Yang paling aku suka ketika membaca di tengah taman, di bawah pohon, suasana santai pada pukul 10 pagi di sertai hangatnya matahari dan angin yang berhembus bersuara menggugurkan daun di atas pohon yang rindang dengan aroma tanah bercampur dedaunan kering di sertai udara segar memabuatku teramat rileks.
Moment itu menjadi salah satu moment yang aku sukai, begitu indah dan santai, waktu seolah berjalan begitu lambat. Dan ketika mataku tak sengaja berpaling kedepan saat sedang membaca. Di hadapanku "aku melihat pemandangan yang penuh keceriaan, penuh canda dan tawa, sehingga akupun ikut tersenyum melihatnya."
Seorang wanita berhijab yang sedang bercanda ria bersama teman temannya telah membuat beberapa detik waktuku terasa melambat karena terpukau melihatnya tertawa. Dan perasaan hangat yang aku rasakan bagaikan es batu yang perlahan mencair, ia perlahan mencairkan hati seorang kutu buku yang suka dengan novel bergenre romantisme. Itu menjadi moment yang selalu teringat ketika aku datang dan membaca di tempat yang sama.
Di benak ku "yaa tuhan andaikan aku di pertemukan lagi dengan wanita itu, mungkin aku akan langsung segera mendatangi dan berkenalan dengannya" tetapi setiap aku menunggu di tempat yang sama, di hari dan waktu yang sama, membaca buku yang berbeda. Wanita berhijab yang tawanya masih terekam jelas di dalam pikiranku "aku sama sekali belum melihatnya saat terakhir kali tak sengaja memandanginya di tempat ini." Yang aku ingat jelas bahwa dia pernah melihatku."
Mungkin aku hanya seseorang yang sekedar terlihat, tak sengaja bertemu, "seseorang yang hanya sekedar lewat tak begitu penting dan menjadi memori yang perlahan hilang di telan waktu." Tetapi moment ini masih teringat, dan bayangan wanita berhijab yang penuh dengan tawa itu perlahan memudar dari pikiranku.
"Mungkin doaku terkabulkan, aku sudah di pertemukan dengan dia di tempat lain, hanya saja aku sudah tidak ingat".
Jum'at, 2 November 2018
