Pilu Dalam Temu

51 2 0
                                    

Aku menaruh harapan semu terhadap seseorang yang membuatku terpikat dalam temu.

Dalam temu itu aku terpikat oleh sosok yang sedang menatap lekat dengan senyum saat wajah kita tak sengaja saling bertatap muka dari kejauhan meja yang berbeda.

Membuat rasa penasaran penuh tanda tanya. Hingga aku memutuskan untuk mendekat berjalan menghampirinya yang sedang sendiri.

Yang kedatanganku ia sambut dengan hangat. Mempersilahkan aku duduk berhadapan dengannya.

Mencoba mencarikan suasana dengan aku yang bertanya. Kita tidak saling mengenal waktu itu. Namun entah mengapa kita bisa menjadi sedekat ini.

Saling berbicara, bercanda hingga berbagi cerita kehidupanmu . Tentang tempat di mana engkau tinggal dan banyak hal mengenaimu.

Hari itu adalah pertama kalinya kita saling mengenal, namun aku sudah terbuai dengan rasa nyaman.

Hingga tanpa terasa hari sudah semakin petang, iapun mulai beranjak dari kursi sambil menatap jangan tangan dan berkata kepadaku bahwa ia harus segera pulang.

Tentu saja sebelum dia pergi beranjak pulang kita saling bertukar nama akun Instagram agar pertemuan ini tidak hanya di kenang, namun bisa di ulang.

Hati senang bukan kepayang, namun hanya sesaat rasa itu hilang saat aku melihat profil Instagramnya bahwa ia ternyata sudah bertunangan dengan seseorang.

Sakit kini mulai mengganti perasaan senang, hal yang di bayangkan dikira akan berbuah manis. Teryata terganti dengan rasa getir yang kian terasa hingga mencekatkan kerongkongan serta pahit yang susah untuk di telan.

Bahwa keberanian untuk mengenal hingga tanpa sadar sudah menanam rasa nyaman, berharap mungkin bisa di jadikan pasangan. Teryata hanya bisa di jadikan seorang teman.

Hatipun terpukul menerima kenyataan.

Diary Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang