Bastian : Annaaaaaaaaaaaa, kenapa kau pulang duluan? Aku sangaaat amaat merindukanmu tahuuuuu :(
Anna tersenyum kecut melihat pesan singkat yang dikirim Bastian. Omong kosong, merindukan? Ha-ha. Itu yang namanya rindu? Lucu. Dia bahkan tidak menganggap aku ada, sama-sekali. Dia hanya sibuk dengan kekasihnya, sedangkan aku diacuhkan begitu saja. Dan itu dia sebut dengan me-rin-du-kan? Lucu sekali, Bastian.
Anna : Hai, Bas. Maaf. Aku dipanggil Ibu, jadi maaf aku pulang duluan. Lagipula, kasian Iqbaal kalau harus menungguku berlama-lama di rumahmu, maaf ya.
Anna menghembuskan nafas secara perlahan. Maafkan aku, Bu.
Bastian : Iqbaal? Tumben sekali kau perduli dengan si cungkring itu.
Anna : Tolong berkaca, Tuan Keriting. Kau juga cungkring.
Bastian : Ah ya, terserah. Besok, aku masih sakit. Berkorbanlah untukku, bolos untuk hari esok saja. Temani aku dari pagi sampai sore hari, ya ya?
Anna : Kau masih sakit, atau hanya berpura-pura masih sakit?
Hmm, tebusannya aku dapat ice cream, bagaimana?
Bastian : Teman durhaka. Tapi okelah, aku akan mentratirmu ice cream, tapi besok kau harus bolos.
Anna : Aye-aye captain!
Anna tersenyum lebar, bolos? A day with Bastian? Ku jamin itu akan sangat menyenangkan. TAK SABAR UNTUK ESOKKK! Oke, sebut aku berlebihan. Tapi sumpah, aku tidak perduli.
***
11 August 2014. - 18.04 -
YOU ARE READING
NEAR • bbs (SU)
Fanfiction❝ A guy and a girl can be just friends, but at one point or another, they will fall for each other... Maybe temporarily, maybe at the wrong time, maybe too late, or maybe forever. ❞ Copyright © 2014 by SAHABATCJR.