

187 6 0
                                        

Dua hari sebelum study tour kelas 11, Ranum and the geng menghabiskan waktu bersama di bar.

Baik Ardan ataupun teman-temannya. Mereka baru pertama kali masuk bar. Kali ini mereka masuk bar "Revel Longue Bar & Café Resto". Mau ngapain ke bar? Nyari cewek booking-an. Ya enggaklah. Mereka hanya mencoba hal baru. Wkwk.

"Gila! Gue baru pertama kali kesini"Girang Pandhu terpukau melihat gadis-gadis seksi disetiap sudut ruangan. Minuman beralkohol juga dengan indahnya berderet rapih dilemari khusus dibelakang barista.

"Bukan lo aja. Kita semua baru pertama kali ke tempat kek gini"Ucap Kylo sebal. Mata Kylo menangkap basah Ranum yang sedari tadi diam saja.

"Lo kenapa Num? Diem mulu dari tadi"Pertanyaan Kylo membuat semua pasang mata teman-temannya menatap Ranum dengan segudang pertanyaan.

"Jangan-jangan dia kerusupan, eh kesurupan"Pandhu dengan konyolnya bicara tanpa berpikir. Pandhu akhirnya mendapat jitakan dari Kylo.

"Mana ada sih, Bar angker. Nggak lucu!"Sewot Kylo,matanya mencari-cari kursi kosong.

"Kemungkinan ada. Mungkin aja ada gadis psk yang mati karena kelelahan gituan"Lagi dan lagi Pandhu berasumsi gila. Semua teman-temannya hanya diam saja mendengarkan tanpa meladeni.

"Pandhu, udah ya. Gue gak kesurupan kok. Gue cuma takut aja Kak Daniel tau,kalo gue dateng ke tempat haram kek gini"Ranum berucap jujur.

Ardan dan yang lainnya mengangguk mengerti. Ranum pernah bercerita tentang Daniel. Kata Ranum, Daniel adalah orang lain yang hidup seperti kakak kandungnya sendiri.

Daniel datang dikehidupan Ranum,pada saat Ranum umur 11 tahun. Dia dan keluarganya menolong ibu Ranum dan menampungnya dipanti asuhan. Setelah Ranum kelas 1 SMA, panti asuhan beserta tanahnya diberikan kepada keluarga Ranum. 3 tahun kemudian, kedua orangtua Ranum meninggal. Dia sendirian menanggung hutang budi kepada keluarga Daniel,walaupun Daniel dan keluarganya ikhlas memberikan semua itu.

"Omong-omong, kok tempat ini rame banget ya. Ampe gak ada kursi kosong disini"Ucap Pandhu.

"Lif, kok lo boleh sih keluar malem?"Tanya Ranum pura-pura tidak mendengarkan ocehan Pandhu.

"Papa lagi keluar negeri"Jawab Alif  singkat tanpa ekspresi. Ranum mengangguk paham.

"Kerja?"Pandhu ikut nimbrung bertanya pada Alif.

"Gak usah dijawab lif, ABAIKAN"Kylo menyindir.

"Gak kerja bang. Papa mau ngejemput kakak Alif yang pertama"Jawab Alif tampak cemas.

"Ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooh"Pandhu memang gila. Dia menjawab 'Oh' sampai keselek air ludah.

"Anjir, lo semua pada kuat berdiri ya? Gua cape nyet"Bagas angkat suara. Ucapannya membuat Gilang terbahak dan menghentikan amarah diwajah Ardan. Semua merasakan hal sama,yaitu kebingungan.

"GILA! TEMPAT INI BENER-BENER ANGKER. Tadi Ranum yang kesurupan. Sekarang si Gilang. Iiiih!"Pandhu heboh sendiri dgn pikiran dan ucapannya. Sedangkan Ranum menghela nafas, lagi-lagi Pandhu menyebut namanya. Gilang semakin terbahak.

"Lo kenapa sih"Sewot Ardan.

"Lucu aja bang. Si Bagas berani banget bilang lu kek gitu. Hahaha"Gilang mengakhiri leluconnya.

"Good night everbody! Buat kalian semua yang udah hadir disini, PERCAYA LAH KALIAN BERUNTUNG! Kenapa? Karena hari ini kita kedatangan Dj yang lagi naik daun. Langsung aja yok, Dj Unaa!"teriak Mc antusias. Dj Una memasuki arena Dj dan siap-siap untuk mengguncang club malam ini.

Battle Symphony(21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang