LIMA BELAS (Pesan singkat)

1.3K 141 2
                                    

Hal yang paling mengejutkan adalah saat dimana Mom Jean mengatakan akan mengadakan pesta ulang tahunku. Ini tidak seperti taun taun yang lalu. Tahun lalu ketika aku memintanya untuk merayakan ulang tahun ku Mom Jean mengatakan dengan tegas kata 'Tidak' dan sekarang... Apa yang terjadi dengannya? Ini sungguh sungguh kejutan istimewa.

Dan aku tidak menyangka jika Mom Jean pun telah membuatkanku kartu undangan tanpa sepengetahuanku. Mom Jean benar benar sosok yang tidak bisaku tebak dan aku semakin menyayanginya. Mom Jean, sosok wanita yang mengerti aku. Mom Jean, adalah ibuku. Mom Jean, entahlah aku merasa hidupku sempurna dengan hanya dengan kehadirannya. Walaupun tanpa seorang ayah. Aku tetap menyayanginya. Aku tidak pernah menyinggung masalah keberadaan seorang ayah. Bagaimanapun aku tidak ingin membuat Mom Jean sedih.

"Oh Mom, terimakasih. Aku menyayangimu" Mom Jean tersenyum melepaskan pelukanku lantas mengelus pipiku penuh sayang. Sorot matanya yang menunjukan betapa ia menyayangiku.

"Urwell, baby. Maaf, aku baru bisa merayakan ulang tahunmu tahun ini. Dan sebagai gantinya kamu bisa mengundang teman-temanmu"

"Benarkah?"

"Sure, baby" Mom Jean meronggoh tas selempang yang dibawanya lantas mengeluarkan tumpukan kartu undangan dan menyerahkannya padaku. Ya Tuhan..

"Mommy...." aku tak menyangka ia menyuruhku mengundang teman temanku.

"Undang teman-temanmu" Tukasnya. Aku mengangguk "Tentu mom, thanks.."

"Well, sepertinya ini akan seru" Suara Pette tiba-tiba menyeruk membuatku tersadar jika kini aku masih berada dibutik Carlo.

Mom Jean tersenyum tipis " Sure, karena itulah kami mengundangmu dan keluargamu"

"Wah, baiklah. Terimakasih telah mengundangku dan tentu saja aku akan datang" Tukas Pette.

"Ah ini..." Pette menyerahkan sebuah gaun pesta warna merah yang indah ketanganku. "Cobalah, aku yakin ini pas untukmu... Kamar ganti disebalah kanan"

Aku menoleh kearah Mom Jean yang kini mengangguk menyetujui ucapan Pette.

"Cobalah..."

"Baiklah..." Setelah itu aku langsung melesat kearah kamar ganti.

Gaun yang indah.

Tiga kata yang menjelaskan gaun buatan Pette yang dipesan untukku oleh Mom Jean tampak melekat pas ditubuhku. Gaun merah diatas lutut dengan tali spagetti dan corak yang rumit mempercantik gaun ini.

Pesta...

Apakah Stefan tahu? Jika aku berulang tahun besok? Dan apakah dia akan memberiku kado special? Ataukah Stefan akan memberiku kejutan romantis untukku? Atau... Bagaimana jika Stefan sama sekali tidak tahu jika esok adalah hari ulang tahunku mengingat aku dan dia belum terlalu saling memahami satu sama lain? Dan... Bagaimana bila itu terjadi? Ya Tuhan, aku benar-benar tidak ingin hal itu terjadi.

Menggeleng kepala aku kembali mematutkan bayanganku didepan cermin. Mencoba menghalau pikiran dan pertanyaan yang hanya membuatku sesak. Mengingat aku hanya kekasih kedua. Lagi-lagi hatiku terasa nyeri.

"Yuki... Kenapa lama sekali? Kau baik-baik saja bukan?" Suara Mom Jean menyentakku kembali kealam sadar.

"Ya, mom. Sebentar lagi aku keluar" Setelah itu aku sedikit merapikan gaunku lantas keluar dari ruang ganti. Mom Jean dan Pette tampak menunggu.

"Well, bagaimanaa menurut kalian?" Tanyaku ketika aku berdiri didepan Mom Jean dan Pette.

"Kau cantik"

***
From : My boyfriend
To : MyGirl
Hai, cantik. Sedang apa?

Ponselku sedikit bergetar menampilkan satu pesan singkat dari Stefan.

From : Mygirl

To : Myboyfriend

Hai juga, tampan. Aku sedang menulis :-D

Send..

Tidak berapa lama ponselku kembali bergetar membutku semakin tersenyum.

From : myboyfriend
To : Mygirl

Menulis apa?

From : Mygirl
To : Myboyfriend

Menulis tentang kita :-P hihi. And bay the way kau sendiri sedang apa?

Send...

From : Myboyfriend
To : mygirl

Waaw, bernarkah ? Aku jadi terharu:-$ and aku sedang memikirkanmu, sayang.

Blusss...

Pipiku seketika panas hanya dengan kata terakhir Stefan untuku. Kata sayang begitu sensitif bagiku.

From : mygirl
To : myboyfriend
Iya... Senang kamu memikirkanku. Itu artinya aku berarti untukmu. Iyakan?

From :myboyfriend
To : mygirl
Tentu saja kau berarti untukku. Karena aku mencintaimu. Kau harus percaya itu.

From : mygirl
To : myboyfriend
Aku juga mencintaimu. Dan, bagaimana dengan Elle?

Send...

Entah kenapa aku ingin tahu kini bagaimana hubungan Stefan dan Elle. Well, sebagai pacar kedua-Nya. Aku harus tahu dan mulai sedikit mempersiapkan diri dengan kenyataan baik dan buruknya hubungan mereka. Lama menunggu balasan dari Stefan membuatku menggigit bibir.

Kenapa? Kenapa lama sekali balasanya.. Sebegitu sulitkah ?

Ponselku kembali bergetar dengan cepat aku langsung membuka pesan itu dan seketika rasa kecewa mulai tumbuh dari hatiku.

From : Bella frend
Selamat malam, sedang apa? Bagaimana harimu hari ini?... #Share.

Dengan malas aku membalas pesan singkat Bella.

From : me..
To : Bella frend.
Ya, sedang termangu menatapimu Bella sambil berpikir kenapa kau masih jomblo? Mengingat kau terlahir cantik. Menyenangkan. Bagaimana denganmu?

Send..

From : Bella Frend

To : Me..
Sialan kau. Sadar diri woy, memangnya kau sendiri bagaimana? Sama-sama jomblo jangan saling mengejek.
Aku sedang bermimpi... :-P

"Ck.." aku berdecak, membaca balasan Bella.

Aku jomblo? Tidak aku memiliki kekasih tapi kau tahu Bells.. Aku jadi kekasih kedua. Damn!

Stupid girl!

Mungkin dua kata itu yang akan terlontar pertama kali jika Bella tahu jika aku berpacaran dengan Stefan.

Sebelum aku membalas pesan Bella satu pesan baru muncul yang membuatku terkena serangan rasa nyeri yang mengiris hatiku... Ketika ternyata Stefan membalas

From : myboyfriend

To : mygirl
Kami baik-baik saja. Sayang, maaf. Aku harus pergi. Elle memintaku untuk menemani dia pergi. Aku akan menghubungimu lagi nanti.

Dan kenyataan itu menyadarkanku. Bahwa menjadi seorang kekasih kedua hanya akan menjadi kedua.
***

Publis : 20 mey 2015. 21.00.

Okefix.. Ini makin GakJelas-_-'.

MY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang