Los Angles
3 APRIL 1995
"Oh Sam lihatlah puteri kecil kita cantik sekali" Tungkas wanita yang saat ini dipenuhi oleh buliran keringat pasca melahirkan. Wanita itu tertawa bahagia ketika akhirnya Sembilan bulan mengandung kini puteri kecilnya telah lahir kedunia. Pria yang berada tepat disampingnya pun ikut tersenyum bahagia ketika melihat puteri kecilnya tampak terlahir sempurna. Tidak ada cacat sedikit pun ditubuh puteri kecil mereka. Satu pasangan itu terlihat bahagia ketika akhirnya penantian mereka selama Sembilan bulan terbayarkan sudah.
"Kau benar honey, lihatlah puteriku sangat cantik"
"Excuse me Tuan ini adalah puteri kita bukan 'puteriku' mengerti" Sam Carlo terkekeh ketika mendengar relatan perkataan sang isteri tercinta yang beberapa jam yang lalu telah melahirkan seorang puteri kecilnya yang cantik. Sam mengecup kening sang istri dengan sayang setelahnya kembali berdiri tegap.
"Well kau benar honey puteri kita adalah seorang malaikat yang akan tumbuh dewasa menjadi sosok gadis cantik sepertimu Patricia " Segurat rona merah terlihat dikedua pipi Patricia Carlo seorang wanita cantik yang merangkap menjadi seorang designer ternama di kota Los Angles. Sedangkan Sam Carlo merupakan seorang pengusaha sekaligus pemilik Carlo's High School ternama di kota Los Angles ini.
Patricia mengangguk membenarkan jawaban sang suami. "Yeah, dia merupakan satu-satunya My Girl yang kita punya Sam" Katanya sesekali menciumi pipi tirus puteri kecilnya.
"Sam lihat tangan puteri kita...dia memiliki tanda terlihat samar berbentuk kupu-kupu " Patricia sedikit terlonjak bingung ketika melihat tanda dilengan kanan puteri kecilnya yang menyerupai kupu-kupu walau terlihat samar tapi tanda itu terlihat seperti kupu-kupu hewan kesukaan Patricia.
"Ah bukankah itu bagus... puteri kita tau jika Mom-nya penyuka hewan cantik" kembali semburat rona merah terlihat diwajah Patricia wanita cantik itu memang tidak bisa menahan tersipunya ketika seseorang memujinya entah itu kecantikan, potensi serta bakatnya wanita berambut cokelat kehitaman itu pasti tersipu.
"Sam! Bisakah kau berhenti menggodaku. Ugh, kau memang menyebalkan sekali" Sahutnya kesal sekaligus malu. Sam kembali terkekeh ketika melihat sahutan kesal sang isteri.
"Well, baiklah, lebih baik my girl kita berikan pada suster yang telah menunggu untuk disimpan dikamar rawat bayi" Dengan berat hati Patricia memberikan puterinya kepada suster itu.
"Tunggu-" Suster itu kembali berhenti lantas memutar tubuhnya kembali menghadap Patricia.
"Yeah Mrs. Carlo"
"Bisakah aku menciumnya kembali" Suster itu mengangguk sekali lantas kembali melangkah mendekati bangkar Patricia. Patricia langsung menciumi kedua pipi serta bibir kecil puterinya sayang. Perasaannya mengetakan jika akan terjadi sesuatu pada puterinya.
"Sam bisakah puteri kita tinggal disini"
"Tidak honey, my girl kita memerlukan perawatan yang intensif" jawabnya.
"Tapi-
"Sudahlah, besok pagi puteri kita akan sudah ada disamping tempat tidurmu honey" Dengan berat Patricia membiarkan suster itu membawa puterinya keluar dari ruang VVIP tempat dimana wanita itu dirawat.
**
05.30 AM
Kini waktu telah menunjukan pukul lima lewat tiga puluh menit. Suara gemersik seseorang disekitar lorong rumah sakit itu tampak berisik. Semua suster bahkan dokter dan security terlihat berpencar mengelilingi rumah sakit.
"YA TUHAN BAGAIMANA BISA HILANG!" Sam berteriak marah kedua tangannya terkepal kuat gigi-geliginya saling bergeletukan menahan amarah yang benar-benar akan membuncah. Suster-suster itu terlihat menundukan kepala begitu pula dengan para dokter yang berada dirumah sakit itu.
"Maafkan atas keteledoran suster kami Mr. Carlo" Ucap seorang pria dengan jass putih khas dokter itu berucap takut-takut. Bola mata hitam gelap milik Sam langsung menerjang dokter yang diberucap tadi.
"Kau bilang MAAF! Kau tau puteriku HILANG! dan itu semua karena panjagaan rumah sakit yang ceroboh!" Sam berdesis lantas terjatuh lemah dilantai koridor rumah sakit. Kedua tangannya tampak meremas rambut hitamnya kasar. Pria itu terlihat frustasi ketika kenyataan bahwa puterinya hilang.
**
PUTERI DARI SEORANG PENGUSAHA TERNAMA SAM CARLO DAN PATRICIA CARLO MENGHILANG
Itulah topic pembicaraan pagi ini. Los Angles, kota itu kini ramai membincangkan tentang hilangnya puteri dari seorang pengusaha dan pemilik butik ternama didunia itu. Sam terus mencoba menenangkan Patricia yang tak henti-hentinya menangis. Sudah sejak kemarin tidak ada kabar apapun mengenai puteri kecilnya yang entah berantah berada dimana saat ini. Seluruh anak buah Sam telah turun tangan mencari puteri satu-satunya itu.
Drrrrrrt
Ponsel Sam bergetar disaku celana kantornya dengan cepat pria bermata cokelat gelap itu mearih ponselnya. Ada pesan masuk disana tidak ada nama itu nomor baru. Dengan sigap Sam membuka pesan itu seketika hatinya mencelos melihat satu pesan MMS dan disana tercetak foto seorang bayi mungil yang dikenalnya.
Hi my bro apa kau kenal bayi kecil ini? Ah dia lucu sekali -ya bukankah bayi ini puterimu dengan Patricia? Mengapa dia ada ditanganku. Kau mau mengambilnya? Ah sayang sekali my bro puterimu sudah aku simpan ditempat yang akan membawanya pergi jauh dari sisimu. Senang bisa membuatmu menderita my bro.
Sam berdesis marah ketika pesan MMS yang memasangkan gambar puteri kecilnya yang tengah tertidur lelap itu. Hatinya merutuki siapapun yang mengirimkan MMS ini padanya. Patricia sedari tadi tak kunjung berhenti menangis, wanita itu kini terpuruk seperti halnya Sam yang kini menggelutukan gigi marah.
Dengan cepat Sam mengetukan jari-jarinya diatas ponsel canggihnya. Bibirnya terkatup rapat nafasnya memburu.
Cepat temukan pria bajingan yang telah menculik anakku sekarang juga!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GIRL
Teen Fiction"Tidak ada yang mau menjadi kekasih kedua hanya gadis bodoh saja yang mau" sayangnya itu aku.. Gadis bodoh yang mau dijadikan kekasih kedua. --YUKI CRISTAL. "Saat melihatnya pertama kali, aku jatuh pada pesonanya!" --STEFAN WILLIAM. "Aku yakin jika...