07. Bendera perang

763 49 0
                                    

Anna Aku tidak melihatmu tadi, kau sibuk berpacaran dengan Lily, ya?

Send. 

Aku tahu ini sangat amat menggelikan. Sejak empat tahun aku dekat dengan Bastian, baru kali ini aku tidak bisa menahan diri untuk mengirim pesan berisi kalimat yang menurutku menggelikan. 

Masa bodoh dengan kata menggelikan, aku hanya ingin tahu keadaan si keriting itu. 

Drrt, drrt. 

Bastian Hallo, Anna. Bastian sedang ke kamar mandi, aku iseng membuka handphone-nya. Hmm, jawaban untuk pertanyaanmu, sepertinya Bastian yang punya jawabannya. Tunggu dia ya, - Lily x. 

Aku mendengus pelan. Jadi mereka sedang berduaan? Oke, sepertinya bocah keriting itu sudah mengirim sinyal perang. 

Drrt, drrt. 

BastianHei, Ans! Rindu denganku, hm? Haha. Tadi seharian aku bermesraan dengan Lily, jadi tak sempat mengabarimu. Maafkan aku yaaa? 

Persetan. 

Bermesraan? 

Sialan sekali kau keriting. 

Anna Oh, begitu? Yasudah. Aku tak mau ganggu. Jadi, bersenang-senanglah. x 

Tak mau ganggu? 

Omong kosong. 

Jujur, aku ingin sekali mengganggu mereka berdua. 

Menjahili Lily, sampai dia pulang dari rumah Bastian dengan ilfeel, dan ujung-ujungnya putus. 

Seperti yang kulakukan pada mantan-mantan Bastian sebelumnya. 

Sebut aku gila, tapi ini sangat mengasyikan. 

Bastian justru tak pernah protes, bahkan dia mendukung kegilaanku ini. 

Dengan alasan; ingin putus tapi tak ada alasan. 

Tapi sekarang, jika aku melakukan itu kepada Lily, berani taruh kepalaku akan dipenggal olehnya. 

Dia memang berlebihan, dan gila

xx-xx-xx

hallo 

ngikngikngik, welo. 

filler lagi yuhu.

konfliknya pelan-pelan aja yaaaaaa, jangan buru-buru.

ntar kayak miracle, anchoer. terlalu buru-buru. 

chapt delapan, sembilan, sepuluh itu udah agak mulai konflik... 

btw, sub-titlle nya ga ada ide, jadi begitu wkwk maapkan :') 

curhat lagi. 

yaudah deh. 

segini aja a/n nya.

jangan kangen ya. 

mwah.

xx

13 August 2014. - 20.36 -

NEAR • bbs (SU)Where stories live. Discover now