Virgoun - Bukti
Angin sepoy-sepoy malam yang mengelus lembut leher Ranum telah menyampaikan wangi parfum seseorang yang dipeluknya.
'Wangi ini?'lirih Ranum. Otaknya mencari sosok pemilik parfum itu. Dan-
Seketika Ranum melepas pelukan dan sedikit mendorong seseorang itu agar menjauh. Matanya membulat kaget. Bukan karena Ardan yang memeluknya. Tapi, seseorang yang sedang berdiri menatapnya sendu.
"Nuel?"Panggil Ranum lirih. Matanya terus memperhatikan lekat-lekat kekasihnya. Hatinya tercubit dan jantungnya berdebar.
Ranum tidak mempedulikan siapapun yang ada disekelilingnya. Dia hanya ingin melepas kerinduan dan memastikan semua ini bukan mimpi atau hayalannya saja.
"Dia siapa? Lo selingkuh dari gue?"Ucap Ardan menahan tangan Ranum. Ucapan yang keluar dari mulut Ardan membuat sepasang mata orang disekelilingnya menatap kaget. Berbagai pertanyaan muncul dipikiran mereka.
Mendengar ucapan dari Ardan. Ranum melototinya lalu pergi menghampiri kekasihnya. Sedangkan Ardan berdecak kesal dan berlalu memasuki pesta lagi.
"Nuel?"Lirih Ranum. Dia menatap dan menyentuh setiap senti wajah laki-laki dihadapannya. Ternyata semua ini bukan mimpi atau khayalan. Ranum langsung memeluk Nuel. Bendungan air mata membasahi bulu mata dan jatuh mengalir dipipi halusnya. Ranum tidak mempedulikan make up-nya yang luntur.
Nuel tidak membalas pelukan. Wajah Ranum berkerut mengekspresikan kebingungan.
Ranum pun melonggarkan pelukannya dan menatap dalam mata sang kekasih.
"Kamu kenapa?"tanya Ranum. Pandangan Nuel teruju pada sembarang arah selain Ranum. Urat matanya terlihat agak merah dan berair. Nuel kenapa? Apa dia cemburu? Marah? Sakit hati?
"Bentar lagi acara utamanya dimulai"Ucap Nuel menatap Ranum bermaksud mengajaknya kembali ke pesta, setelah melirik jam tangan.
Ranum tersenyum ragu.
Nuel menggenggam tangan Ranum dan berjalan menuju pesta. Desiran dalam hati Ranum berirama sampai menarik bibirnya menjadi senyuman malu.
Alif dan teman-temannya berjalan dibelakang sepasang kekasih yang baru bertemu.
Ketika sepasang kekasih yang saling menyayangi bertemu setelah berpisah. Disitu juga hati yang baru datang patah sekaligus.
Selain Ardan, Bagas juga hancur.Bagas mengepal tangannya. Menyalurkan semua emosinya dgn memukul pohon mangga. Lukanya memang perih tapi tidak sesakit melihat yang kita sukai bersama orang lain.
"Argh! Gua kurang apa sih Num?! Gua bisa nyanyi,basket jago. Gua juga cerdas Fisika. Gua kurang apa?"teriak Bagas bermonolog sambil mengibas-ibaskan tangannya yang berdarah.
"Lo kurang tampan bang"Alif menepuk pundak Bagas dari belakang.
"Bukannya lo udah ke dalem ya?"Tanya Bagas bergidik seram.
"Gue balik lagi"jawab Alif tersenyum singkat.
"Tadi lo bilang- gua' kurang tampan?"Bagas menaikan satu alisnya. Berani banget adek kelas ngomong gitu. Kalo bukan temen se band udah di bonyokin tuh muka. Bagas berusaha mereda gejolak kekesalannya.
Alif mengangguk,"Gini aja deh bang. Cowok paling tampan se'bandung aja ditolak. Kita nyadar diri aja bang"Ucap Alif tersenyum jahil.
"Yang lo maksud Ardan Carlton?"Tanya Bagas berniat menjitak Alif. Alif mengangguk polos dan berhasil menghindar dari serangan Bagas.
Bagas terdiam memikirkan ucapan Alif tadi.
"Tunggu-tunggu. Maksud lo tadi, ki-ta?"Tanya Bagas menengok ke Alif. Shit. Alif kabur. Bagas pun kesal dan lari ke dalam pesta.
![](https://img.wattpad.com/cover/161072080-288-k605381.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle Symphony(21+)
Fiksi Remaja"Ragam cinta dalam symphony. Karena semua orang punya cinta dan symphony nya masing-masing" _ _ _ _ Ini kisah Cinta Ranum Anatasia,si manis blasteran. Wajah yang manis dan luwes menjadi bahan pokok tipu dayanya pada semua orang. Entah itu 'Cogan',te...