‘Aku berharap kali ini itu kau my girl’—Sam Carlo
“Clarissa” Tegus Patricia ketika melihat puteri keduanya itu baru saja menampaki ruang tengah rumah besarnya. Clarissa tersenyum tipis, gadis itu terlihat kelelahan wajah yang terlihat pucat pasih kontan membuat Patricia melangkah cepat kearah putrinya itu.
“Ya Tuhan, kau pucat sekali dear”
“I’m fine mom. Aku—aku hanya lupa—“
“Minum Obat!” Patricia menyela ucapan Clarissa cepat. Gadis itu mendesah kemudian mengangguk pelan. Patricia berdecak pinggang wanita tengah baya itu masih terlihat muda dan cantik tidak ada keriput sama sekali diwajahnya.
“Berapa kali Mom katakan padamu jangan melupakan obatmu. Lihatlah wajahmu sekarang” Sentak Patricia membuat Clarissa menunduk merasa bersalah karena telah membuat ibunya khawatir.
Well, Clarissa mengakui jika ini bukan kali pertama dia tidak mengkonsumsi obat-obatnya. Sehingga membuat lambungnya setiap kali melupakan obatnya terasa ditikam hingga pada akhirnya terimbas pada tubuhnya yang lemas, kelelahan dan wajah pucat. Patricia merupakan sosok ibu yang over protective jadi jangan salah jika saat ini Patricia menyentak putrinya. Wanita itu terlalu khawatir, dia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa Clarissa lebih parah lagi. Cukup penyakit itu saja dan Patricia ingin membuat puterinya sembuh, hanya itu. Tidak lebih.
“Maaf telah membuatmu khawatir Mom” Tukas Clarissa masih menunduk seakan dia tidak berani mendongak menatap mata ibunya yang kini berkilat marah, khawatir, kesal dan segala hal lainnya yang menunjukan sifat over-nya. Patricia mendesah menghembuskan napasnya pelan kemudian meraih tubuh Clarissa kedalam dekapannya.
“Mom khawatir padamu, dan sebaiknya sekarang kau istirahat dan segera minum obatmu” Clarissa mengangguk dikuti kedua tangannya yang memeluk tubuh langsing Patricia erat dan manja. Yeah, Clarissa selalu bersikap manja pada Patricia dan Sam dan begitu pula dengan keduanya mereka sama-sama terlalu memanjakan dan over protective yang berlebihan pada Clarissa ketika mengingat dimana jika Clarissa sakit.
~~~
“Hei, baby kau tidak ingin menceritakan mengapa seragammu kotor dan iuh berantakan” Aku mendegus ketika untuk yang keempat kalinya Mom bersikap ingin tau. Ugh, aku baru saja sampai dirumah dan Mom sedari tadi terus menanyakan ada apa dengan seragamku yang kotor. Aku tau jika Mom khawatir padaku mengingat sikap over protective yang benar-benar mengekangku dan membuatku sedikit jengah. Aku langsung menghempaskan tubuhku pada sofa putih tulang diruang tengah apartement yang aku tempati bersama Mom. Mom ikut terduduk didepanku memandang seolah dia meminta jawaban. Aku mendesah pelan, jika sudah begini aku tidak bisa mengacuhkan pertanyaannya.
“Well baiklah kau selalu menang Mom” Ujarku menyerah membuatnya menyunggingkan senyum puasnya. Ah benar-benar seorang ibu yang over—tapi walau begitu aku tetap suka pada sikap over-nya yang menunjukan jika Mom benar-benar menyayangiku dan peduli.
“Lantas—”
“Ada sebagian siswi yang tidak menyukaiku Mom, dan mereka tadi sebelum Mom datang sepuluh menit yang lalu aku sedikit beradu argument dengan gadis itu. Dia menjalankan mobilnya tepat diatas kubangan didepan aku berdiri dan yeah seragamku kotor” Mom terlihat terkejut dengan perkataanku dan lihatlah wanita yang merangkap sebagai Mom-ku itu membesarkan kelopak matanya. Sikap terkejut dan terperangah yang selalu dia tunjukan ketika melihat aku dikucilkan dan yeah sedikit terlecehkan ku pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GIRL
Novela Juvenil"Tidak ada yang mau menjadi kekasih kedua hanya gadis bodoh saja yang mau" sayangnya itu aku.. Gadis bodoh yang mau dijadikan kekasih kedua. --YUKI CRISTAL. "Saat melihatnya pertama kali, aku jatuh pada pesonanya!" --STEFAN WILLIAM. "Aku yakin jika...