ENAM

1.5K 164 0
                                    

Chapter 6

                Seorang laki-laki berambut hitam kecokelatan itu membidigkan kamera SLR-nya pada seekor burung merpati putih yang berada tidak jauh dengan jaraknya. Ckrek, bunyi jepretan SLR-nya terdengar setelah memastikan gambar burung merpati itu didapatkannya. Laki-laki itu langsung tersenyum bibir tipisnya tampak melengkung sempurna ketika melihat gambar yang ada dikamera lensanya. 

                Greyson Chance. Yah, laki-laki itu bernama Greyson berwajah tampan pemilik senyum termanis sekaligus memiliki hobby memotret kemana pun dia pergi kamera selalu tergantung dilehernya. Greyson merupakan salah satu murid Carlo’s dan saat ini laki-laki tampan itu tengah menikmati jam makan siangnya dengan berdiri ditengah taman dengan sesekali kameranya tampak memotret hal-hal aneh yang menurutnya terlihat menarik untuk di abadikan.  

Ckrek..

                Bunyi jepretan kedua kamera Greyson berhasil membuat seorang gadis terkejut begitu pula dengan Greyson yang tidak sengaja malah memotret seorang gadis yang tengah terduduk dibawah pohon.  Shit, Greyson berdesis ketika gadis itu menatapnya dengan alis bertautan. Greyson tersenyum kikuk merasa salah tingkah ketika terus diperhatikan oleh gadis itu.

                “Maaf aku tak sengaja” Greyson berujar berdiri beberapa meter dari gadis itu. Sementara gadis itu menarik sudut-sudut bibirnya memperlihatkan lesung pipitnya membuat Greyson sedikit terpaku pandang tak bisa mengalihkan pandangannya. 

                “Noting” Tukas gadis itu tersenyum. Gresyson menghela napas lega sebelum pada akhirnnya melangkah mendekati gadis itu.

                “Greyson Chance—kau bisa memanggilku Greyson dan err maaf aku tak sengaja memotretmu tadi” Ujar Greyson. Laki-laki itu terlihat merasa bersalah, sedangkan gadis itu kembali mengangguk diiringi senyuman manisnya.

                “Yeah, tidak masalah. Dan aku Clarissa Carlo”

oOoOoOoOo

                Patricia terlihat begitu serius ketika dia sedang merancang sebuah gaun untuk musim semi yang akan datang. Mata kecokelatannya terlihat fokos saat ini wanita itu tengah berada diruang kerjanya. Sesekali Patricia mendegus lantas beberapa detik berikutnya kembali terfokos.

                Patricia mendongak ketika pintu ruang kerjanya dibuka ada Sam disana memandang Patricia dengan sedikit binar yang berpendar dimanik matanya. Dengan senyuman yang terukir diwajahnya, Sam melangkah cepat mendekati isterinya. Begitu sampai disamping Patricia, Sam langsung menarik Patricia hingga membuat wanita itu langsung berdiri dan beberapa detik berikutnya pria itu langsung membawanya kedalam dekapannya. 

                “Oh Tuhan! Honey. Apa kau tahu—Wirer berhasil menemukan keberadaan puteri kita” Tukas Sam masih mendekap Patricia erat seakan meluapkan kebahagiaannya kini. Patricia tidak menjawab, wanita itu bungkam seakan terkejut dengan apa yang dikatakan Sam—suaminya itu. Benarkah? Hati Patricia seakan menjawab. Wanita itu terasa kaku tubuhnya terlihat lemas ketika mendengar berita itu. Berita yang menyebutkan jika puterinya ditemukaN.

                Ya Tuhan tolong bangunkan aku. Hati Patricia berteriak.  My Girl. Ya tuhan dia ditemukan?!. Seakan tidak bisa membendung rasa kebahagiannya ketika Sam mengatakan jika dia telah menemukan puterinya. Air mata kebahagian Patricia mengalir kedua tangannya yang sempat terkulai kini memeluk punggung Sam erat.

                “Benarkah itu Sam?” Patricia melepaskan dekapannya lantas menatap Sam dengan air mata yang mengalir. Pria itu mengangguk dua kali seakan akan dia percaya dan mengatakan hal sesungguhnya bahwa dia akan kembali bertemu dengan puterinya. My Girl.

MY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang